webnovel

Chapter 258 - Ostia Festival 14

Kediaman Emiya di Ostia, tepat di saat Shirou sedang sibuk bertarung melawan Fate.

"Apa! Saat ini Shirou-kun sedang menghadapi Fate Averruncus sendirian!?" Teriak Chisame yang terkejut mendengar berita tentang pertarungan antara Shirou melawan Fate dari Rin. "Kalau tidak salah Fate Averruncus itu boneka hidup yang memiliki kemampuan bertarung Level S bukan! Apakah Shirou-kun tidak akan apa-apa mencoba melawan musuh sekuat itu!"

"Tak masalah, tak masalah, Shirou sendiri bisa dibilang adalah seorang petarung Level S, melawan boneka hidup itu sama sekali bukanlah masalah besar untuk dirinya," Kata Rin yang dengan santainya duduk di atas tatami sambil meminum teh. "Karena Shirou bisa dibilang tidak dapat mati dan tidak bisa dibunuh, jadi kau tidak perlu mengkuatirkan dirinya."

"Yah, dengan kekuatan dari vampire terkuat yang ia miliki memang hampir tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa membunuh dirinya," Kata Chisame yang menyadari kalau semua yang diucapkan oleh Shirou memang benar."Tapi yang aku ingin tahu ialah bagaimana caranya kau bisa mengetahui kalau Shirou-kun sedang bertarung dengan si boneka hidup."

"Hmm? Tadi Shirou mengontakku, Sakura dan Arturia melalui telepati kalau ia akan menolong Negi yang bertemu dengan Fate," Kata Rin. "Dan karena sifat impulsif Negi yang terlalu berlebihan Shirou terpaksa memasukkan Negi ke dalam Unlimited Blade Works, karena kalau tidak Negi akan nekat mencoba melawan Fate sendirian meskipun kemampuannya berada di bawah Fate, dan pasti Negi akan mati melawan Fate."

"Negi-Sensei memang anak kecil yang gampang sekali dipengaruhi orang lain, jadi kurasa Shirou-kun melakukan keputusan yang tepat dengan memasukkan Negi-Sensei ke dalam Reality Marble miliknya," Kata Chisame sambil menghela nafas. "Hanya dengan modal kenekatan, kekuatan pertemanan dan tekad pantang menyerah saja tidak akan cukup untuk mengalahkan musuh yang tangguh, kita berada di dunia nyata dan bukan anime. Pemikiran yang realistis lebih dibutuhkan daripada kebodohan tingkat dewa seperti banyak yang dilakukan oleh protagonis bodoh dalam sebuah kisah."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Yah, Negi memang bersikap layaknya protagonis bodoh dari anime atau manga, tapi untungnya protagonis utama dari kisah yang saat ini sedang kita jalani adalah Shirou dan bukannya Negi," Kata Rin sambil menghabiskan semua teh yang ada di dalam gelasnya. "Karena aku nggak bisa membayangkan kekacauan macam apa yang akan terjadi kalau Negi yang menjadi protagonis utamanya."

"Kalau Negi-Sensei yang menjadi protagonisnya, kurasa ia akan sering mengucapkan kata-kata yang inspiratif dan berusaha menyenangkan semua orang," Kata Chisame. "Dan ia juga akan sering melakukan hal nekat yang membuat semua orang yang ada di sekitar dirinya menjadi kuatir. Berbeda dengan Shirou-kun yang lebih seperti Overpower protagonis yang bisa menyelesaikan hampir semua masalah yang ia miliki dengan kekuatannya sendiri."

"Yah, walaupun Shirou itu seperti Overpower Protagonis, tapi semua kekuatan yang ia miliki ia dapatkan berkat latihan keras dan bantuan banyak orang," Kata Rin. "Dan walaupun ia bisa mengatasi semua masalah yang ia miliki dengan kemampuannya sendiri, tapi ia tidak pernah menolak bantuan dari orang lain yang ingin membantunya. Malah ia lebih sering membantu orang lain daripada mendapatkan bantuan dari orang lain."

"Shirou-kun memanglah orang yang seperti itu," Kata Chisame sambil tersenyum. "Dia adalah lelaki pertama yang bisa membuatku membuka hatiku untuk orang lain dan membuatku kemampuanku dalam bersosialisi menjadi jauh lebih baik. Tidak seperti Negi-Sensei yang mencoba untuk membuatku bergaul dengan teman sekelas kita yang bisa dibilang hampir semuanya suka heboh sendiri sampai-sampai membuatku mengalami hal yang memalukan!"

"Ah maksudmu kejadian dimana kau dipaksa oleh Negi keluar dari kamarmu ketika kau masih memakai bunny girl suit sewaktu kau melakukan photo session untuk situs cosplay milikmu?" Kata Rin sambil berusaha menahan tawa karena mengingat kejadian malang yang menimpa Chisame. "Dan bersin Negi yang diperkuat oleh sihir angin secara tidak sengaja melucuti bunny girl suit milikmu yang terbuat dari kain yang murah. Shirou sampai harus menyegel sihir Negi selama seminggu dan memukul kepalanya Negi sampai benjol karena kejadian itu."

"Aku sama sekali tidak mau mengingat kejadian itu!!" Teriak Chisame sambil menjambak rambutnya dengan kedua tangannya. "Kejadian itu adalah salah satu hal paling memalukan yang pernah terjadi dalam hidupku! Karena kejadian itu semua orang di Mahora Gakuen jadi tahu soal diriku ini!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Negi memanglah anak kecil yang mencoba untuk bersikap dewasa," Kata Rin. "Tapi sayangnya usaha yang ia lakukan selalu menghasilkan kegagalan yang merepotkan orang lain."

"Anak kecil seharusnya bersikap layaknya seperti anak kecil," Kata Chisame yang nafasnya menjadi berat karena semua teriakan yang ia lakukan sebelumnya. "Tidak usah mencoba untuk menjadi orang dewasa segala!"

"Siapa yang berteriak-teriak dan membicarakan hal tidak baik mengenai adik sepupuku yang manis dan lucu Negi!" Teriak Nekane yang keluar dari kamar tempat ia tertidur di kediaman Emiya dengan tubuh yang terikat oleh rantai. "Siapapun yang mengatakan hal buruk mengenai adikku akan kubunuh!"

Chisame merasa terkejut dengan kemunculan Nekane yang selama ini dirantai di dalam kamarnya oleh Rin agar ia tidak membuat masalah. Sampai-sampai Chisame mundur ke belakang dan tubuhnya hampir menabrak pintu kertas.

Tapi sebelum Nekane sempat melakukan sesuatu, Rin sudah menusukkan suntikan berisi obat bius ke lehernya Nekane dan dalam sekejap Nekane langsung pingsan.

"Ya, ampun begitu ia mendengar hal yang berhubungan dengan adiknya ia bisa kabur dari kamarnya," Kata Rin sambil menepuk wajahnya. "Brocon tidak waras ini harusnya kutaruh di ruangan yang kedap suara."

"Hei Tohsaka-san, kalau tidak salah gadis yang diikat dengan rantai itu adalah guru di akademi sihir sekaligus kakak sepupunya Negi-Sensei yang mengurus Negi-Sensei dari kecil bukan?" Tanya Chisame yang sudah terlihat lebih tenang setelah kaget dengan kemunculan Nekane. "Kenapa dia mendadak bisa ada di tempat ini?"

"Sewaktu berada di Granicus Nekane-san tiba-tiba saja muncul secara mendadak dalam keadaan yang agak mengenaskan," Kata Rin. "Sakura merawatnya sampai ia pulih kembali, tapi karena ketika ia bangun dari pingsannya Nekane-san mengamuk seperti orang gila dan mencari-cari Negi. Shirou terpaksa merantai tubuhnya dan mengurungnya di dalam kamar sampai setidaknya kesehatan mentalnya pulih kembali, tapi aku tidak menyangka kalau bahkan setelah tiga minggu kesehatan mentalnya tidak mengalami kemajuan apapun. Obsesinya yang berlebihan terhadap Negi yang menjadikan dirinya seperti itu."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika Nekane sudah dikembalikan ke dalam kamarnya dan dengan tambahan bounded field untuk membuat ruangan tempat Nekane dikurung menjadi kedap suara.

Chisame dan Rin kembali ke ruang tamu untuk melanjutkan obrolan yang mereka lakukan. Tapi di saat itu, alarm yang dipasang oleh Rin di Kediaman Emiya yang akan berbunyi kalau ada musuh yang mencoba menerobos masuk ke dalam Kediaman Emiya. Berbunyi dengan sangat keras.

"Tohsaka-san suara apa itu! Kenapa suara itu bisa tiba-tiba muncul!" Kata Chisame sambil menutup keduanya telinga menggunakan telapak tangannya.

"Itu adalah suara dari alarm yang akan berbunyi kalau ada musuh yang mencoba menerobos masuk Kediaman Emiya," Kata Rin yang sama sekali tidak menduga kalau akan ada musuh yang menyerang Kediaman Emiya. "Ini berada di luar perhitunganku atau Shirou, tapi musuh level S sekalipun tidak akan bisa menerobos bounded field yang dipasang di kediaman Emiya ini."

"Ucapanmu memang benar putri dari Tokiomi," Kata Rakan yang masuk ke dalam ruang tamu hanya dengan menggunakan handuk yang menutupi bagian vital selangkangannya. "Tapi itu bukan berarti kita hanya diam saja dan membiarkan musuh untuk terus menyerang tempat ini."

"Apa yang kau lakukan masuk ke dalam ruangan yang berisi dua orang gadis hanya dengan menggunakan handuk untuk menutupi kemaluanmu," Teriak Rin dengan wajah yang memerah. "Dasar daruma berotot!"

"Ti-tidak tahu malu!" Teriak Chisame sambil melempar bantal duduk ke arah Rakan yang tentu saja ditangkap dengan mudah oleh Rakan. "Kenapa kau tidak memakai bajumu dan hanya memakai handuk untuk menutupi auratmu itu!"

"Ahahaha aku baru saja beres mandi!" Kata Rakan sambil mengusap-usap bagian belakang kepalanya. "Dan aku langsung terburu-buru datang ke ruangan ini begitu aku mendengar suara alarm itu, sampai-sampai aku lupa memakai pakaianku!"

"Kalau kau sudah sadar lupa memakai pakaianmu, sekarang juga cepat keluar dari ruangan ini dan pakai pakaianmu!" Kata Rin sambil mengerahkan Gndar di jari telunjuk dari tangan kanannya. "Atau kau mau kubuat sakit perut seharian!"

Siguiente capítulo