webnovel

Chapter 106 - Mahora Festival Last Arc 12

"Takahata-Sensei memang hebat, bisa mengalahkan musuh sekuat itu sendirian," Kata Setsuna.

"Cepat lakukan penyegelan," Kata Takahata. "Sebelum tubuh golem itu pulih kembali!"

"Oke," Kata Ijuiin.

Tapi mendadak ada yang menyerang Takahata dari jarak jauh, dan Takahata yang menyadari serangan tersebut langsung menggunakan Iai Ken miliknya untuk menahan serangan itu.

"Swoosh!" Serangan yang ditahan oleh Takahata berbentuk seperti worm hole yang siap menghisap apa saja yang ada di dekatnya. Untungnya Takahata berhasil menahan serangan tersebut menggunakan Iai ken jadi ia tidak terkena efek dari serangan itu.

"Takahata ada apa?" Tanya Ijuuin.

"Ada yang menyerang dari jarak jauh berhati-hatilah," Jawab Takahata. "Dan tampaknya orang yang menyerang kita menggunakan peluru pemindah khusus yang ada di data yang tadi Kepala Sekolah."

"Maksudmu ada yang menyerang kita menggunakan peluru khusus yang akan memindahkan kita beberapa jam ke masa depan," Kata Ijuuin.

"Yah, jadi berhati-hatilah jangan sampai terkena atau menyentuh langsung peluru itu, efeknya akan sangat buruk!" Kata Takahata.

"Kalian semua dengan apa yang dikatakan oleh Takahata bukan," Kata Ijuuin kepada semua penyihir yang baru saja selesai menyegel roh yang ada di dalam golem besar yang dikalahkan oleh Takahata.

"Semuanya hindari tempat terbuka dan perkuat kekkai yang melindungi tubuh kalian!"

"Baik!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

'Pertahanan yang barusan itu, Takahata T Takamichi dari AAA memang luar biasa,' Kata Mana yang merupakan sniper yang menyerang Takamichi. 'Dia memang tidak bisa dijadikan sasaran utama, tidak masalah hal itu sudah bisa kuperkirakan, kuincar saja orang lain!'

"Bang!"

Mana menembakkan peluru dengan tehnik reflecting bullet, dan peluru yang ia tembakkan tepat mengenai salah satu penyihir yang bersembunyi. Dan dalam sekejap penyihir itu terhisap ke dalam wormhole kecil lalu menghilang.

"Kalian semua bisa bersembunyi di tempat yang tak terlihat olehku," Kata Mana. "Tapi percuma aku masih bisa merasakan keberadaan kalian dan menggunakan tehnik reflecting bullet untuk menyingkirkan kalian semua."

"Cih Tatsumiya Mana menembak kita menggunakan tehnik peluru pantul," Kata Ijuuin. "Kalian semua berhati-hatilah!"

Sayangnya kata-kata Ijuuin terlambat, hanya dalam waktu beberapa detik Mana sudah membuat belasan penyihir menghilang masuk ke dalam worm hole.

Di tempat Ako, Yuna dan Akira sedang melawan para Tanaka. Muncul Tanaka lain yang membawa gatling gun, dan mulai menembaki para peserta.

Ako dan Fumika Narutaki yang tidak sempat menghindar langsung menjadi korban dari peluru pemindah.

"Fumika! Ako!" Kata Fuuka.

"Mereka berdua menghilang!" Kata Yuna.

"Selain mereka berdua ada banyak peserta lain yang menghilang," Kata Akira. "Sebenarnya apa yang sedang terjadi!"

"Ijuuin-Sensei dan Kokone-chan terkena peluru pemindah itu," Kata Misora.

"Tenangkan dirimu Misora, tidak akan terjadi apa-apa pada mereka berdua!" Kata Takamichi. "Mereka berdua hanya dipindahkan beberapa jam ke masa depan."

"Kalian para penyihir di Mahora bisa tahu informasi mengenai efek dari peluru pemindah yang kubuat ini mengejutkan, tampaknya ada kebocoran informasi pada pihakku."

Misora, Takamichi, Setsuna dan Asuna benar-benar dibuat kaget luarbiasa ketika mereka berempat mendengar suara Chao.

Chao mengenakan seragam Chao Bao Zi dan dibelakang punggungnya ada 4 buah drone yang berbentuk seperti tameng panjang yang melayang.

"Chao!" Teriak Asuna.

"Chao Ling Shen!" Kata Setsuna.

"Padahal aku sudah memasang perangkap pada Cassiopeia yang kuberikan pada Shirou-kun," Kata Chao. "Tapi tampaknya kalian sama sekali tidak menggunakan Cassiopeia untuk mengulang waktu ketika kalian keluar dari villanya Eva."

"Shirou-Sama sudah mengetahui mengenai bug yang kautanam di Cassiopeia," Kata Setsuna. "Dan kami bisa saja kembali ke 24 jam sebelumnya menggunakan Cassiopeia, tapi Eva-san dan Rin-san merasa khawatir makanya Shirou-Sama memutuskan untuk tidak menggunakan Cassiopeia untuk sementara waktu."

"Keputusan yang tepat," Kata Chao sambil menghela nafas. "Karena walaupun semua bug dari Cassiopeia sudah dilepas, tapi kalian akan tetap terkirim ke masa depan berkat program khusus yang sudah kutanam di Cassiopeia, heh kalian semua benar-benar beruntung."

"Tapi kau berani sekali muncul disini Chao," Kata Takahata. "Apa kau berpikir kau bisa mengalahkanku?"

"Aku akui kalau dalam keadaan normal aku melawan Sensei aku tidak akan bisa menang bagaimanapun kondisinya," Kata Chao. "Tapi hari ini adalah hari dimana World Tree akan bersinar paling terang dan alat yang kupakai untuk bertarung melawanmu memanfaatkan energi sihir dari World Tree. Itu artinya aku bisa memaksimalkan kekuatan dari alatku dan menggunakannya untuk mendesak dan mengalahkanmu Takahata-Sensei!"

"Kau berisik dasar Chao bodoh!" Teriak Asuna. "Kau tidak akan bisa mengalahkan Takahata-Sensei!"

"Tidak kau salah Asuna," Kata Setsuna yang berkeringat dingin. "Chao kemarin mengalahkanku menggunakan alat yang bisa membuatnya seperti bisa menghentikan waktu dan berteleportasi."

"Ooh tampaknya kau masih mengingat kekalahanmu tadi malam Setsuna," Kata Chao. "Saat ini yang bisa melawanku hanyalah kepala sekolah Konoemon atau si peserta misterius Alucard."

Drone yang ada di belakang tubuh Chao mulai berbunyi dan dalam sekejap Chao sudah ada di depan Asuna dan meninju perut Asuna menggunakan pukulan yang dialiri listrik bertekanan tinggi.

"Asuna!" Teriak Takamichi dan Setsuna.

"Kau memang gadis yang berpikir menggunakan otot Asuna," Kata Chao. "Tapi sayangnya semangat tinggi saja tidak akan cukup untuk mengalahkanku!"

"Kauuuu!" Setsuna yang marah karena Asuna yang dipukul oleh Chao langsung mencabut pedang miliknya dari sarungnya dan hendak menyerang Chao. Sayangnya Chao berteleportasi ke belakang Setsuna dan menyerang Setsuna menggunakan laser yang berasal dari drone miliknya.

"Sayangnya kau mengulangi kesalahan yang sama dengan tadi malam Setsuna!"

"Blaaaar!"

Serangan dari Chao membuat tubuh Setsuna terlempar, dan Takahata terpaksa melompat sambil menggendong Asuna agar Asuna tidak terkena ledakan yang muncul karena serangannya Chao.

Dan Chao tidak akan berhenti menyerang sampai Setsuna dan Takahata kalah.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Perpustakaan SMP Mahora bersama dengan Chisame, Ayaka dan Makie.

"Hei Chiu-chan apa yang sebenarnya kami berdua lakukan untuk membantumu?" Tanya Makie.

"Pada dasarnya tidak ada sih," Kata Chisame. "Tapi kalau kalian berdua bisa membantuku dengan cara menjaga pintu perpustakaan agar tidak ada yang masuk kemari."

