Tatapan menyelidik dari Mayang sepertinya membuat Bunda menyadari sesuatu. Bunda mengajak Mayang bicara tentang banyak hal seolah sedang berusaha mendekatkan diri. Namun sepertinya Mayang memakai kesempatan itu untuk menggali informasi, walau percuma saja karena Bunda sangat lihai bicara.
Di titik ini aku sadar kenapa Bunda sangat lihai pergi dari siapapun yang mengincarnya. Menghindar dari Opa saat kabur tiga tahun sebelum menikah dengan Ayah bukanlah perkara mudah. Belum lagi menghindar dari orang-orang suruhan keluarga Pranoto.
"Tante ga kerja?" aku bertanya sambil berjalan mondar-mandir dengan langkah perlahan di ruang tamu untuk menggerakkan tubuh.
"Sekarang sampai tiga minggu lagi ga ada kerjaan jadi Tante bisa sering ke sini. Faza mau jalan-jalan ke luar?" Bunda bertanya sambil memotong buah.
Aku menggeleng sambil menatap Denada dan Mayang bergantian, "Jalan-jalan sama mereka aja kalau mau. Mereka ga ada kerjaan tuh."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com