Ada banyak kultivator selain Xiao Yulu yang datang ke warnet Fang Qi. Mereka memaksa ingin bermain seharian dan membuat onar, tetapi mereka semua dilempar keluar satu persatu dengan tubuh hangus akibat tersambar petir.
Hal seperti itu belum pernah terjadi di kota Jiuhua, dan sebelumnya juga tidak ada kultivator yang tiba-tiba berkumpul di satu tempat.
Apalagi mendengar atau melihat para kultivator tersebut diusir dengan tubuh hangus.
Adegan seperti itu menjadi tontonan yang luar biasa di kota Jiuhua.
Karena itulah pengunjung toko Fang Qi menjadi semakin banyak.
Tetapi Fang Qi tetap tenang, dan berbaring santai di kursi tuanya sambil berteriak, "Baris yang rapi! Berbaris! Siapapun yang tidak mau berbaris akan dianggap sebagai pengacau!"
"Orang-orang setelah barisan ini harus pulang! Kalian tidak bisa bermain hari ini!"
...
Bangunan toko pandai besi ini berbeda dengan bangunan warnet Fang Qi yang kecil. Di dalamnya ada banyak peralatan seperti bijih besi, logam dan alat pemukul besi yang ada di gudang. Bangunan ini lebih besar daripada warnet Fang Qi.
Karena itulah Fang Qi sudah mengincar toko itu sejak awal.
Setelah ia menutup warnetnya, Fang Qi membersihkan warnetnya selama satu jam, lalu naik ke atas untuk tidur.
Ini sudah larut malam, tapi ada lampu yang masih menyala di suatu tempat di kota Jiuhua.
Nalan Mingxue melihat tumpukan dokumen di depannya dengan sangat fokus. Ekspresinya sangat dingin hingga membuat ruangan itu selah-olah membeku.
"Kenapa tidak ada petunjuk satupun?!" Ekspresi wajahnya semakin suram. "Aku belum pernah melihat kultivator yang bisa mengeluarkan teknik kilat misterius seperti itu."
Sebenarnya siapa kultivator itu?
Hal tersebut menjadi sebuah misteri yang semakin sulit untuk ia pecahkan.
Keesokan harinya.
"Aku dengar monster zombie biokimia itu berasal dari tempat ini. Apakah monster itu sangat menakutkan?" Warnet Fang Qi masih belum buka, tetapi sudah ada 10 orang yang menunggu di depan warnet.
Mereka semua mengenakan seragam sekolah Lingyun.
Mereka adalah siswa sekolah Lingyun yang akhir-akhir ini mendengar tentang tempat 'angker' yang ada di sekolah mereka. Setelah mereka selidiki, makhluk yang ada di tempat itu adalah 'zombie biokimia' yang berasal dari 'film' yang ada di bangunan kecil tersebut.
Karena itulah mereka ingin memastikannya.
Gong Xiong adalah siswa dari asrama Tian, tempat bagi siswa paling kuat yang ada di sekolah Lingyun, bahkan beberapa dari mereka lebih kuat daripada para guru di sana.
"Apakah benar-benar menakutkan? Aku tidak yakin monster itu bisa menakutiku?" Ujarnya tidak yakin.
Gong Xiong baru saja kembali dari perjalanan, dan langsung mendengar tentang tempat tersebut. Setelah ajakan beberapa siswa, akhirnya ia memutuskan untuk ikut datang ke tempat tersebut.
Hari ini Fang Qi bangun pagi sekali.
Setelah semalam meng-upgrade warnetnya, Fang Qi menjadi penasaran akan seperti apa warnetnya sekarang.
Fang Qi segera mandi lalu bersiap-siap turun ke bawah. Setelah ia sampai di lantai bawah, ia langsung melihat perubahan di lantai satu.
Ruangan tersebut berisi deretan komputer yang berkualitas, dan memanjang hingga ke ujung ruangan. Di samping pintu masuk ada satu meja resepsionis besar, dan di belakangnya ada papan tulis kecil yang menggantung di dinding. Semua orang dapat melihat informasi yang ada di papan tulis tersebut setiap kali mereka masuk.
Meja resepsionis berada di pojok kiri warnet, dan di sebelah kirinya ada lemari. Selain itu di sana juga ada lemari yang tidak asing baginya. "Kulkas?!"
Dekorasi ruangan tersebut tidak begitu mencolok, dan memberikan nuansa alami di dalam ruangan tersebut.
Dinding yang menghadap ke jalan terbuat dari kaca, jadi jika Fang Qi membuka tirai jendelanya, maka orang-orang dari luar dapat dengan mudah melihat apa yang ada di dalam.
Warnetnya tertutup, tetapi masih ada ventilasi di langit-langit untuk mengatur sirkulasi udara.
Tirai jendela lebih sering diturunkan, karena warnet tak perlu terlalu terang atau layar akan memantulkan cahaya.
Sebagian besar sumber cahaya yang ada di dalam warnet berasal dari lampu kecil berwarna putih di langit-langit. Sinarnya tidak terlalu menyakiti mata.
Dilihat dari pemilihan material, seluruh barang yang ada di warnet ini terlihat antik, tetapi desain dan strukturnya tetap mengadopsi sistem modern. Secara keseluruhan, warnet milik Fang Qi berbeda dengan toko lain yang ada di dunia.
Fang Qi melirik ke luar pintu, lalu melihat ke dalam warnet. Warnetnya tampak seperti dunia yang berbeda dengan dunia ini.
Kaca warna-warni yang dipakai di warnetnya tidaklah murah, tapi juga bukan sesuatu yang langka.
Bahkan jendela restoran milik keluarga Wang Tai dibuat dengan kaca yang berwarna sama.
Tetapi baru pertama kali ini ada bangunan yang seluruh dindingnya terbuat dari kaca warna-warni.
Setelah menghitungnya, sekarang ada 52 komputer di warnetnya. Memberikan 52 komputer bukanlah hal sulit bagi sistem. Sisa ruangan tersebut diisi beberapa kursi dan dijadikan tempat istirahat.
Para siswa dari sekolah Lingyun mengetuk dinding kaca itu dengan hati-hati. "Apa pemilik tempat ini tidak takut kalau seseorang memecahkan kacanya?"
Warnet Fang Qi baru buka pukul setengah delapan pagi.
Fang Qi selalu bangun lebih awal setiap kali warnetnya mendapatkan hal-hal baru. Dulu ada banyak pengunjung yang ditolak karena kursi yang terbatas, tetapi sekarang ia memiliki 52 komputer di warnetnya, jadi hari ini ia bisa menerima lebih banyak pengunjung di warnetnya.
Jika hari ini ia mendapatkan banyak pelanggan seperti kemarin, mungkin misinya bisa segera selesai.
Fang Qi terkejut saat melihat ada banyak orang di luar tokonya. "Kenapa kalian sudah datang?"
"Apakah kamu pemilik tempat ini?" Tanya Guo Xiong saat masuk dan melihat sekeliling warnet. Bagian dalam tempat tersebut lebih gelap dibandingkan dengan di luar toko, dan itu membuatnya menjadi lebih waspada. Ia pun menggenggam gagang pedangnya dengan hati-hati. "Apakah benar ada monster di sini?"
"Pak!" Tanya seorang pemuda berwajah lonjong. "Apakah kamu pemilik game Resident Evil?"
"Ya." Balas Fang Qi sambil menunjuk ke papan tulis hitam. "Tiga roh kristal untuk menonton film, lima roh kristal untuk registrasi, dan dua roh kristal per jam untuk menggunakan komputer."
"Mahal sekali!" Pemuda berwajah lonjong itu terkejut saat mendengar ucapan Fang Qi.
"Apakah menurutmu itu mahal?" Fang Qi bertanya balik.
"Sudahlah, tidak apa." Ujar Guo Xiong sambil menaruh lima roh kristal di atas meja. "Biar aku mencoba yang termurah dulu."
Fang Qi langsung membantunya untuk menonton film Resident Evil.
"Ini benar-benar aneh...." Guo Xiong melihat ke kanan dan ke kiri. "Apakah ada sesuatu di dalam penutup mata ini? Kenapa aku harus membayar mahal untuk memakai ini?"
Pemuda yang lain mengelilingi Guo Xiong lalu bertanya, "Bagaimana? Apakah kamu sudah melihat zombienya?"
"Apa? Kalian bilang monster-monster itu berada di dalam penutup mata ini?" Tanya Guo Xiong sambil menarik pedangnya waspada. "Biar aku potong benda ini!"
"Berhenti Kak Guo!" Mereka semua mendengar kabar Xiao Yulu yang diusir karena berbuat onar di sini, jadi mereka segera menghentikannya. "Kak Guo! Jangan lakukan itu!"
Hal itu membuat Guo Xiong bingung. "Bukankah kamu memintaku untuk datang dan membantu kalian? Mengapa kamu menghentikanku?"
Murid-murid lain tampak malu setelah mendengar ucapan tersebut."Ini kesalahan kita karena tidak menjelaskannya terlebih dulu. Zombie biokimia adalah monster di dalam novel, jadi kami tidak memintamu untuk bertarung."
Pemuda berwajah lonjong itu menimpali, "Itu benar! Hari ini aku sarankan agar kita menonton film yang menyeramkan!"
"Apakah kamu masih berumur tiga tahun? Kenapa kamu menonton hal seperti itu?" Tanya Guo Xiong lalu meludah. "Apakah monster akan melompat keluar dan menggigitmu?"
"Tapi mereka memang bisa menggigitmu!" Ujar seorang pemuda misterius.
"Saudara Yu, bagaimana kabarmu?"
"Luar biasa!" Seru Yu Kuai yang sedang menonton film Resident Evil. "Aku merasa seperti ada di dunia lain. Aku tidak bisa menyentuh mereka, tapi aku bisa melihat dengan jelas apa yang mereka lakukan! Benar-benar luar biasa!"
"Itu namanya film." Ujar Fang Qi sambil memutar matanya.
"Benar, ini namanya film!"
"Apakah benar-benar luar biasa?" Tanya Guo Xiong yang semakin bingung. Baginya, benda itu hanyalah penutup mata yang aneh.
Selain itu ia tak tahu apa fungsi dari layar di depannya.
"Ayo! Kita coba!" Ujar yang lain dengan tidak sabar.
Yu Kuai pun berkata, "Kak Guo, coba saja, aku yang bayar!"
"Benda ini sangat luar biasa! Ku dengar kemarin antriannya sangat panjang, bahkan ada yang tak bisa menontonnya!" Imbuhnya.
"Mana bisa aku membiarkanmu membayarnya." Ujar Guo Xiong lalu tertawa. "Kalau memang benar-benar ajaib, biarkan aku membayar lima roh kristal untuk mencobanya!"
Setelah mereka membayar, mereka pun mulai menonton film.
Dan menonton adegan pembukanya.