webnovel

Jomblo

Kepalaku berdenyut mengganggu sejak berada di makam. Bahkan keberadaan Denada yang berniat menginap pun tak mampu menghilangkan denyutannya karena nama Bunda terngiang di telingaku sejak saat itu.

"Kamu harus makan, Faza." ujar Denada setelah menghabiskan potongan pizza pertamanya dan menyodorkan satu potong untukku.

Aku menggeleng. Aku tak berminat untuk memakan apapun. Aku bahkan mengabaikan permintaan Oma untuk makan satu jam lalu sebelum Denada datang, juga permintaan Opa untuk memakan sedikit lauk hanya sebagai pengganjal lapar. Sayangnya, aku memang tak merasa lapar.

Denada melirik pada Kyle, "Dia kenapa sih?"

"Kalau laper nanti makan sendiri kok." ujar Kyle sambil menurunkan buku dari tangannya dan memberi Denada senyum menawan. "Tapi kalau sampai jam sembilan belum makan, nanti Kyle lapor Astro."

Aku menatap Kyle sebal, "Aku emang nganggep kamu kakakku Kyle, tapi bukan berarti kamu bisa ngancem aku."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo