webnovel

Chapter 383 - Cosmo Entelecheia dimulai

Negi melihat pertarungan antara kedua orang tuanya. Dan ia menyadari kalau perbedaan kekuatan antara dirinya dan kedua orang tuanya sangatlah jauh. Meskipun saat ini kekuatan yang dimilikinya sangatlah kuat, akan tetapi serajin apapun dan selama apapun ia berlatih. Negi tidak bisa bertambah kuat melampaui level kekuatan yang ia miliki saat ini. Kotarou juga mengalami pengalaman yang sama dengan dirinya, akan tetapi berbeda dengan Negi yang merasa frustasi karena tidak bertambah kuat.

Kotarou tahu kalau bertambah kuat secara cepat bukanlah hal baik dan dapat membuat pondasi kekuatan yang dimiliki oleh seseorang menjadi tidak stabil sehingga saat ini Kotarou lebih memilih untuk membiasakan dirinya untuk menggunakan kekuatan yang dimilikinya saat ini sehingga ia memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi lebih kuat.

Shirou sudah memperingatkan Negi berkali-kali, kalau mencari kekuatan dengan cepat dan instant bukanlah hal yang baik karena ada harga yang mahal untuk dibayar kalau ia ingin menggunakan kekuatan semacam itu. Tapi ucapan Shirou sama sekali tidak didengar oleh Negi dan ia tetap memiliki keinginan yang besar untuk bertambah kuat dengan cara yang instant meskipun keinginan tersebut tidak sebesar dulu.

"Ayah dan ibuku sangatlah kuat, sedangkan aku sebagai anak mereka tidak bisa sekuat mereka! Kenapa! Kenapa aku tidak memiliki bakat untuk menjadi sekuat mereka berdua!"

Negi mengepalkan tangannya begitu keras karena ia merasa sedih dengan dirinya yang lemah sampai-sampai tangannya meneteskan darah.

"Padahal aku memiliki otak yang brilian, dan mampu mempelajari apapun dengan sangat cepat! Tapi kenapa rasanya sulit sekali untuk bisa mencapai level kekuatan Shirou-Nii, ayah dan ibu! Kenapa aku tidak bisa mencapai level S sekeras apapun aku berusaha."

***

Ketika Negi berteriak dengan kencang, tiba-tiba saja sebuah pukulan jarah jauh berupa tekanan udara menyentuh pipi Negi dan tubuh Negi pun terlempar sejauh lima belas meter.

"Kau baru berumur sepuluh tahun, tapi kau sudah bernafsu untuk bisa mencapai level kekuatannya Nagi dengan instant? Apa kau pikir ia bisa sekuat itu hanya dengan mengandalkan bakatnya! Tahu diri sedikit bocah! Nagi bisa sekuat itu berkat latihan keras yang ia lakukan selama bertahun-tahun. Kalau hanya dengan mengandalkan bakatnya saja ia tidak akan bisa mencapai level S di usia lima belas tahun. Sama dengan kakakmu Shirou ia bisa sekuat itu karena semua perjalanan dan latihan yang dilakukannya sedari ia kecil dan bukan karena keberadaan dari kekuatan Alucard. Otakmu yang terlalu pintar itu membuatmu gampang mempelajari banyak hal. Tapi sebagai gantinya kau jadi tidak sabaran dan ingin selalu mendapatkan hasil yang maksimal dalam waktu sesingkat mungkin.

Biar kuberitahu bocah, di dunia ini semua hal membutuhkan proses dan tidak ada yang instant. Kepandaianmu itu sudah mengendalikanmu sedemikian rupa, sampai-sampai kau tidak mempercayai apapun kecuali pikiran logis yang muncul karena kepandaianmu.

Kakakmu Shirou rupanya kurang tegas dalam memberitahumu soal jangan pernah mencari kekuatan secara instant. Sepertinya aku yang harus membuatmu sadar kalau jalan yang kau ambil adalah jalan yang salah. Dan kalau kau tetap mengambil jalan itu suatu saat kau akan menjadi orang jahat yang dikendalikan oleh nafsu dan kepandaian. Sebagai sahabat dari ayahmu aku tidak akan membiarkan dirimu mengambil jalan yang salah! Jadi bocah siapkan dirimu sebab saat ini aku akan mengajarimu cara untuk menjadi laki-laki sejati dengan moral yang benar!"

***

Sementara Rakan sedang berusaha untuk mencuci otaknya Negi, agar Negi bisa berhenti terobsesi mencari kekuatan. Shirou baru saja mendapatkan kontak dari Takamichi.

"Jadi Takahata-Sensei, apakah para Cosmo Entelecheia itu sedang memulai ritual yang sama dengan yang mereka lakukan dua puluh tahun yang lalu?" Tanya Shirou kepada Takamichi melalui layar virtual.

[Seperti yang sudah diduga oleh Nagi dan Arika, mereka sudah memulai ritual yang sama. Tapi tampaknya mereka sama sekali masih belum menyadari kalau Asuna yang mereka gunakan sebagai katalis untuk ritual bukanlah Asuna yang asli. Mereka memulai krisis dunia yang baru dengan menggunakan salah satu anak buahnya Fate Averruncus yang kau ubah menjadi Asuna menggunakan Doppleganger Mirror. Sebenarnya seberapa hebat Doppleganger Mirror sampai-sampai bisa meniru Magic Cancelnya Asuna dan samarannya tidak bisa dibedakan dengan yang asli?]

