webnovel

BAB 8

Kembali ke saat ini. Setelah Shera pergi leon hanya bisa menatap punggung shera dengan tersenyum.

"Masih sama seperti tahun itu. kamu nakal tapi polos" ucap leon sambil menyeringai.

Saat shera kembali ke rumah neneknya,ia melihat bahwa rumah itu sudah di penuhi dengan hiasan khas orang menikah.

"Shera,kamu dari mana aja? semalaman gak pulang" ucap mama

"aku kemarin malam pergi ke bar terus mabuk terus di culik sama iblis" ucap shera sambil berjalan menuju kamar

'akhirnya pernikahan ini tetap harus terjadi. tapi siapa laki laki yang akan menikah dengan aku' bathin shera pun penuh dengan tanda tanya

Keesokkan harinya waktu menunjukkan pukul 10:00 Acara akad nikah akan segera di langsungkan dan shera sendiri sudah menunggu laki laki yang akan menjadi suaminya itu di KUA.

"Maaf kami terlambat" ucap leon membuat semua mata langsung menatap ke arahnya.

'kok direktur iblis itu disini atau jangan jangan dia mau minta tanggung jawab dan ceritakan semua ke mama dan yang lainnya sial' bathin dan pikiran shera pun serius merutuki diri sendiri sampai tidak sadar bahwa leon sudah duduk di sebelahnya.

"loh pak direktur kok duduk disitu. itu kursi calon suami saya" ucap shera bingung sementara leon tidak mendengarkannya dan memulai ijab qabul.

'Sial,drama apa lagi nih yang di tunjukkin iblis ini?? dimana calon suami aku yang asli?' bathin shera terus mendumel

"sahhhh" teriak yang lainnya membuat shera sadar bahwa yang menikahi dia adalah direktur iblis yang setiap jam ia kutuk jadi perjaka tua.

Acara pernikahan pun selesai. Namun,pikiran shera masih mengelana jauh di atas awan bertanya apa yang sebenarnya terjadi,bertanya kemana suami dia yang sebenarnya,bertanya kenapa harua iblis ini yang menikah dengan dia.

Sherapun duduk di depan meja rias menghapus semua riasan pengantin dan bersiap siap untuk tidur agar pikirannya tenang kembali. Sementara itu di luar leon sedang berbincang dengan nico dan daniel.

"akhirnya loe nikah juga sama adik gue" ucap nico antusias

"iya nih kak leon akhirnya nikah juga sama si shera batu itu" ucap daniel sambil menggelengkan kepala

Setelah berbincang bincang cukup lama leon pun pamit untuk kembali ke kamar.

"yaudah gue udah capek mau ke kamar dulu" ucap leon

"yaudah,semangat ya bikin keponakan buat gue" ucap nico yang di sambut gelak tawa daniel.

Leonpun langsung masuk ke dalam kamar dan melihat shera yang sudah tidur dengan nyenyak.

"Hey anak anjing bangun" ucap leon membangunkan shera

"Apa sih berisik aja " ucap shera sambil membalikkan badan ke arah leon seketika itu sebuah bibir mendarat di bibir shera.

"Ummm ummm" sherapun langsung membuka matanya dan melihat leon sedang memakan bibir kecilnya. sherapun mendorong leon dan menjauh

"Kalo mau cium orang itu ngomong jangan main nyosor aja. nanti gue mati ke abisan nafas gimana?" omel shera kepada leon

"Kalo kamu keabisan nafas ya aku kasih nafas" ucap leon sambil merentangkan kedua tangan shera.

"pakk,ekkhh loe mau ngapain?" teriak shera yang langsung di bungkam dengan ciuman ganas leon.

Malam panjang yang penuh gairah pun terjadi ketiga kali nya bagi leon dan kedua kalinya bagi shera.

Keesokkan harinya matahari bersinar dan memperlihatkan dua sejoli yang terlelap dalam buaian mimpi dengan tubuh hanya tertutup selimut. Saat merasakan panas matahari sherapun membuka matanya dan melihat wajah leon yang sedang tersenyum menatapnya.

"Pagi istriku sayang" ucap leon sambil mencium kening shera

"Dasar iblis. bikin badan orang sakit semua" kesal shera kepada leon

"Yaudah kalo sakit aku bantu kamu mandi ya" ucap leon sambil menggotong tubuh shera yang hanya tertutup selimut

Siguiente capítulo