webnovel

Dua

"Ga bisa. Kamu udah janji sama opa buat selesaiin proyek dulu." ujar Ayah dengan tegas.

"Itu kan Ayah yang minta. Bukannya opa juga udah mau nikahin waktu dirawat di rumah sakit tahun lalu?"

"Janji tetap janji, Astro. Selesaiin proyek kamu dulu. Kalau bisa selesai lebih cepet, kalian bisa nikah lebih cepet."

"Tapi ..."

"Ayah punya waktu malam ini kalau kamu mau diajak sparing tinju yang terakhir sebelum berangkat ke Surabaya."

Astro menahan diri untuk tak mengatakan apapun lagi, lalu menoleh padaku dengan tatapan menderita. Tangannya yang menggenggam tanganku terasa gelisah.

"Aku bisa nunggu kok." ujarku.

"Iya karena kamu perempuan. Coba aja jadi laki-laki dua bulan, kamu ..."

"Astro!" Ayah menegur Astro untuk tak melanjutkan kalimatnya.

Astro benar-benar menghentikan apapun yang ingin dikatakannya padaku dan terlihat kesal sekali. Dia bahkan melepas ganggaman tangannya padaku dan melipat kedua lengan di depan dada.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo