"Ya. Dan aku tidak ingin peduli dengan hal itu. Jadi sekarang, kalian sedang bersiap-siap untuk tiba di tempat pertemuannya?"
Haikal lalu menjawab.
"Ya. Dan apa kau juga begitu?" tanyanya balik.
Monica sudah memberikan anggukan iya-nya. Namun karena Monica sadar bahwa Haikal sama sekali tidak melihat anggukan maupun wajahnya karena mereka hanya melakukan panggilan telepon biasa dan bukannya panggilan video call.
Monica kemudian membalasnya dengan santai dan acuh.
"Ya. Dan aku harap tidak terjadi sesuatu yang mengesalkan nantinya," ucap Monica seolah mendapatkan semacam firasat buruk karena matanya terus berkedut dengan tidak nyaman.
Padahal Monica tidak sedang melakukan apapun dan tidak sedang memikirkan hal lain selain pertemuan mereka nantinya. Sehingga mungkin juga perasaan tidak ini disebabkan oleh pikirannya tersebut, bukan?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com