webnovel

II-86. K O M P E N S A S I

"Hendra aku belum memberimu kompensasi atas bantuanmu" 

Kutahu apa yang terjadi padaku, kata sederhana berisikan 10 susunan huruf K O M P E N S A S I menjadi penyulut rona merah di wajahku. Rona mukaku yang tertangkap kaca mobil sudah mirip tungku panas kelaman terpanggang di atas kompor sebab kelupaan di angkat pemiliknya. 

Dan ujung jemari Aruna mendekat menyentuh bibirku, seketika jantungku berhenti berdetak dan aku seolah tidak bernafas. Aku mengumpat diriku sendiri "Hendra.. nafas Hendra.. !! nafas..!!" hahaha aku larut menatapnya penuh harap. 

Sial! Harusnya aku tidak menampilkan ekspresi seperti ini, Aruna pasti tahu aku tidak bisa melepas bola mataku dari bibirnya yang memabukkan. Dia bergerak perlahan mendekatiku "lambatnya Tuhan.. seperti siput!!" hatiku meronta-ronta mengikuti ritme istriku yang ragu-ragu seperti siput keluar masuk rumahnya. 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo