_aku mau pergi ke kantor pengadilan Agama, mencabut gugatan sebelum para penyihir menyerang_ entah dari mana Aruna belajar bersiasat.
"Coba lihat cermin sekarang," mendengar permintaan tersebut ada yang bergerak memutar tubuhnya ke arah kiri dan mendapati wajahnya tertangkap cermin, "Tidak 100% sempurna tapi lebih cantik dari pada uji coba perempuan marah," sarkas Hendra.
Aruna tersenyum, "lumayan," memang lumayan mengingat riasan ini hasil tangan lelaki.
"Kalau memang mau jalan-jalan sama Herry, tak masalah. Aku minta waktu di antar ke kantor sebentar," pria ini bicara sambil ikut serta membantu istrinya merapikan make up berserakan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com