webnovel

Chapter 352 - Ala Rubra Saga Final Part 3

"Jadi selama ini kau tahu kalau yang menyerang desanya Negi-kun di pedalaman Wales enam tahun yang lalu adalah senat Megalomesembria," Kata Eishun yang tidak terlihat terkejut ketika ia mendengar hal tersebut dari Albiero. "Tapi kau tidak bisa memberitahu kami semua, karena kau harus memulihkan dirimu yang terluka dan kehabisan tenaga setelah membantu Nagi di pertarungannya melawan salah satu Averruncus di Istanbul."

"Yah, butuh waktu lama bagiku untuk memulihkan diri dan aku hanya bisa keluar selama tiga hari dalam setahun dengan memanfaatkan kekuatan sihir dari World Tree," Kata Albiero. "Tapi setidaknya aku saat ini sudah kembali ke keadaanku semula, dan aku sudah siap untuk membantu kalau-kalau para penerus kita membutuhkan bantuan."

"Aku sudah menduga kalau para petinggi Megalomesembria itu adalah pelakunya, tapi karena aku sama sekali tidak memiliki bukti untuk menuduh mereka aku jadi tidak dapat melakukan apa-apa untuk membantu Negi," Kata Albiero sambil menghela nafasnya. "Tapi darimana kau bisa tahu mengenai hal itu Al?"

"Sayang, apa kau lupa kalau bedebah di depan kita ini adalah kakek-kakek berumur ratusan tahun yang memiliki banyak sekali koneksi dan jaringan informasi yang luas, jadi tentu saja ia bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi enam tahun lalu di desa tempat anaknya Nagi tinggal," Kata Shizuka yang menghina dan berkata kasar kepada Albiero secara terang-terangan dan tanpa keraguan sama sekali.

"Walaupun aku sama sekali tidak suka caramu memanggil diriku Shizuka tebakanmu itu seratus persen tepat," Kata Albiero dengan urat yang bisa terlihat di wajahnya sebab ia marah. "Dan alasan mengapa Senat Megalomesembria menyerang desa tempat kelahiran Nagi ialah karena Negi adalah putra dari the Queen of Calamity, Arika Anarchia Enteofushia."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Dengan memanfaatkan kekuatan dari Megalomesembria yang merupakan negara sihir super besar dengan jumlah penduduk lebih dari tiga puluh juta orang dan juga jumlah tentara terbanyak aku bisa membunuh kalian semua tanpa mengotori tanganku sama sekali. Atau dengan memanfaatkan the Mage of Beginninc Ialda Baoth yang merupakan musuh utama dunia ini ditambah dengan kelompok teroris yang didirikannya Cosmo Entelecheia dengan memanfaatkan kedua kekuatan itu aku bisa dengan bebas mengatur ulang dunia ini sesuai dengan yang aku inginkan. Apa kalian pikir kalian semua bisa mengalahkanku hanya dengan bermodalkan vampire terkuat dan juga Maga Nosferatu Dark Evangel?"

Walaupun Kurt Godel saat ini sudah agak terdesak, tapi dia masih bisa berpikir dengan kepala dingin dan tidak kehilangan akal sehatnya. Dia tahu dia tidak akan pernah bisa mengalahkan Shirou, Negi, Rin, Alucard dan Clone Evangeline sendirian makanya ia mencoba mengancam Shirou dan yang lain dengan berkata kalau ia bisa memanfaatkan senar Megalomesbria dan juga Cosmo Entelecheia untuk membunuh mereka berlima.

"Para anggota senat Megalomesembria pasti saat ini sudah tewas di tangan Archer," Kata Rin dengan nada bicara yang dingin. "Untuk apa kami perlu merasa takut dengan sekumpulan kakek-kakek dan nenek-nenek pengecut yang saat ini sudah menjadi tumpukan mayat? Ditambah lagi Alucard jauh lebih kuat dari Ialda Baoth dan para Averruncus yang ia buat jadi ancamanmu yang konyol itu tak akan berguna untuk kami semua, jadi ancamanmu itu percuma."

"Jadi Kurt Godel, kau mau mati dengan cara apa? Atau kau mau menukarkan nyawamu itu dengan sesuatu yang setara dengan nyawamu," Kata Shirou yang sudah memunculkan ratusan pedang di sekeliling Kurt yang seolah siap untuk menusuk-nusuk tubuh Kurt.

Kurt menelan ludahnya, ketika ia melihat ada banyak pedang yang melayang di sekelilingnya. Ia tahu kalah ia harus segera menjawab pertanyaannya Shirou atau dia akan segera mati.

"Bagaimana kalau kuberikan kepadamu rekaman ingatan tentang apa yang terjadi setelah Thousand Master mengalahkan Ialda, apakah itu cukup untuk bayaran yang sesuai agar nyawaku bisa selamat?"

"Kurasa itu cukup," Kata Shirou yang masih merasa penasaran dengan apa yang terjadi dengan ayahnya setelah ia mengalahkan Ialda Baoth. "Tapi kuharap kau tidak berusaha untuk membohongiku, atau kau tahu apa yang akan terjadi kepadamu kalau kau berbohong bukan?"

"Kalau dalam urusan nyawaku sendiri aku tidak akan berani berbohong, nyawaku adalah hal terpenting bagiku. Carldica tolong setel rekaman ingatan Ala Rubra Saga bagian terakhir."

Kurt dengan segera memerintahkan butlernya yang bernama Carldica untuk menyetel Ala Rubra Saga bagian final dan dalam sekejap ruangan tempat mereka semua berada berubah pemandangannya dari pemandangan di desa Negi menjadi pemandangan di bagian terdalam dari Ostia.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Khu Khu Khu, Fu Fu Fu hahahaha, kau mau mencoba mengalahkanku yang adalah perwujudan dari kesedihan dan keinginan manusia untuk bertahan hidup? Kalau kau mencobanya cobalah wahai manusia! Kalahkan aku dan jadilah pahlawan! Jadilah penenang bagi para domba tersesat itu."

Nagi sudah berusaha mengalahkan Ialda dengan semua kemampuan yang ia miliki, tapi perbedaan kekuatan yang ia miliki dengan Ialda sangatlah jauh. Sehingga semua usaha yang ia lakukan tidaklah berguna.

"Dasar kecoa! Kenapa kau tidak mati juga walaupun aku sudah menyerangmu dengan semua serangan terkuat yang kupunya!" Teriak Nagi yang tubuhnya sudah bersimbah darah dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.

"Semua manusia berusaha untuk mencari jawaban bagaimana cara mendapatkan kedamaian sejati, tapi tak ada jawaban yang bisa memuaskan untuk para manusia itu. Karena mereka semua pasti terhalang oleh jalan buntu ketika mencari kedamaian sejati, termasuk dirimu!"

"Diam kau dasar kecoak!" Kata Nagi yang meninju Ialda menggunakan kepalan tangan yang sudah ia perkuat dengan menggunakan Jovis Tempestas Fulguriens. "Anda para manusia tahu kalau hari ini adalah akhir dari dunia ini, manusia tidak akan menyerah dan akan mencari jalan keluar untuk mencegah kehancuran dunia!"

"Khu Khu Khu kau juga seharusnya tahu kalau Cosmo Entelecheia yang kubuat adalah satu-satunya jalan untuk keluar untuk menyelamatkan umat manusia sehingga para manusia bisa mendapatkan kedamaian sejati," Kata Ialda yang entah kenapa kesulitan menahan semua rentetan pukulan dan tendangannya Nagi.

"Kau terlalu meremehkan manusia dasar kecoak!" Teriak Nagi yang melemparkan tombak petir super kuat ke arah Ialda.

Serangan tombak petir yang berasal dari Nagi berhasil mengalahkan Ialda yang selama ini tidak mempan diserang sama sekali. Seolah Ialda dengan sengaja membiarkan dirinya tewas ditangan Nagi.

Tapi Nagi tahu betul kalau serangan yang ia lakukan jauh dari cukup untuk mengalahkan atau memusnahkan Ialda. Sebab selama manusia di seluruh dunia masih mengalami keputusasaan dan kesedihan maka Ialda akan tetap ada dan bisa bangkit berkali-kali tanpa batas. Karena Ialda adalah perwujudan dari keinginan manusia untuk bertahan hidup. Sebab di saat tubuh sementara yang dipakai oleh Ialda hancur ia langsung merasuki tubuh dari orang terakhir yang mengalahkannya dan dalam kasus ini orang terakhir yang mengalahkan Ialda bukanlah Nagi melainkan gurunya Nagi yang bernama Zect.

Karena ternyata bukan tombak petir Nagi yang mengalahkan Ialda tapi sihir cahayanya Zect.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Pemandangan berubah dari bagian terdalam Ostia menjadi sebuah taman yang luas yang ada di Ostia.

Nagi sedang berada dalam kesedihan yang dalam karena Zect mengorbankan dirinya untuk mengalahkan Ialda. Dan sebagai gantinya Zect kehilangan kontrol dari tubuhnya sebab ia dirasuki oleh Ialda.

"Guru, aku pasti akan mencari cara untuk menolongmu," Kata Nagi sambil memandang ke arah langit. "Jadi tunggulah."

"Nagi kau ada disini rupanya," Kata Arika yang berjalan di arah belakang Nagi.

"Yo, Hime, apa pertemuanmu dengan petinggi Ostia yang lain sudah selesai?" Tanya Nagi sambil tersenyum ke arah Arika."Ada apa Hime? Dunia ini sudah damai tapi kenapa muka tanpa emosimu itu menjadi lebih buruk dari biasanya?"

"Nggak ada apa-apa," Jawab Arika.

"Apa sih? Kenapa kau menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang asal begitu?" Tanya Nagi. "Yah, dengan berakhirnya perang itu berarti tugasku sebagai ksatriamu juga sudah berakhir. Sudah saatnya kau mengembalikan tongkat dan sayapku yang kau pinjam soalnya aku ini nggak suka hal-hal yang formal, sih."

"Nagi," Kata Arika yang tiba-tiba saja memeluk Nagi dengan sangat erat dari belakang. "Bisakah kau berada tetap di sampingku untuk sesaat lagi saja? Sebab aku masih membutuhkan dirimu untuk membuat diriku merasa aman. Jika kau tidak ada di sampingku, aku takut kalau aku akan kehilangan arah dalam hidupku. Sebab aku sudah tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini."

Siguiente capítulo