webnovel

Bussy

.

.

.

" Permisi selamat siang ".

" Aku hanya ingin memberitau , bahwa meeting akan segera di mulai sekitar lima menit lagi ".

" Beritau asistenku untuk persiapkan apa yang kubutuhkan untuk meeting nanti ".

" Baik Tuan, aku permisi ".

.

.

.

.

" TOK TOK TOK ! ".

" Masuklah ".

" Aku sudah menyiapkan beberapa berkas untuk meeting hari ini ".

Gadis itu adalah Yuura Asisten pribadi nya Park Jimin.

Jimin mengangguk dan segera bangkit dari kursi kebesaran nya lalu merapikan Jas nya .

Ia pergi menuju ruang Meeting dan Yuura mengikutinya dari belakang.

Saat Jimin melewati ruang utama, beberapa karyawan nya bersikap sangat menghormatinya.

Siapa yang tidak melakukan hal itu?

Jimin adalah Manager dari perusahaan yang sangat bisa di andalkan.

" Apa dia sudah mempunyai kekasih? ".

" Aku rasa ia terlalu bekerja keras untuk menjalani perusahaan ini sampai ia lupa untuk mempunyai seorang kekasih ".

" Aku harap ia menemukan sosok wanita yang pantas untuknya ".

Beberapa karyawan wanita terlihat berbisik bisik saling membicarakan Jimin.

.

.

.

.

.

Meeting berjalan dengan lancar, Jimin keluar dari ruangan nya dan ia berniat untuk pulang.

Dasi hitam yang Jimin kenakan ia longgarkan dari kerahnya , bisa di lihat bahwa Jimin sangat lelah hari ini.

Jimin menghela nafasnya dan berjalan menuju lift.

Setelah pintu lift terbuka Jimin segera masuk dan di dalam lift itu ada Yuura yang akan pulang juga.

" Tuan ". Yuura membungkukan tubuhnya.

Jimin tersenyum tipis dan berdiri di sampingnya.

Yuura menawarkan apakah ada sesuatu yang ingin ia bawa kan, tapi Jimin segera menolaknya dan bilang bahwa ia bisa sendiri.

Setelah sampai di ruang utama Yuura segera menyusul Jimin yang sudah berjalan mendahuluinya.

" Permisi Tuan, ahh .. Aku hanya ingin memberitaumu bahwa setelah sampai di rumah aku mohon kau beristirahatlah dan makan yang banyak ".

Jimin menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya .

" Iya aku akan melakukan itu , terimakasih ".

Jimin melanjutkan langkahnya dan menuju arena parkir.

.

.

.

.

Sesampainya di rumah seseorang menyambutnya dengan hangat.

" Kau sudah pulang ? ".

Jimin memeluk sosok wanita itu.

" Aku tau kau sangat lelah hari ini, ibu sudah buatkan masakan kesukaan mu ".

" Terimakasih ibu, aku akan mengganti bajuku terlebih dahulu ".

Jimin segera menuju kamarnya, melepas dasi nya, membuka kancing jas nya satu persatu sambil terduduk di sisi ranjang putihnya.

Merasa tak tahan dengan lapar di perutnya ia segera mengganti bajunya dan berlari kecil menuruni tangga .

" Apa ibu sudah makan? Ayolah makan bersamaku ".

Senyuman hangat muncul dari wajahnya dan ia mengelus kepala sosok anaknya dengan sangat lembut.

" Ibu sudah makan, sekarang tinggal kau saja yang makan ".

Jimin makan dengan lahap, apa ia lapar?

Apa karena masakan nya yang enak?

" Ibu tau bahwa kau akhir akhir ini mudah sekali kelelahan karena terlalu banyak bekerja keras".

" Jadi apakah kau tidak mau rehat untuk sementara ? Ibu khawatir jika kau akan terlalu tertekan dengan keadaan ".

Mendengarnya membuat Jimin berhenti mengunyah makanan nya.

" Aku tidak ada waktu untuk rehat ". Jawabnya

" Mengapa? ".

" Tidak ada alasan khusus untuk ku soal hal itu, aku bahkan melakukan hal ini karena memang itulah kewajiban ku yang harus kulakukan ".

" Masakan ibu sangat enak, aku harus mempersiapkan jadwal untuk proyek besar besok ".

Jimin bangkit dari meja makan , lalu mencium kening ibunya dengan lembut.

Tatapan mata ibunya mengartikan ke khawatiran yang sangat banyak.

Ia merasa bahwa anak nya terlalu bekerja keras sampai lupa waktu.

.

.

.

.

Jimin sedang duduk dan berhadapan dengan laptop di depannya.

Lagi lagi ia selalu di sibukan dengan urusan kerja nya.

Entah apa yang ada di pikiran nya, semua yang berada di dalamnya selalu saja soal kerja,kerja, dan kerja.

Saat ingin mengetik sesuatu di laptop Jimin teringat pada kata kata yang Asisten nya ucapkan barusan.

" Aku mohon kau beristirahatlah dan makan yang banyak ".

Jimin segera menutup laptop nya dan merebahkan tubuhnya di kasur.

Ia memijit kepalanya yang sedikit pusing dan sesekali menghela nafas.

" Apa aku terlalu memaksakan diri? ".

Gumamnya.

Jimin meraih ponsel yang berada di sampingnya lalu mencari salah satu kontak Yuura.

Ia lalu mengirim suatu pesan .

Park Jimin :

" Apa yang kau lakukan saat tidak sedang sibuk ? ".

.

.

.

Yuura :

" biasanya aku akan melakukan sesuatu yang menyenangkan seperti mengerjakan hobby ku , omong omong apa kau beristirahat dengan baik ?" .

Park Jimin :

" Aku baru saja beristirahat selama sepuluh menit, selepas itu aku akan kembali melanjutkan tugasku ".

...

.

.

.

.

Yuura :

" :(( Apa kau bercanda? Sepuluh menit bukanlah waktu yang cukup untuk beristirahat. Kau membutuhkan pola tidur yang cukup, itu bisa sangat membantu ".

Yuura memanyunkan bibirnya melihat layar ponselnya .

" Sepuluh menit? Yang benar saja!? Apa dia robot? ".

Yuura sedikit ingin mengomel dengan perilaku Manager nya itu.

" Bahkan aku saja bisa tidur selama tiga jam dan itu luar biasa membantu ketimbang hanya sepuluh menit yang mungkin hanya kulakukan untuk makan ". Ketusnya

" Dia tau tidak sih bagaimana beristirahat yang baik dan benar? ".

Jimin tak membalas pesan nya lagi, sudah ia duga bahwa akan seperti itu.

" Ia pasti kembali sibuk, aku tau pasti soal hal itu ".

Yuura menaruh ponselnya dan memutuskan untuk tidur.

.

.

.

Jimin menatap layar ponselnya dan men slide riwayat chatting dengan Yuura.

Sekilas Jimin berpikir, sudah berapa lama ia tidak pernah lagi tidur siang?

Sudah berapa lama ia tidak pernah lagi rehat dari pekerjaan nya?

" Sekali lagi ku tanya, apa aku terlalu memaksakan diri?"

.

.

.

.

Siguiente capítulo