Setelah lelaki bermata biru mematikan handphone-nya. Dia mundur ke belakang, meraih lampu tidur yang berdiri cantik di atas nakas. Lampu menyala itu mati seketika, di tarik tangan Mahendra. Sejalan berikutnya dia genggam secara proporsional.
Sambil melangkah, tangan kanan itu mencoba membuat gerakan membuka pintu perlahan-lahan.
Pria bermata biru melempar senyuman pada siluet hitam. Karena merasa keberadaannya tertangkap. Siluet tersebut berlari ke sisi kiri menuju jendela yang gordennya bergerak-gerak di terpa angin.
Hendra mengikuti langkah lari tersebut dengan jangkah lebar, tegas dan mantap. Tepat ketika seorang penyusup berjumper hitam meraih gorden Hendra mengangkat tangan kirinya dan mengayunkan sebilah lampu tidur ke arah manusia yang kedatangannya tak di inginkan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com