Menghabiskan hari bersama Denada memberikan semangat tersendiri pada diriku. Kami membahas bermacam-macam hal. Dia bahkan membantu memilih souvenir pernikahan.
Astro dan keluarganya memang membebaskanku memilih souvenir mana yang aku sukai. Aku langsung memberikan desain souvenir itu pada Putri untuk segera dikerjakan. Aku memang tak tahu kapan waktunya menikah dengan Astro, tapi jika dia benar-benar menepati janji, seharusnya souvenir itu akan selesai dibuat tepat waktu.
Oma sempat meneleponku dari acara pernikahan Kak Liana untuk mengabariku bahwa Opa dan Oma mungkin akan pulang malam karena ingin bertemu teman lama. Hal itu membuatku menunda keinginanku untuk pulang. Aku baru pulang setelah hari sedikit lebih gelap.
Lebih menyenangkan untukku menyetir saat malam hari karena tak perlu khawatir pada tatapan siapapun yang tak sengaja melihatku. Tatapan ingin tahu dari orang lain terkadang membuat suasana hatiku buruk walau aku memang bisa mengabaikannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com