Suara langkah kakinya membuat Xia Wanan merasa semakin kesepian. Sehingga ketika dia kembali ke kamar tidur, dia sengaja menyalakan televisi dan menaikkan sedikit volumenya.
Sebenarnya dia tidak ingin menonton televisi. Namun dengan adanya suara televisi membuat rumah menjadi tidak terasa kosong. Ia memilih saluran televisi dengan asal.
Xia Wanan hanya mendengarkan suara yang keluar dari televisi tanpa melihat jalan cerita pemainnya. Sementara itu, ia melakukan yoga sebelum tidur selama empat puluh menit, baru setelahnya pergi mandi.
Xia Wanan mandi selama setengah jam. Begitu selesai, ia membungkus rambutnya yang basah dengan handuk. Sambil bercermin Xia Wanan memakai berbagai produk perawatan kulit ke wajahnya. Ketika belum selesai melakukan perawatan wajah, tiba-tiba ia mendengar nama yang tak asing dari televisi.
"Direktur Han Corporation, Tuan Han Jingnian telah menerima permintaan wawancara kami..."
Tiba-tiba Xia Wanan berhenti menepuk-nepuk wajahnya. Dia menatap dirinya di cermin dan tertegun sebentar. Lalu ia menoleh ke arah televisi.
Han Jingnian ada di layar televisi. Ia memakai jas hitam dan kemeja putih dan sedang duduk dengan elegan di sofa.
Han Jingnian terlihat sangat tampan. Sampai-sampai, kata 'tampan' saja tak pantas untuk mendeskripsikannya. Bahkan karena Han Jingnian terlalu tampan, dilihat selama apapun tidak akan bosan. Bahkan jadi ingin melihatnya lebih lama lagi.
Wawancaranya tidak berjalan terlalu lama. Mendekati akhir wawancara, pembawa acara menanyakan perihal gosip yang sedang ramai dibicarakan. "Tuan Han, akhir-akhir ini banyak berita yang mengatakan bahwa Anda sedang dekat dengan Nona Qin Shujian. Saya tidak tahu apakah Anda tidak keberatan untuk memberikan klarifikasi. Apa kedekatan Anda dan Nona Qin Shujian dalam rumor itu benar?"
Qin Shujian adalah tokoh utama film tahun baru yang dijual di box office Festival Musim Semi.
Jari Xia Wanan masih memegang krim mata. Ia diam membatu hingga hampir menjatuhkan botol krimnya.
Tayangan televisi yang menayangkan Han Jingnian tidak memperlihatkan banyak perubahan sikapnya dari awal hingga akhir. Suaranya terdengar tenang. Xia Wanan tidak bisa menangkap kebenaran dari pertanyaan itu. Bahkan Han Jingnian menjawab pertanyaan itu dengan tanpa cela, "Maaf, saya tidak pernah membuang waktu untuk menanggapi rumor tersebut."
Wawancara pun selesai. Setelah pembawa acara berpamitan menutup acara, sebuah iklan muncul di layar. Mendengar jawaban Han Jingnian membuat pikiran Xia Wanan menjadi tenang. Lalu ia melihat satu nama dalam baris kecil di sebelah layar pembawa acara: 'Qin Shujian'. Xia Wanan sedikit mengangkat sudut bibirnya, lalu kembali mengalihkan pandangannya ke cermin.
Setelah memakai macam-macam perawatan kulit wajah, Xia Wanan naik ke atas tempat tidur. Ia mengambil ponselnya, lalu mencari nama Han Jingnian dan Qin Shujian di kolom pencarian. Apa yang dikatakan pembawa acara memang benar, bahwa ada rumor yang mengatakan mereka berdua sedang dekat.
Seseorang menyampaikan berita itu dengan judul, 'Han Jingnian, direktur dari perusahaan Han, dan Qin Shujian sedang makan malam bersama.'
'Qin Shujian dan Han Jingnian bersama-sama masuk dan keluar dari toko perhiasan Hanshi Enterprise Starlight, diduga memilih cincin kawin.'
'Han Jingnian dan Qing Shujian pada malam hari tanggal 18 bulan ini bersama-sama keluar masuk Hotel Four Seasons, mereka bertemu sembunyi-sembunyi.'
"....."
Xia Wanan terus melihat berita di ponselnya dan merasa seolah jiwanya tertarik keluar.
Setelah beberapa saat, ia membuka kalender. Ia menghitung mundur hari sejak waktu itu.
Tanggal 1, 2, 3, … 47, … 48, … 52 ... Dari terakhir kali Han Jingnian pulang, sudah 52 hari Xia Wanan tidak bertemu dengannya.
Lama-kelamaan, Xia Wanan pun ketiduran. Sebelum tidur, ia lupa mengeringkan rambutnya. Karena saat ini musim panas, ia menganggap rambutnya bisa kering sendiri. Namun keesokan hari setelah Xia Wanan bangun, ternyata ia terkena flu.