"Doppleganger Mirror adalah Noble Phantasm level Ex yang bisa mengubah seseorang menjadi orang lain dengan tingkat kesempurnaan seratus persen. Dan sekali digunakan orang itu tidak akan bisa kembali lagi menjadi dirinya yang asli sebab itu adalah harga yang harus dibayar untuk perubahan yang terjadi. Magic Cancel milik Asuna juga bisa ditiru tapi tidak sampai seratus persen, paling-paling lima puluh persen. Tapi kurasa lima puluh persen kekuatan Magic Cancel sudah lebih dari cukup untuk menipu Cosmo Entelecheia dan kurasa saat ini tragedi dua puluh tahun lalu yang sedang diulang kembali melalui ritual yang sama tidak akan sekuat yang sebelumnya."

Shirou masih merasa sedikit kuatir akan pengaruh dari Magic Cancel tiruan dalam tubuh Shiori, atau Asuna palsu terhadap ritual pengulangan dunia. Tapi Shirou sudah punya beberapa rencana cadangan untuk menghentikan ritual itu, jadi kekuatiran yang ia rasakan tidak terlalu berpengaruh pada dirinya.

***

[Saat ini pasukan Ariadne dan Hellas sudah bergerak untuk menahan ritual itu begitu juga dengan sisa-sisa pasukan Megalomesembria yang tidak mau mengikuti perintahnya Kurt. Meskipun aku sendiri tahu kalau pasukan Ariadne, Hellas dan Megalomesembria digabung sekalipun tidak akan cukup untuk menghentikan ritual pengulangan dunia. Jadi aku akan menggunakan kekuatan ketiga pasukan untuk mengaktifkan Gateport di bagian terdalam Ostia lama dengan paksa sehingga kepala sekolah, Eishun dan juga Al bisa datang membantu. Dan Shirou aku ingin kau memanggil Arika-Sama dan Nagi agar mereka berdua bisa menuntaskan apa yang belum berhasil mereka selesaikan dua puluh tahun yang lalu. Dan yang terakhir aku mohon tolong keluarkan Ialda dari tubuh utamanya Nagi, sebab kalau tidak Nagi akan kehilangan tubuh utamanya yang saat ini sedang dikendalikan oleh Ialda.]

Bagi Shirou permintaan terakhir Takamichi bukanlah hal yang sulit untuk dikabulkan sebab ia sudah memiliki rencana untuk mengeluarkan Ialda dari tubuh utamanya Nagi sekalipun ia tidak terlalu suka dengan cara yang nanti akan ia gunakan.

"Memanggil dua anggota Ala Rubra yang tersisa plus Kepala sekolah adalah ide yang bagus. Kepala sekolah adalah petarung yang sangat kuat dan dia selevel dengan Zecth yang adalah gurunya ayahku. Ditambah dengan Eishun-san dan Albiero-san maka pertarungan melawan Cosmo Entelecheia akan menjadi lebih mudah. Dan kalau soal ayah kau tidak perlu kuatir Sensei sebab aku sudah punya cara yang bagus untukl memisahkan dirinya dari Ialda meskipun cara yang kugunakan sedikit menjijikkan."

***

Mendengar kalau Shirou sudah memiliki cara untuk membuat Nagi bisa terbebas dari Ialda adalah hal yang baik untuk telinga Takamichi. Tapi Takamichi jadi penasaran bagaimana caranya Shirou akan memisahkan Ialda dengan Nagi dan kenapa ia bilang kalau caranya menjijikkan.

Kontak yang ia lakukan dengan Shirou sudah terputus jadi Takamichi tidak bisa bertanya lebih jauh soal bagaimana cara Shirou akan mengusir roh Ialda dari tubuh utamanya Nagi. Tapi Takamichi tidak membiarkan rasa penasaran yang ia miliki untuk terus menghantui dirinya sebab saat ini ia masih memiliki hal penting yang harus dilakukan.

***

Pertarungan antara Arika dan juga Nagi akhirnya selesai dengan kekalahan Arika yang kalah karena ia tidak bisa menandingi kecepatannya Clone Nagi. Saat ini Clone Nagi dan Arika sudah kembali lagi ke wujud aslinya, Arika harus digendong oleh Clone Nagi karena ia kelelahan sedangkan Clone Nagi dengan senang hati menggendong tubuh istrinya sebab biasanya Arika menolak untuk digendong.

Di saat yang bersamaan pula Rakan sudah selesai mencuci otak Negi agar Negi tidak lagi terobsesi untuk menjadi lebih kuat. Tapi efek samping dari cuci otak itu tampaknya membuat Negi menjadi sedikit linglung dan babak belur sebab saat ini Negi terlihat seperti seorang pasien rumah sakit jiwa yang dipukuli oleh banyak orang.

Arika yang melihat keadaan Negi langsung melesat ke arah Negi dan memeluk tubuh putranya dengan erat. Ia tahu kalau cuci otak terhadap anaknya perlu untuk dilakukan, tapi tetap saja ia tidak tega melihat anaknya yang babak belur plus linglung karena Rakan.

Siguiente capítulo