webnovel

Chapter 86 - Mahora Festival 49

Tepat sebelum Mahora Budokai selesai. Chisame yang merasa sangat terkejut dengan semua hal yang menakjubkan yang ia lihat di Mahora Budokai, bertanya pada Chachamaru yang masih ada di sebelahnya duduk di bangku komentator. Karena Chisame yakin kalau Chachamaru bisa menjawab rasa penasaran yang menghantui dirinya.

"Hei Chachamaru, semua hal menakjubkan yang terjadi di atas arena itu sungguhan bukan? Sebab semua yang kulihat di atas arena terlalu nyata untuk sebuah trik kamera atau CGI."

Chachamaru tahu kalau akan ada orang yang tidak percaya kalau semua yang terjadi di atas arena Mahora Budokai itu hanya sekedar CGI atau trik kamera. Tapi Chachamaru tidak menyangka kalau orang yang tidak percaya itu adalah Chisame yang bisa dibilang murid dengan cara pikir paling rasional di kelas 3-a.

"Aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu disini, Chisame-san," Jawab Chachamaru. "Kalau kau mau tahu jawabannya datanglah ke klub sadou tiga jam lagi. Disitu aku akan menjawab semua pertanyaanmu."

Chisame sebenarnya tidak puas dengan reaksi Chachamaru. Tapi Chisame mengerti kalau ia lebih memaksa lagi, maka ada kemungkinan Chachamaru tidak akan memberikan jawaban yang ia inginkan.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Hari ke -2 dari Mahora Festival tepat setelah Mahora Budokai selesai. Di bagian kuil Tatsumiya yang sepi, Chao Ling Shen berjalan dengan santai tanpa ada beban.

"Mahora Budokai berjalan sesuai dengan harapanku," Kata Chao. "Walaupun ada beberapa hal yang tidak terduga."

"Chao, bisakah kau ikut dengan kami?" Tanya Takamichi yang masih dibalut perban dan berdiri tepat di belakang Chao.

"Wah, wah Takahata-Sensei, kau dan temanmu mengelilingi beramai-ramai begini, kira-kira ada apa ya?" Tanya Chao.

Takamichi, Gandolfini, Seruhiko, professor Akashi ayahnya Yuna dan beberapa guru penyihir lain yang ada di Mahora mengelilingi Chao.

"Aku cuma ingin kau ikut ke ruang guru bersama dengan kami Chao," Kata Takamichi. "Karena ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan padamu."

"Ingin bertanya sesuatu padaku?" Kata Chao. "Bagaimana kalau aku tidak mau?"

"Takahata kau terlalu berbaik hati padanya!" Teriak Gandolfini. "Chao itu penjahat yang sudah menyebarkan keberadaan sihir ke masyarakat umum!"

"Hei diseluruh dunia ada banyak legenda soal sihir bukan," Kata Chao. "Aku merasa kalau aku tidak melakukan hal yang salah dengan memberitahukan keberadaan soal sihir ke orang biasa. Lagipula kenapa pula sihir harus disembunyikan dari seluruh dunia? Misalnya di Mahora Budokai yang kusponsori ada seseorang yang sangat kuat seperti Alucard yang memenangkan Mahora Budokai. Akan sangat berbahaya bukan kalau keberadaan dirinya disembunyikan dari masyarakat umum."

"Justru kebalikannya!" Kata Gandolfini. "Kalau keberadaan sihir diketahui oleh orang biasa, akan terjadi kepanikan besar dan kesalahpahaman! Karena hal itulah kami tidak ingin agar sihir diketahui oleh orang biasa!"

"Chao walau dengan paksaan aku tetap harus membawamu," Kata Takamichi.

"Kau tidak akan bisa melakukannya Sensei," Kata Chao.

"Ayo tangkap dia!" Teriak Gandolfini.

"Hati-hati kita tidak tahu apa yang akan dia lakukan!" Kata Seruhiko.

"Baiklah!" Kata guru-guru yang lain.

Sayangnya Chao yang sudah memegang Cassiopeia di tangannya hanya tersenyum ketika ia melihat para guru penyihir itu hendak menangkapnya.

"Sampai jumpa besok, para penyihir," Kata Chao yang menghilang menggunakan kekuatan dari Cassiopeia.

"A-apa!" Kata Gandolfini. "Kemana dia menghilang!"

Para guru penyihir terkejut dengan menghilangnya Chao kecuali Takamichi yang sudah tidak kaget kalau Chao memiliki 1 atau 2 trik untuk kabur.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

SD Mahora di kelas Illya dan Kuro.

"Wah, Mahora Budokai benar-benar penuh dengan pertandingan yang menarik!" Kata Illya yang melihat pertandingan antara Kaede melawan Alucard di smartphones miliknya. "Sayang kita tidak bisa menontonnya secara langsung!"

"Apa boleh buat Illya," Kata Kuro. "Ketika Mahora Budokai sedang berlangsung kita berdua sedang sibuk bermain drama yang di aula! Kalau saja kita tidak menerima ajakan Mimi dan Suzuka untuk ikut bermain drama. Kita berdua bisa menonton Mahora Budokai!"