"Aku tidak mau membantumu kalau cuma harus disuruh menjaga pintu perpustakaan!" Teriak Ayaka. "Kau pasti cuma bercanda bukan! Katakan tugas kami yang sesungguhnya! Tidak mungkin Negi-Sensei menyuruh kami untuk membantumu hanya untuk menjaga pintu!"

"Ketua kelas benar!" Teriak Makie. "Chiu-chan katakan tugas kami yang sebenarnya!"

Chisame yang dimarahi dan dipelototi oleh Makie dan Ayaka, benar-benar bingung alasan apa yang harus digunakan untuk menipu Ayaka dan Makie.

'Uuuh alasan apa yang harus kubuat, ya, aaah karena bocah itu yang mengirim mereka berdua kemari akan kukerjai saja dia sedikit!'

"Kalau pihak peserta kalah melawan pihak Chao di Survival Event yang saat ini sedang berlangsung, maka Negi-Sensei akan menjadi tunangannnya Chao," Kata Chisame. "Makanya Negi-Sensei meminta kalian berdua untuk membantuku, dan aku tidak bohong soal kalian berdua menjaga pintu perpustakaan untukku karena itu adalah perintah langsung dari Negi-Sensei!"

'Kalau mereka berdua tertipu dengan alasan bodoh yang baru saja kuucapkan itu berarti mereka berdua benar-benar orang bodoh dalam artian gampang ditipu oleh orang lain.'

"Itu hal yang besar kan Chiu-chan kenapa kamu nggak ngomong dari tadi!" Teriak Makie.

"Makie benar!" Kata Ayaka. "Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal!"

'Mereka berdua percaya? Makie dan ketua kelas benar-benar orang yang polos!'

"Negi-Sensei/kun dijadikan tunangannya Chao? Itu tidak boleh!" Teriak Makie dan Ayaka di saat bersamaan.

"Yah kalau para peserta menang semua masalah akan selesai, kok. Dan Negi-Sensei tidak akan jadi bertunangan dengan Chao," Kata Chisame.

"Aku tidak mau cuma menjaga pintu untukmu kalau masalahnya seserius ini Chisame-san!" Teriak Ayaka. "Beritahu aku apa ada hal lain yang bisa kubantu!"

"Kan sudah kubilang kau dan Makie tidak perlu melakukan apapun selain menjaga pintu," Kata Chisame.

Chisame berdiri di tengah-tengah lingkaran sihir yang sudah dibuat oleh Negi sambil memegang magical girl stick Electrum Reguno yang merupakan Artefak miliknya.

'Aku sudah tahu cara memakai artefak yang bentuknya memalukan ini, sekarang saatnya melakukan tugas yang sudah diberikan padaku!'

Chisame memutar Electrum Reguno lalu ia mulai mengucapkan mantra untuk mengaktifkan kekuatan dari artefaknya.

"Nihil Nullum Zefirum, Spiritus Magnum Unum, Spiritus Electronici Ferantur, Super Aquas! Ego Electrum Reguno!"

Lingkaran sihir yang ada di bawah kaki Chisame mulai bersinar dan kekuatan dari artefaknya mulai aktif.

"Chisame kenapa ada lingkaran aneh yang bersinar di lantai?" Tanya Ayaka.

"Iya Chiu-chan kenapa ada lingkaran sihir seperti yang ada di anime atau manga di lantai perpustakaan!" Kata Makie. "Apa lagi lingkaran sihirnya bersinar terang!"

"Ya ampun!" Kata Chisame. "Kenapa kalian berdua ada di dalam lingkaran!"

"Sriiing!" Di saat kekuatan dari Electrum Reguno aktif sepenuhnya, kesadaran dari Chisame, Ayaka dan Makie terbawa ke dunia virtual yang tampak seperti di dalam laut.

"Ini dimana!?" Kata Chisame.

"Apa yang terjadi?" Kata Makie. "Chiu-chan kenapa tiba-tiba kita bisa ada di dalam laut begini?"

Author Note: Support saya Pa.treon.com/Raylight25

Siguiente capítulo