webnovel

Tukar Pengalaman

Menyetujui ide Daniel untuk bersekilah ditempat yang berbeda ternyata Punya efek yang luar biasa. Daniel juga Dani keduanya semakin akrab dan semakin saling menyayangi.

Keduanya selalu bertukar cerita sepulang mereka dari sekolah, pengalaman apa yang mereka alami waktu disekolah semuanya mereka ceritakan. Daniel memang masih anak dengan rasa penasaran yang tinggi, hanya dalam satu bulan dirinya masuk sekolah sang istri sudah 5 Kali dipanggil sang wali kelas. untungnya semua berbentuk teguran dan Daniel tidak dikeluarkan dari sekolah.

Siang itu saat sang papa kembali lebih awal dari kantor, sang papa mendapati Dani yang mundar mandir diruang tamu sambil sesekali memandang keluar melalui jendela. "Ada apa dengan Dani ma?" Tanyanya pada sang istri yang menyambutnya pulang. " Dani menunggu Daniel pulang" jaeab sang istri.

Jawaban sang istri membuat rasa khawatir juga waspada segera menyergap hatinya. walaupun dirinya tahu kalau dirinya pulang awal dari kantor, namun tidak seharusnya sang putra tersayangnya belum pulang dari sekolah. "kenapa Daniel belum pulang ma, ini kan udah sore,,udah jam setengah Lima ma..." katanya menjadi semakin pamit.

Baru saja dirinya hendak keluar untuk menyusul sang anak kesekolah, tiba - tiba terdengar suara ceria dari luar yang memanggil - manggil.

"mama...mama....Dani....mama...Dani..." teriak Daniel dari luar sambil berlari masuk rumah. saat dirinya melihat Dani yang menunggunya dipintu segera dipeluknya saudaranya itu dengan semangat. Dan saat matanya mendapati sang papa dan sang mama berdiri melihatnya dirinya segera melemparkan diri kepelukan kedua orang tuanya itu.

"Dan...dari mana aja sih...lama banget sekolahnya" Rajuk Dani saat Daniel sudah melepaskan pelukan orang tuanya. " hehehe...kamu nungguin ya...." jaeab Daniel sambil tertawa. "tentu saja...Dani khawatir, bagaimana kalau Dan tersesat dan kelaparan" kata Dani penuh perhatian.

jawaban Dani membuat hati kedua orang tuanya m enghangat. Perhatian Dani pada Daniel memang tulus. "mulai sekarang Dani harus menunggu Dan pulang....sangaatttt lamaaa....hehehe..." kata Daniel dengan pose yang sombong seperti biasa. "kenapa begitu?" Kali ini sang mama yang bertanya. " karena Dan udah mutusin ikut...ikut....Dan ikut apa ya pa?" Tanya Daniel bingung. "bagaimana papa bisa tahu" jawab sang papa kembali. " oh...iya,,,Dan lupa ...papa kan tidak sepintar Dan...bentar....Dan tanya pak eman dulu...tadi Dan ikut apa" kata Daniel sambil berlari mencari sang supir. Tidak berapa lama Daniel kembali. "ohw...Dan ikut taekwondo,hehehe" jawab Daniel ceria.

"sayang....mama mohon...kamu jangan ikut itu ya...gimana kalau kamu nanti terluka , mama mohon kamu ikut Les yang lain aja ya sayang"kata sang mama. Daniel yang melihat mamanya berkaca - kaca, ikut berkaca - kaca juga. "mama...Dan suka ikut Taekwondo, tapi kalau mama mau Dan ikut yang lain, Dan mau kok ma" kata Daniel kecil. Sang papa yang mendengar sang putra menjadi anak yang penurut juga tersenyum bahagia dan memeluk keluarga kecilnya itu.

"apa sekarang Dan akan pulang seperti biasa lagi"kata Dani memastikan. Gelengan kepala Daniel membuat Dani murung. " tidak bisa Mama kan minta Dan les yang lain"kata Daniel lagi. "yah...Dani bakal kesepianlah" kata Dani sedih. " Dani bisa main dulu sama yang lain, nanti kalau libur Kita main bareng " kata Daniel yang diangguki oleh Dani.

Sayang pasangan suami istri itu pada Dani membuat mereka juga protek terhadap Dani. " sayang...kamu tidak boleh sembarangan main diluar , akan banyak bahaya yang datang" kata sang mama. Dani hanya bisa menunduk sambil memainkan jarinya.

seperti biasa malam kedua anak itu belajar dengan pelajaran mereka tadi, sambil bertukar pengalaman satu sama lain. " Dani tahu...kegiatan tadi Dan suka,,seperti ini....hiat hiat...(sambil peragain jurus taekwondo dasar) ,,gitu...keren kan" kata Daniel bangga."wah...Dan...keren banget" kata Dani sambil tepuk tangan.

"Dani tadi disekolah main sama Bian, kami mainpetak umpet" cerita Dani. "ehm...besok - besok Dan mau ikut model aja ah" kata Daniel membuat kedua orang tuanya yang menemani mereka belajar terkejut. "model?" Tanya sang papa memastikan pendengarannya. "iya papa,,model,, kalo Dan jadi model Dan akan difoto dimajalah, masuk tivi juga"kata Daniel mulai menghayal untuk jadi seorang model.

"apa jadi model itu keren?" Tanya Dani mulai tertarik dengan cerita Daniel."iya...model itu keren, Kita jadi model yuk" ajak Daniel dan dianguki Dani dengan semangat.

Siguiente capítulo