webnovel

Chapter 263 - Kemesuman Rakan

"Mudah bagiku untuk mengingat semua bau wanita yang pernah kutemui, karena itu adalah ciri khas dari seseorang yang sangat mesum sepertiku," Kata Rakan yang tampak bangga mengakui kalau dirinya adalah seseorang yang mesum. "Meskipun aku sudah bertobat tepat setelah aku menikahi Theodora dan tidak lagi mencoba untuk melakukan lagi hal-hal yang mesum tapi kemampuanku dalam mengingat bau tubuh dari seorang wanita tidaklah hilang sama sekali!"

"Jangan malah bangga dengan kemampuan mesummu itu dasar bodoh!" Teriak Chisame yang memukul kepala Rakan menggunakan harisen besi yang diberikan oleh Shirou kepada dirinya. "Kau terlihat sangat menjijikkan tahu!"

"Hahahahaha maafkan aku maafkan aku," Kata Rakan sambil mengusap-usap kepalanya yang berdarah karena dipukul oleh Chisame. "Theodora juga sering mengatakan hal yang sama kepadaku, sulit bagiku untuk mengubah kebiasaanku yang sudah kumiliki selama bertahun-tahun!"

"Daripada membicarakan hal yang nggak guna seperti itu, bukankah lebih kau cepat mengatakan dimana kedua anak buahnya Fate berada yang katanya kau sudah lacak!" Teriak Rin menyela pembicaraan antara Chisame dan Rakan. "Aku nggak mau kalau harus terus-terusan berada di tempat ini!"

"Ah, benar juga aku hampir melupakan hal itu!" Kata Rakan sambil mencoba lagi untuk mengendus bau dari kedua gadis itu.

Setelah Rakan mengendus-endus bau selama hampir satu menit untuk melacak keberadaan kedua gadis itu. Akhirnya Rakan menemukan bau yang tepat dan berteriak;

"Mereka berdua ada di tiga puluh lima sampai tiga puluh tujuh kilometer di Barat Daya!"

"Kau mengatakan keberadaaan kedua gadis itu dengan jarak yang begitu akurat, apa kau benar-benar merasa yakin dengan jarak tersebut?"

"Tentu saja aku yakin, kalau soal mengendus bau dari wanita tidak ada yang bisa mengalahkan diriku! Termasuk piaraan anaknya Nagi yang katanya mampu mencium bau dari celana dalam wanita dengan akurat! Dia sekalipun bukanlah tandinganku!"

Kata Rakan dengan hidung yang kembang kempis karena sekali lagi ia merasa bangga dengan mesumnya yang tidak terlalu berguna.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Tcch terserah kau mau bilang apa, mengenai kemesumanmu itu. Karena yang paling penting kita sudah tahu dimana keberadaan dari kedua gadis itu," Kata Chisame yang sudah muak dengan kemesumannya Rakan. "Tapi meskipun kita sudah dimana mereka berdua berada akan sangat sulit bagi kita untuk pergi ke tempat dimana mereka berdua karena selain jaraknya sangat jauh, bagaimana caranya kita bisa kesana karena dimensi ini tidak ada daratan sama sekali, cuma ada langit luas membentang tanpa batas dan balok-balok batu panjang yang melayang di udara."

"Aku bisa terbang ke arah mereka berdua berada tanpa masalah menggunakan sihir angin, hanya saja kalau aku membawa seseorang bersama dengan diriku, maka sihirku akan cepat habis dan bisa-bisa aku akan mati sebelum mencapai tempat tujuan," Kata Rin sambil melipat kedua tangannya di dada dengan wajah yang terlihat kebingungan. "Oii daruma berotot apa kau punya pemecahan untuk masalah yang kita hadapi sekarang?"

"Hmm, tentu saja aku punya pemecahannya, memangnya kau pikir aku ini siapa? Aku adalah Jacobus Rakan sang gladiator sekaligus pemburu hadiah tanpa tanding. Kalau cuma menghadapi masalah yang kita alami saat ini itu bukanlah sesuatu yang besar untukku!" Kata Rakan sambil membusungkan dadanya. "Kalian berdua naiklah ke pundakku! Dalam tiga puluh detik aku akan membawa kita bertiga ke tempat kedua gadis itu berada!"

Karena tidak punya pilihan, Rin dan Chisame mengikuti perkataannya Rakan dan duduk di atas pundaknya. Rakan lalu mengeluarkan pedang menggunakan Artefak miliknya melemparnya ke arah Barat Daya, lalu melompat ke atas pedang yang ia lempar sambil memegangi tubuh Rin dan Chisame yang duduk di atas pundaknya.

Rakan berdiri di atas pedangnya, bagaikan dewa pedang yang menunggangi pedang. Walaupun sebenarnya ia menaiki pedang yang ia lempar agar dirinya terlihat keren di hadapan Rin dan Chisame.

"Ahahaha jurus baruku Surfing Rakan terlihat sangat keren bukan!" Kata Rakan.

"Keren sih tapi bukankah secara fisika yang kau lakukan sangatlah tidak logis?" Tanya Rin.

"Asalkan ada kemauan hukum fisika sekalipun bisa kita lawan kau tahu," Jawab Rakan dengan santainya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Rakan-Sama dan kedua orang gadis yang bersama dengannya akan segera tiba di tempat ini," Kata Tamaki yang bisa merasakan keberadaan Rakan.

"Rakan-Sama dan kedua gadis itu akan datang kesini? Bagaimana bisa!" Teriak Koyomi yang shock mendengar ucapannya Tamaki.

"Aku nggak tahu," Kata Tamaki. "Tapi yang jelas mereka datang kemari dengan kecepatan yang mencapai tiga kali kecepatan suara."

"Booooommm!"

Pilar melayang yang ada di dekat Koyomi dan Tamaki tiba-tiba saja hancur menjadi debu karena terkena pedang yang dilempar oleh Rakan. Tepat sebelum pedang itu menghancurkan pilar itu, Rakan sudah mendarat di pelataran tempat Tamaki dan Koyomi mengawasi Rakan, Chisame dan Rin.

Dan saat ini Rakan, Chisame dan Rin berjalan dengan santai ke arah Koyomi dan Tamaki yang sedang terlihat kaget dengan kedatangan mereka bertiga.

"Ooh kalian berdua sedang santai-santai, ya," Kata Rakan sambil memperlihatkan senyuman yang terlihat sangat jahat.

'Daruma berotot sialan ini benar-benar gila dan nggak normal! Kemampuan fisiknya setara dengan berserker dan Artefak yang ia miliki memiliki kemampuan yang hampir sama dengan Gate of Babylon milik Gilgamesh, dan ia bahkan bisa melakukan sesuatu yang melawan hukum fisika dia sama sekali nggak bisa dibilang normal,' Kata Rin yang tidak tahu harus berkomentar apa setelah melihat apa yang dilakukan oleh Rakan.

'Aku dibawa terbang di atas pedang oleh seorang paman berotot, ini semua tidak masuk akal,' Kata Chisame. 'Lagipula bagaimana caranya dia bisa melempar pedang itu sampai mencapai kecepatan suara! Aku ragu kalau Shirou-kun juga bisa melakukan hal yang sama!'

Kedua gadis yang dibawa terbang oleh Rakan di atas pedang dibuat bingung dan terkesan di saat yang sama. Karena hal gila yang baru saja dilakukan oleh Jacobus Rakan benar-benar membuat mereka tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kemampuan kalian berdua cukup hebat karena bisa menjebakku di tempat ini, tapi di dimensi yang nggak punya batasan ini harusnya kalian berdua mengawasi kami bertiga di jarak puluhan ribu kilometer dan bukannya puluhan kilometer. Dan kalau Artefak yang kalian miliki bisa membuat ruang kekkai tanpa batas yang asli dan bukannya ilusi semata tanpa pintu keluar. Secara teori sihir bisa dikatakan pemakai Artefak harus berada di dalam area kekkai dan kalau pemakai Artefak tersebut bisa dikalahkan maka kekkai tersebut bisa dihancurkan," Kata Rakan yang menjelaskan teori yang ia miliki mengenai kemampuannya Koyomi. "Dua poin yang baru saja kusebutkan mudah untuk diperkirakan, yang paling sulit ialah memperkirakan dimana keberadaan dari si pengguna Artefak."

"Kalau kau merasa kesulitan melacak keberadaan kami, bagaimana caranya kau bisa melacak keberadaan kami tepat lebih dari tiga puluh kilometer di Barat Daya dari tempat kami meninggalkan kalian bertiga!" Teriak Koyomi. "Seharusnya tidak mungkin bagimu untuk tahu dimana kami berada."

"Itu gampang, aku hanya melacak kalian berdua menggunakan bau dari tubuh kalian yang untungnya hanya berjarak puluhan kilometer. Kalau kalian bersembunyi di jarak yang lebih jauh aku tidak yakin kalau aku bisa melacak keberadaan dari kalian berdua," Kata Rakan. "Apalagi karena kalian berdua bukanlah manusia, mudah bagiku untuk mencari keberadaan kalian berdua, karena bau tubuh demi-human jauh lebih menyengat daripada manusia biasa."

"Melacak menggunakan bau tubuh kami!? Benar-benar tidak masuk akal! Memangnya kau itu anjing!" Teriak Koyomi.

"Be-benar-benar mesum," Kata Tamaki dengan wajah memerah. "Aku sama sekali tidak menyangka pahlawan besar seperti Rakan-Sama mampu melakukan hal yang mesum dengan mengingat bau tubuh dari kami berdua!"

"Terserah kalian berdua mau mengatakan apa tentang diriku ini, aku sama sekali nggak akan peduli. Karena saat ini aku akan memberi kalian berdua pelajaran yang tidak akan bisa kalian lupakan karena kalian sudah berani menjebakku di tempat ini."

Saat ini Rakan terlihat sangat marah sampai-sampai ia mengeluarkan killing intent yang membuat tubuh Koyomi dan Tamaki gemetaran dan juga memucat.

Siguiente capítulo