webnovel

Detik-detik Kematian Yin Sen

Editor: Wave Literature

Yin Wushuang dengan muka datar bertanya, "Apa yang ingin kamu katakan?"

"Apakah kamu tahu alasan aku kenapa memutuskan tali hubungan antara ayah dan anak denganmu?" Yin Sen menatap Yin Wushuang.

"Aku tidak ada waktu untuk mendengar omong kosong dari mulutmu!" Dengan nada yang dingin Yin Wushuang menjawab Yin Sen.

Yin Wushuang memberi pelajaran pada preman bertato itu karena telah melukai hati Yin Wushuang, tidak ada maksud lain.

"Aku sudah tua, miskin, jadi hanya bisa omong kosong!" Yin Sen dengan tegas berkata dan duduk diatas tanah.

"Omonganku sudah dianggap omong kosong, aku mengaku salah, kesalahan terbesarku di dunia ini yaitu menikahi Zhang Meili."

"Tapi aku benar-benar menyukai Zhang Meili, hanya karenanya aku bisa menjabat sebagai wakil walikota."

"Aku juga tahu bahwa Zhang Meili sering menyiksamu , tapi aku tahu bahwa dia tidak akan membunuhmu sehingga aku juga tidak ingin terlalu mencampuri urusan kamu dengan Zhang Meili."

"Tapi yang sama sekali tidak bisa aku bayangkan yaitu Zhang Meili telah diam-diam menghentikan biaya pengobatan untuk Yin Wuchen."

"Saat aku menikahi Zhang Meili gajiku masih belum terlalu besar, saat itu aku berusaha mencari nafkah kesana-kesini untuk dapat menjamin biaya pengobatan Wuchen."

"Saat itu Zhang Meili sangat membenci kalian berdua, bahkan ia sampai menyuruhku memasukkan kalian ke panti asuhan, tapi aku tidak bersedia karena aku tahu panti asuhan sekarang tidak akan bisa mengurusi anak seperti Wuchen."

"Aku tidak tahu Zhang Meili tiba-tiba bisa berubah sejahat itu, kalau dulu aku tahu aku juga tidak akan diam-diam saja."

"Aku semua karena karma dari semua perbuatanku terdahulu, aku sangat sakit hati saat tahu bahwa Yin Xue'er bukan darah dagingku, padahal aku sudah membesarkannya selama belasan tahun, yang paling membuatku sakit hati yaitu istri yang selama ini bersamaku selama 20 tahunan telah bermain dengan orang lain di belakangku. Karena Zhang Meili aku harus kehilangan pekerjaanku, jabatanku dan aku telah terkena penyakit sekarang."

Yin Sen menceritakan masa lalunya pada Yin Wushuang, tiba-tiba Yin Sen berkata, "Aku berkata begini bukan karena aku menyesal, setiap orang memang harus menanggung setiap perbuatannya. Tidak hanya Zhang Meili dan Yin Xue'er melainkan aku sendiri juga harus menanggung karma burukku ini."

"Beberapa hari ini aku tidur di jalanan, saat tengah malam, karena suhunya sangat dingin aku terkadang bangun dan teringat saat aku masih muda dan belum menikah dengan Zhang Meli, saat itu aku sendiri membawa kalian berdua, meskipun hidup kita dulu susah tapi setidaknya kita masih bisa hidup dengan bahagiah."

"Sekarang kondisi badanku semakin melemah, aku juga sadar mengharapkan uang dari mengemis juga tidak akan cukup untuk mengobati penyakitku, jadi sebelum aku mati apa yang ingin kukatakan padamu kini telah kukatakan."

"Kamu tidak perlu menatapku seperti itu, aku tidak memintamu belas kasihan darimu, aku telah berhutang padamu. Selama ini aku tidak bisa menjadi seorang ayah yang baik untuk kalian."

Yin Sen kemudian menundukkan kepalanya dan berkata pada Yin Wushuang, "Maafkan aku, maafkan selama 15 tahun ini aku telah menyusahkanmu."

Setelah meminta maaf, Yin Sen langsung mengambil mangkok yang ia gunakan untuk mengemis dan kemudian membalikkan tubuhnya lalu pergi. 

[Tuan....] Mo Baobao di dalam cincin phoenix memanggil Yin Wushuang.

Yin Wushuang sambil berteriak berkata pada Yin Sen, "Katakan saja, berapa biaya operasimu, anggap saja aku menganti uang pengobatannya Wuchen padamu."

Yin Wushuang memang tahu bahwa Yin Sen dulu sempat memberikan Yin Wuchen biaya pengobatannya sebelum Zhang Meili meninggal dunia.

Yin Sen berjalan dengan sangat susah bahkan sampai mangkok yang ia pegang itu terjatuh ke lantai.

Yin Sen tidak menyangka Yin Wushuang akan berkata seperti itu padanya.

Oh… Apakah ini adalah karma yang memang harus diterima Yin Sen?

Yin Sen menoleh ke arah Yin Wushuang.

Tiba-tiba Yin Sen tersenyum, "Yin Wushuang aku bukan ayahmu, ayahmu adalah seorang yang sangat-sangat bijaksana."

Tiba-tiba seluruh badan Yin Sen terbakar, dalam waktu yang sangat singkat tubuhnya berubah menjadi abu dan terbang ke langit.

Siguiente capítulo