webnovel

Wanita Itu Bekerja di Perusahaan Han? (1)

Editor: Wave Literature

Xia Wanan tidak tahu berapa kali dia mengulang kalimat 'Han Jiangnian yang pintar … tidurlah'. Pada akhirnya Xia Wanan yang melihat Han Jingnian sudah tertidur dengan tenang pun melanjutkan tidurnya lagi.

  …

Keesokan harinya.

Han Jingnian bangun dan membuka matanya dengan perlahan. 

Dia melihat sinar matahari cerah yang memasuki ruangan, kemudian mengumpulkan kesadarannya sebentar. Lantas Han Jingnian tiba-tiba teringat akan kejadian tadi malam dan matanya tiba-tiba tampak seperti akan melenyapkan langit dan bumi dengan ganas karena sangat marah.

Bagaimana bisa kemarin malam tiba-tiba seluruh lampu di gedungnya mati? Lalu saat itu dia yang baru menyelesaikan pekerjaannya, memutuskan menuruni tangga sendirian, dan tiba-tiba listrik di tangga darurat pun turut padam … Tidakkah itu terlalu kebetulan?

Tatapan mata Han Jingnian begitu menakutkan. Dia mengusap wajahnya dan mencoba menggerakkan tubuhnya untuk bangun dan bersiap mencari ponselnya. Namun dia menyadari ada sesuatu yang menindih lengannya.

Rambut wanita itu menguarkan aroma harum. Tubuhnya juga halus, seperti kulit yang melakukan perawatan tubuh menggunakan susu. Tapi aromanya berbeda dengan wangi parfum wanita lain. Itu adalah aroma susu yang begitu lembut dan sangat manis. Napas wanita itu juga terasa tepat di dadanya. Napas wanita itu menembus kemejanya hingga Han Jingnian merasa dadanya begitu hangat dan sedikit tergelitik. 

Saat mengingat apa yang terjadi, seluruh tubuh Han Jingnian bergetar, kesadarannya seolah dihantam dengan tangan, kemudian menghilang dalam sekejap. 

Bahkan ekspresinya menjadi canggung.

Tadi malam Xia Wanan secara kebetulan bertemu dengannya? Selain itu, ketika Han Jingnian terkena serangan panik saat tengah malam, Xia Wanan membisikkan sesuatu ke telinganya dan membelai punggungnya dengan lembut?

Kulit wanita itu sangat halus bagaikan tanpa pori-pori. Bahkan seperti telur yang dikupas di bawah sinar matahari.

Han Jingnian terus menatap wajah Xia Wanan. Dia pun tanpa sadar menggerakkan jarinya untuk menyentuh wajah Xia Wanan.

Hanya saja, belum sempat tangan Han Jingnian menyentuh pipinya, pintu kantor tiba-tiba terbuka, kemudian terdengar suara langkah kaki masuk.

"Direktur Han?"

Itu suara asisten Zhang.

Suara asisten Zhang agak keras, sehingga membangunkan wanita yang tertidur di pelukan Han Jingnian. 

Wanita itu terlihat sangat tidak senang. Xia Wanan langsung berbalik dan lepas dari pelukan Han Jingnian.

Han Jingnian melihat dadanya yang kembali kosong, sementaranya tatapannya berubah dingin.

"Direktur Han?"

Asisten Zhang berteriak memanggilnya lagi.

Kali ini Xia Wanan benar-benar terbangun. Dia membuka matanya dan melihat sekeliling. Kemudian ketika tatapannya jatuh pada Han Jingnian, Xia Wanan langsung bangkit dan duduk. Dia mengalihkan mata hitamnya untuk melihat sekeliling ruangan yang terlihat asing. Seperti mengingat apa yang sudah terjadi, Xia Wanan terdiam sebentar, lalu melambaikan tangan ke arah Han Jingnian dan berkata, "Selamat pagi?" 

Han Jingnian yang selalu jadi orang yang tidak banyak bicara, untuk pertama kalinya menjawab sapaan Xia Wanan. "Selamat pagi."

Xia Wanan merasa sangat tidak menduga dan terus menatap Han Jingnian. Kemudian dia menggeliat malas secara perlahan.

"Direktur Han?" Asisten Zhang yang tidak mendengar jawaban Han Jingnian, berteriak memanggilnya lagi.

Setelah itu terdengar suara yang bukan milik asisten Zhang, melainkan ada suara orang lain.

Ada suara yang sangat dikenal Xia Wanan. Itu suara Ai Jiang yang berkata, "Asisten Zhang, kelihatannya Direktur Han tidak ada di kantor?"

Siguiente capítulo