"Kenapa kamu menangis?"
Tanya Gu Yishen saat melihat air mata Jian Xiaoqiao yang bercucuran. Mungkin karena dia melakukannya terlalu cepat, "Kalau sakit, katakan saja. Aku akan melakukannya secara perlahan." Ujar Gu Yishen yang memperlambat gerakan tangannya.
Jian Xiaoqiao menyeka hidungnya lalu menggelengkan kepalanya dan mengatakan, "Tidak. Aku hanya teringat kejadian sebelumnya. Ketika aku terluka, kamu selalu meniup lukaku."
Meniup?
Gu Yishen terdiam sejenak. Dia menundukkan kepalanya lalu meniup luka Jian Xiaoqiao secara perlahan. Terlihat semu merah di kulitnya yang sangat putih, "Kamu sudah cukup besar. Kenapa masih begitu ceroboh?"
"Karena aku sudah lama tidak mencicipi masakanmu. Aku terlalu senang." Ujar Jian Xiaoqiao. Sebenarnya Gu Yishen tidak bisa membantah apapun yang dikatakan oleh Jian Xiaoqiao.
Jian Xiaoqiao tidak bisa mengatakan alasan yang sebenarnya, bahwa dia ingin merayu Gu Yishen.
Tentu saja tidak mungkin.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com