webnovel

BAB 38

Setelah mengantar leta ke bandara,kenzo berangkat kerja dengan emosi yang buruk. Kenzo memasuki gedung WID Corp,seketika semua mata wanita memandangnya dengan pandangan memuja namun yang dipandang memberikan tatapan mematikan kepada setiap wanita itu. Kenzo sampai di depan ruang kerjanya, Vian sekretaris pribadi kenzo melihat kenzo dengan tubuh gemetar karena kenzo mengeluarkan hawa membunuh yang belum pernah vian rasakan.

"Selamat pagi pak" ucap vian sedikit gugup.

"hmm" hanya itu yang keluar dari mulut kenzo.

Kenzo langsung masuk ke dalam ruang kerjanya dan membanting pintu ruangan itu dengan kencang membuat vian terkejut.

"Si bos kerasukan setan apaan coba?? pagi pagi gini udah bikin semua orang tegang" ucap vian pelan

"Vian, kenzo ada di dalam?" suara seorang wanita membuat vian menghentikan runtukannya.

"Nona jessy. ya bos ada di dalam" ucap vian dengan senyum sumringah.

"Terimakasih" ucap jessy

Jessy pun masuk ke dalam ruang kerja kenzo dan terkejut melihat kenzo yang wajahnya seperti pakaian belum di setrika.

"Kenapa loe?" tanya jessy

"Diem deh loe" bentak kenzo membuat jessy terkejut

"Gila loe. gue kesini cuma mau nganter undangan doang" ucap jessy tak kalah nyolot.

"Undangan??" ucap kenzo bingung

"Iya gue mau nikah minggu depan sama brian" ucap jessy sambil menarik kursi di depan meja kerja kenzo.

"Kok loe gitu sih jes, loe bilang kalo loe bakal nunggu gue sama istri gue cerai. kok sekarang loe malah nikah sama brian?" ucap kenzo semakin kesal

"Zo,gue perempuan dan istri loe juga perempuan. gue emang sayang sama loe tapi gue gak ada niat buat rebut loe dari istri loe apalagi bisa jadi setelah setahun loe akan jatuh cinta sama dia,kalian akan punya anak, emang loe mau anak loe jadi broken home?" ucap jessy emosi

"Tapi jes,," ucap kenzo terpotong

"Gak ada tapi tapian kenzo. buka hati loe buat istri loe, dia perempuan baik jangan pernah sakitin dia" ucap jessy sembari tersenyum

"Tapi dia punya pacar jessy" teriak kenzo membuat jessy terkejut.

"Pantas aja muka loe kaya kanebo kering, loe abis liat istri loe sama cowok gitu" ucap jessy sembari menyeringai lucu melihat prilaku kenzo,sementara kenzo hanya mengangguk lemah.

"Loe gak tanya ke dia siapa cowok itu?" tanya jessy

"Ngga" ucap kenzo lemah

"Loe yang bego, kenapa main cemburu cemburu kaya orang gila gini?? bisa jadi tuh cowok sahabatnya" ucap jessy tak habis pikir dengan cara berpikir kenzo yang posesive ini.

"Tapi tuh cowok bilang mau PDKT sama istri gue" ucap kenzo sembari mengusap kasar wajahnya.

"Gila,, gue beneran gak ngerti sekarang posisi otak loe ada dimana. udahlah gue pusing. gue balik dulu" ucap jessy sambil melangkah meninggalkan kenzo yang bingung.

Tiga hari berlalu dengan cepat,saat ini kenzo sedang menunggu leta di bandara sembari sesekali melihat ponselnya berharap nama istrinya tertera disana namun tak kunjung memunculkan nama istrinya.

'Pesawat dengan nomor penerbangan 3011 pemberangkatan singapore-indonesia mengalami kecelakaan. saat ini pihak maskapai dan juga tim penyelamat sedang melakukan pencarian korban serta puing puing pesawat' suara pembaca berita itu membuat keringat dingin keluar dari tubuh kenzo. seketika seluruh tubuhnya lemas dengan segera kenzo menghampiri meja informasi dari maskapai tersebut dan dengan emosi dia memaki seluruh karyawan maskapai tersebut.

"Kalian itu bodoh. jika memang pesawat kalian rusak tidak perlu lah kalian terbang dan sekarang kami para keluarga korban harus merasakan kehilangan akibat dari kelalaian kalian" teriak kenzo yang disetujui oleh beberapa keluarga korban.

"Kami mohon maaf pak. kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari tahu keberadaan para korban" ucap salah seorang karyawan dengan sopan.

Kenzo pulang ke rumah dengan perasaan yang hancur karena merasa menyesal belum membahagiakan leta. kenzo langsung masuk ke kamar dan tangisnya semakin kencang. dia bahkan lupa mengabari keluarga leta dan keluarganya sendiri. Setelah lelah menangis kenzo pun perlahan menutup matanya dan tertidur. Didalam tidurnya ia bertemu leta yang sedang menangis dengan menatap darah di seluruh tubuh leta.

'Leta' panggil kenzo

'Kenzo,, maafin aku' ucap leta menatap kenzo dengan tatapan rasa sakit

'Jangan pergi' ucap kenzo menggenggam lengan leta yang penuh darah.

'Maafkan aku kenzo. aku mencintai kamu' ucap leta lalu pergi menghilang tertutup oleh cahaya.

Siguiente capítulo