Gao Lin tidak mengirimkan pesan yang mencerca Xia Wanan lagi.
Xia Wanan sudah menuntaskan masalahnya dengan Gao Lin, dan sekarang dia sangat ingin tidur. Saat ini dia sebenarnya sudah sangat mengantuk, tapi dia dengan sabar menunggu telepon dari seseorang.
Untuk mencegah agar tidak sengaja ketiduran, Xia Wanan bahkan meletakan sebuah garpu di atas tempat tidur.
Lima menit sudah berlalu. Sepuluh menit ... lima belas menit...
Xia Wanan mengernyitkan alisnya dengan bingung.
Mungkinkah Xia Wanan salah menebak? Tentu saja tidak.
Pertanyaan itu baru saja terlintas di kepala Xia Wanan ketika tiba-tiba layar ponselnya menyala. Itu adalah panggilan dari Ai Jiang.
Itu adalah telepon yang sudah ditunggu-tunggu oleh Xia Wanan!
Meskipun dalam hati Xia Wanan sangat tidak sabar dengan telepon tersebut, tapi dia tidak langsung menjawabnya. Dia justru menunggu ponselnya berdering beberapa detik, baru mengangkatnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com