"Mereka berdua itu anggota klub drama, sih," Kata Illya. "Dan karena mereka berdua memaksa kita jadi tidak bisa menolak. Untungnya tidak ada adegan bl atau adegan mesum lain di drama itu. Mengingat Mimi dan Suzuka itu fujoshi bl."

"Ngomong-ngomong dimana Miyu saat ini?" Tanya Illya. "Aku tidak melihatnya sejak tadi pagi."

"Dia sudah dibawa oleh Fujimura-Sensei untuk membantu stand klub memasak di wilayah SMP," Jawab Kuro. "Harusnya sih, dia sudah selesai membantu Fujimura-Sensei dan kembali ke kelas."

"Hmm ada terjadi sesuatu dengan Miyu, ya?" Kata Illya.

Di saat yang sama di stand klub memasak, Miyu sedang sibuk memasak pesanan dan melayani pesanan sendirian tanpa bantuan siapapun. Miyu tidak merasa curiga, kesal ataupun heran kenapa ia harus berada di stand klub masak sendirian. Sebab ia suka memasak dan ketika melihat orang lain tersenyum di saat memakan makanan yang ia buat itu membuatnya senang. Hanya ada satu hal yang membuat Miyu merasa bingung. Taiga dan Sakura bilang kalau mereka akan menonton Mahora Budokai lalu kembali ke stand untuk membantu Miyu. Tapi sekarang ketika Mahora Budokai sudah selesai kenapa mereka berdua belum juga kembali.

'Kemana perginya Sakura-nee-san dan Fujimura-Sensei? Kenapa mereka belum juga kembali?'

Di kafe yang tidak jauh dari kuil Tatsumiya, Taiga dan Sakura yang sedang melepas lelah karena berdiri di antrian terlalu lama merasa mereka berdua sedang melupakan sesuatu. Sesuatu yang cukup penting.

"Fujimura-Sensei," Kata sakura.

"Ada apa, Sakura," Kata Taiga.

"Kenapa rasanya aku seperti melupakan sesuatu yang penting," Kata Sakura.

"Sebenarnya aku juga begitu," Kata Taiga. "Tapi aku benar-benar tidak bisa ingat hal penting apa yang aku lupakan!"

"Haaah lebih baik kita istirahat saja dulu," Kata Sakura. "Mungkin nanti kita bisa mengingatnya."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

SMP Mahora di kelas 3-a.

"Anee-ue, kau mau pergi kemana?" Tanya Ayaka pada Arturia.

"Tugasku di Horror house untuk hari ini sudah selesai," Jawab Arturia. "Aku mau pulang ke kediaman Emiya sebentar, untuk beristirahat. Baru nanti sore pergi menemui haha-ue dan shichi-ue bersama denganmu."

"Kalau begitu boleh aku ikut denganmu," Kata Ayaka. "Kebetulan aku juga sudah tidak punya kegiatan di Horror House. Aku selama ini ingin pergi ke kediaman Emiya untuk melihat seperti apa tempat Anee-ue tinggal setelah asrama kita terbakar, tapi baru sekarang aku punya waktu."

"Tidak masalah ayo kita pergi," Kata Arturia. "Kalau kau beruntung mungkin Negi juga sedang beristirahat di kediaman Emiya."

"Eeeh benarkah!" Kata Ayaka yang menjadi sangat bersemangat mendengar kata-kata Ayaka. "Ayo cepat kita pergi Anee-ue!"

Ayaka langsung menarik tangan Arturia dan membawanya pergi keluar dari kelas.

"Ayaka! Jangan tarik tanganku begini!" Protes Arturia.

"Kalau soal tentang Negi-kun, ketua kelas benar-benar jadi seperti orang yang berbeda," Kata Sakurako.

"Mau bagaimana lagi," Kata Misa. "Ketua kelas seorang shotacon, sih."

"Arturia-san pasti merasa kesusahan punya adik perempuan yang aneh seperti ketua kelas," Kata Madoka.

"Hmm hmm!" Kata Misa dan Sakurako menganggukkan kepala mereka tanda setuji dengan Misa.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kediaman Emiya, 30 menit setelah Mahora Budokai berakhir.

"Arrrrrrgh!" Shirou berteriak kesakitan. Tepat setelah ia berubah kembali ke wujud aslinya, efek samping karena menggunakan tubuh Alucard dalan waktu yang lama akhirnya muncul.

"Shirou! Cepat minum Elixir ini," Kata Rin yang berada di sebelah Shirou meminumkan Elixir kepada tunangannya yang sedang kesakitan.

"Hah, hah, hah, terimakasih Rin," Kata Shirou. "Kalau kau tidak ada di sebelahku memberikan Elixir, aku pasti masih merasa kesakitan."

"Hmmph! I-itu sudah menjadi tugasku sebagai tunanganmu untuk menjagamu dan memastikan kau tetap sehat!" Kata Rin dengan wajah memerah. "Jadi kau tidak perlu memujiku dan berterimakasih padaku! Karena aku cuma melakukan kewajibanku!"

