Gadis yang baru bertugas tersebut sempat menatap nonanya mengetuk pintu. Kemudian masuk ke dalam dan pintu itu hanya menyisakan celah kecil sehingga dia mengurungkan niat untuk masuk. Ajudan muda balik tubuhnya -membelakangi pintu- sepertinya sang nyonya dan entah siapa, sedang berbincang serius.
"Oh' Nona??" Andos mengerjapkan matanya, bagaimana bisa putri tetua Wiryo berdiri di depan kamarnya, yang kemudian mendorong pintu minta masuk.
Andos yang masih mengenakan kaos putih tipis -biasanya berfungsi sebagai pelapis dalam sebelum hem membungkus tubuh tinggi tegap sang asisten, buru-buru bergerak meraih Hem-nya yang tergeletak tak jauh dari meja tempat sebuah laptop menyala.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com