Jari-jari Han Jingnian gemetar saat menarik sabuk pengaman. Tapi dia segera menstabilkan sikapnya. Dia menyatukan sabuk pengaman dengan tenang dan menjawab menggunakan bahasa lembut, "Baiklah, tolong mama tanyakan padanya mau makan apa?"
"Hmm..." Xia Wanan bergumam panjang dengan kepala miring, tampak serius memikirkannya.
Han Jingnian duduk tegak di kursinya dan melihat senyuman Xia Wanan melalui kaca spion. Hatinya seolah-olah ditusuk-tusuk menggunakan pisau yang begitu tajam dan membuat luka menyakitkan.
"Bayinya bilang padaku kalau dia ingin makan Mie Zhajiang di Hotel Beijing."
Han Jingnian segera memusatkan kembali pikirannya begitu mendengar nada bahagia Xia Wanan. Dia menoleh menatap Xia Wanan dan menjawab, "Baiklah," kemudian menginjak pedal gas dan memutar setir menuju Hotel Beijing.
Xia Wanan terus mengajak ngobrol Han Jingnian di sepanjang perjalanan. Setiap kalimat yang dia ucapkan semuanya berhubungan dengan bayi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com