'Ah, benar-benar lucu melihat sifat tsundere, Rin yang sudah lama tidak muncul, akhirnya muncul kembali,' Kata Shirou ketika melihat reaksi Rin. 'Padahal selama ini Rin menciba menahan sifat alaminya itu agar ia tidak terlihat memalukan. Tapi akhirnya sifat tsunderenya Rin keluar juga, dan kelihatannya Rin tidak menyadarinya.'

"Shirou-Nii apa kau benar-benar sudah baikan?" Tanya Negi yang merasa khawatir melihat kakak lelakinya.

"Tenanglah Negi, aku sudah tidak apa-apa," Kata Shirou. "Elixir yang kuminum sudah memulihkan tubuhku ditambah aku punya sesuatu di dalam tubuhku yang bisa membuatku sembuh lebih cepat, jadi kau tidak perlu khawatir lagi."

"Memakai kekuatan dari vampire terkuat dalam waktu yang lama akan sangat berbahaya walaupun di dalam tubuhmu terdapat Avalon sekalipun Shirou," Kata Rin. "Kau benar-benar harus berhati-hati menggunakan kekuatan itu."

"Tenanglah, Rin aku tidak akan menggunakannya secara berlebihan lagi," Kata Shirou. "Lagipula aku menggunakannya hanya untuk ikut Mahora Budokai, jadi aku tidak akan menggunakannya lagi untuk waktu yang lama kecuali ada keadaan yang mengharuskan aku memakainya."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Aku pulang," Kata Arturia.

"Ah, Arturia selamat datang," Kata Shirou yang sedang sibuk menyiapkan makan siang bersama dengan Sella dan Rin.

"Oh, Arturia kamu datang dengan ketua kelas?" Tanya Rin.

"Ya, Ayaka ingin melihat seperti apa tempat aku tinggal setelah asrama kita terbakar," Kata Arturia. "Jadi dia memutuskan ikut karena Ayaka sudah tidak punya tugas di Horror House."

"Ma-maaf mengganggu," Kata Ayaka sambil menundukkan badannya.

"Tidak masalah ketua kelas," Kata Shirou. "Selamat datang di kediaman Emiya."

"Lho, ketua kelas kamu datang kesini dengan Arturia-san?" Tanya Negi yang baru saja keluar dari toilet.

"I-Iya Negi-Sensei," Jawab Ayaka dengan wajah memerah karena melihat pujaan hatinya. "A-aku ingin melihat se-seperti apa tempat ka-kakakku tinggal, aku me-merasa khawatir kalau kakakku tinggal di tempat yang kurang nyaman. Tapi setelah melihat seperti apa kediaman Emiya, a-aku merasa lega karena kakakku Arturia tinggal di rumah yang nyaman dan aman."

"Begitukah?" Kata Negi. "Ketua kelas benar-benar seorang adik yang sayang kepada kakaknya, ya."

"Hei, Shirou apa gadis itu seorang shotacon?" Tanya Sella sambil berbisik ke telinga Shirou setelah melihat reaksi Ayaka.

"Kurang lebih seperti itu," Jawab Shirou sambil menghela nafas.

Shirou, Rin, Sella, Negi, Arturia dan Ayaka lalu makan siang bersama minus Liz yang masih tidur karena begadang nonton anime.

Kondisi makan siang di kediaman Emiya cukup canggung untuk Ayaka. Karena untuk pertama kalinya ia bisa makan di satu meja yang sama dengan pujaan hatinya Negi.

Ditambah Ayaka harus menahan diri supaya ia tidak pingsan atau mimisan karena merasa terlalu senang bisa berada di sebelah Negi.

Setelah makan siang berakhir, Arturia memutuskan untuk tidur siang di kamarnya sedangkan Negi, Shirou dan Rin berniat untuk pergi klub Upacara minum teh, karena Negi dan Shirou mendapat undangan dari Eva dan Chachamaru. Sedangkan Rin ikut karena dia sedang tidak punya kesibukan lain.

"Ketua kelas, aku, Shirou-Nii dan Rin-san mau pergi menemui Chachamaru di Klub Sadou," Kata Negi. "Karena kami menerima undangan dari Chachamaru, apa ketua kelas mau ikut?"

"Te-tentu saja!" Kata Ayaka. "Su-suatu kehormatan bagiku bisa ikut menemani Negi-Sensei pada upacara minum teh ala Jepang!"

"Aku benar-benar tidak mengerti dengan selera dari Ayaka, deh," Kata Rin. "Bisa-bisanya dia suka pada Negi yang lebih muda darinya."

"Yah, tiap orang punya selera masing-masing, Rin," Kata Shirou. "Kudengar dari Arturia, kalau Ayaka jadi begitu karena ia kehilangan calon adik laki-lakinya sewaktu ibunya masih mengandung. Makanya selera Ayaka soal lelaki jadi aneh begitu."

"Yah, asalkan yang ia sukai masih lelaki kurasa tidak masalah," Kata Rin. "Walaupun bagiku tetap terasa aneh."

Author Note: Support me on Patr.eon.com/Raylight25

Siguiente capítulo