webnovel

Perubahan

Tatapan sayang, sikap lembut tidak lagi menjadi milik Mirella. kini yang diterimanya adalah tantapan dingin permusuhan, juga sikap Sonia dari mama mertuanya.

Daniel buakn tidak menyadari perubahan sang mama, namun dirinya hanya mengira mamanya lelah setelah selama lebih dari 2 Minggu berjalan - jalan bersama Mirella di Jepang. "bagaimana liburan kalian" kata papanya memulai pembicaraan. " apanya yang liburan, Daniel tiap hari kerja pa, mama aja sama Mira yang keliling kemana - Mana" jawab Daniel santai.

"oleh - oleh untuk papa apa nih?" Tanya sang papa lagi bermaksud mencairkan suasana yang terasa cangung itu. " minta aja sama mereka, Daniel Mana sempat belanja" kata Daniel lagi.

Perubahan dari sang istri jelas terlihat oleh papa Daniel,namun dirinya menahan rasa penasarannya hingga mereka dirumah nanti. "Mira....bagaimana perkembangan kaki kamu?" Tanya papa mertuanya.

Mirella segera memandang ke arah papa mertuanya dan tersenyum. "baik pa,,Mira sudah bisa berjalan" kata Mirella pelan. "cih...apanya yang bisa berjalan,,kamu itu baru bisa melangkah" imbuh Daniel sinis. "Daniel...kamu jangan gitu dong, biarpun selangkah, itu pasti berarti banget buat Mira" tegur sang papa. "papa bayangin aja ya pa,,q udah bahagia banget Mira bisa jalan,,eee tak tahunya,, hanya bisa melangkah, itupun baru 3 langkah saja,,aku jadi semakin yakin kalau kamu tidak berusaha keras" kata Daniel lagi.

Perkataan Daniel membuat yang lainnya terdiam. Sang papa juga Mirella memandang Daniel dengan pandangan tidak percaya, bagaimana mungkin Daniel mengatakan Hal yang begitu menyakiti hati Mirella. "papa yakin, kamu akan segera bisa jalan lagi nak" ucap sang papa lagi sambil membelai rambut Mirella.

sang papa mertua tentu saja sadar, bagaimana sakit hatinya Mirella mendengar ucapan Daniel, tapi dirinya tidak mungkin menegur Daniel sekarang, terlebih dirinya juga lebih penasaran apa yang membuat sang istri yang biasanya riang menjadi begitu pendiam.

"ohw...iya Dan...papa lupa, kemaren ada temanku yang mencari kamu" ucap sang papa lagi. "teman Daniel siapa pa?" Tanya Daniel penasaran. "papa juga kurang tahu, papa juga jarang ketemu dia, namanya Fabian Aldino,,atau siapa gitu...papa agak lupa" ucap sang papa lagi.

Daniel mengeryitkan kening, nampak berfikir, namun berbeda dengan Mirella, raut wajahnya langsung menunjukkan keterkejutan, dirinya juga segera memandang Daniel dengan lekat. Ekspresi dari Mirella jelas tertangkap oleh sang mama mertua, hingga akhirnya sang mama menyela. "teman kamu saat kamu kuliah kah?, rasanya semua teman kamu mama kenal lah,,rasa - rasanya tidak Ada yang namanya Fabian , Fabian tu" kata sang mama ketus. Daniel masih nampak berfikir keras, Fabian....Bian...rasanya nama itu begitu familiar. "ya ampun...papaa...Fabian Aldino?" ulang Daniel tanpa menghiraukan ucapan sang mama. Nampak sang papa mengangguk membenarkan. "aduh....pa...itu klien baru Kita, dari MB group,," ucap Daniel lagi.

sang papa Kali ini yang terkejut. "Maksud kamu perusahaaan Multimedia yang sedang Naik daun itu" lanjut sang papa lagi. "iya pa,yang itu" ucap Daniel penuh rasa bangga. "kalau tahu dia,,,papa pasti akan langsung menerimanya" ucap sang papa.

Kali ini sang mama ikut pembicaraan anak Dan suaminya. "jadi papa tahu, perusahaan itu? kok rasanya mama belom pernah dengar" ucap sang mama. "ya ampun....mama kan tidak mengikuti dunia bisnis ma, perusahaan itu sedang Masa jayanya,,Dan yang lebih mengejutkan lagi, pemiliknya adalah 2 pemuda seumuran Daniel lah...Fabian sama....Mario....kalo papa tidak salah" jelas sang papa.

"Fabian....Bian....Mario...Mis....ya Tuhan.....Daniel kamu harus putuskan apapun hubunganmu dengan mereka, papa juga jangan Ada hubungan lagi sama mereka, mau mereka sesukses apa kalian tidak boleh dekatin mereka, terutama kamu Daniel" kata sang mama.

larangan dari sang mama membuat Daniel dan papanya tidak mengerti, namun papanya melarang Daniel untuk bicara. " Kita lanjutkan pembicaraan ini dirumah"putus sang papa.

Mirella terus menatap Daniel dengan perasaan yang sangat sulit didefinisikan, dirinya sekarang sedang mati - Matian menahan air matanya. 'ya Tuhan....Dani....Rio,Bian,Miska,,aku menemukan Dani, dirinya sangat dekat sekali denganku sekarang' batin Mirella.

Perubahan mama pasti karena aku, adalah kawan Masa kecil Dani, mama membenci kami karena itu mama berubah begitu cepat padaku.

Siguiente capítulo