Lantai bawah tanah menunjukkan kedatangan dua pimpinan divisi. Vian diam-diam menunggu mereka berdua. Lelaki ini tengah di buru rasa penasaran. Mengapa dirinya tidak di ikut sertakan menemui pimpinan tertinggi? Seolah tengah di sisihkan secara sengaja.
Mengetahui Raka dan Pradita benar-benar tiba di lantai D. Vian kembali menyelinap menuju ruang kerjanya. Ruangan baru yang segalanya serba di perbarui.
Vian menenangkan diri, duduk di kursinya, tampak kedua tangannya berada di atas meja. Menciptakan sudut lancip, membentuk sebuah puncak, yang mana kelima jarinya saling berkaitan kiri dan kanan. Vian memejamkan mata sejenak, berikutnya tampak jelas pria itu menarik laci paling bawah pada mejanya. Vian mengeluarkan hasil sidik jari Thomas.
"ternyata kau masih hidup, kawan," Vian merenungi sesuatu. Dia menggali alibi Thomas, Apa yang membuat Thomas sampai terdorong menghancurkan ruang kerjanya.
Bukankah mereka sangat akrab?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com