webnovel

IV-232. Pararaton

Lalu membisikkan kalimat yang mewakili perasaannya: "selamat istirahat Hartaku.. mimpi yang indah kalian berdua.. Lega rasanya, hari ini aku masih ada untuk mencintai kalian," 

Aruna spontan membuka matanya. Menolehkan wajahnya ke arah Mahendra dan otomatis membuat lelaki bermata biru tersebut tersentak. 

"Belum tidur ternyata?" Ini pertanyaan Mahendra. Lelaki yang diamati secara penuh wajahnya oleh Aruna. lelaki yang memasang plester kecil tepat di bawah sudut mata bagian kanan. 

Biasanya Mahendra lebih suka mengenakan selembar piyama tali ketika tidur. Tapi yang terjadi hari ini dia menggunakan setelan piyama lengan panjang. Aruna tahu lelaki itu menyembunyikan sesuatu walaupun bibirnya tersenyum. 

"Apakah aku pergi terlalu lama?" Aruna mengangguk. 

"ini.." jemari tangan perempuan hamil tersebut terlihat naik menyentuh sudut di bawah netra biru. 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo