webnovel

IV-188. Singularitas

"Aku rasa hari ini artisnya adalah istriku, jadi biarkan aku duduk damai," balas Hendra mencairkan suasana. Kru di hadapannya bahkan Tania tampak tegang saat ini. Anehnya Aruna yang awalnya terlihat keberatan tak menunjukan ekspresi apapun kecuali aura perempuan hamil yang menawan hari ini.

"Sebelum aku bertanya lebih jauh. Bolehkah saya di beritahu, apa konsep kamar ini?" kameramen kedua berkeliling menyorot pajangan dinding, lampu yang menggantung bahkan lonceng bambu unik yang menggantung di luar jendela, menjulang pada beberapa sisi ruangan.

"Hehe," Aruna tak bisa menahan gelinya sendiri, dia tidak menyiapkan jawaban untuk pertanyaan satu ini,  "Ibu mertuaku yang menyiapkannya. Tapi kalau boleh memberi nama, kurasa 'Singularitas Aruna' adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan kamar ini." Mata si gadis yang mempelajari banyak hal tentang desain, hampir tak dapat diduga Mahendra bahwa dia bisa mengusung kata 'Singularitas' untuk menamai ruangan ini.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo