webnovel

Chapter 80 - Mahora Festival 43

'Pengalaman bertarung Evangeline selama ratusan tahun membuatnya sangat sulit untuk dilawan!' Kata Setsuna. 'Kemampuanku saat ini belum cukup untuk melawannya.'

"Tehnik yang dipakai oleh peserta Evangeline adalah Aiki Tessen! Salah satu tehnik yang ada di Aikido," Kata Gotokuji.

"Maksud anda tehnik beladiri yang memanfaatkan tenaga lawan untuk mengalahkan lawan?" Tanya Chachamaru.

"Benar," Jawab Gotokuji. "Sebab sekuat apapun tenaga lawan semuanya percuma kalau bisa dibalikkan! Tapi melihat gadis sekecil itu menguasainya secara sempurna adalah hal yang mengejutkan!"

"Tehnik ini kupelajari sewaktu aku tiba di Jepang untuk pertama kali 100 tahun yang lalu," Kata Evangeline. "Tehnik ini memakan waktu puluhan tahun untuk kusempurnakan, sangat berguna untukku sewaktu aku kehilangan kekuatan sihirku."

'Evangeline memang sangat tangguh,' Kata Setsuna. 'Bagaimana caranya supaya aku bisa menang!'

Evangeline mengikat kedua tangan Setsuna dan menariknya ke atas, ditambah ia juga mengikat tubuh dan kakinya. Sehingga Setsuna tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali.

"Kenapa sedari awal kau tidak menggunakan tehnik terkuatmu untuk melawanku Setsuna?" Tanya Evangeline. "Kalau saja kau mau menggunakan tehnik Shinmeiryuu milikmu yang memang dikhususkan untuk menangani monster sepertiku."

"Negi kenapa Setsuna bisa diikat oleh Eva-chan begitu!" Kata Asuna yang baru saja tiba di tribun khusus untuk peserta.

"Asuna, perbedaan kekuatan dan pengalaman antara Master dan Setsuna-san sangatlah jauh," Kata Negi. "Akan sangat sulit bagi Setsuna-san untuk mengalahkan Master."

"Uuukh!" Kata Asuna. "Aku selalu menganggap Eva-chan sebagai anak kecil karena ukuran tubuhnya itu. Aku benar-benar lupa kalau Eva-chan adalah seorang vampir berusia ratusan tahun."

"Pengalamanmu bertarung masih sangat kurang Setsuna," Kata Evangeline. "Kau memanglah hanya seorang siswi SMP biasa."

"Peserta Setsuna terlihat tidak dapat bergerak karena diikat oleh kawat besi milik peserta Evangeline!" Kata Kasumi. "Apakah peserta Setsuna akan dibuat menyerah oleh peserta Evangeline."

"Setsuna apakah kau berpikir kau akan terus bisa merasakan kebahagiaan?" Tanya Evangeline. "Kau yang cuma separuh manusia, apakah kau berpikir Emiya Shirou dan putrinya Eishun benar-benar sudah menerimamu apa adanya ketika mereka berdua sudah mengetahui kalau kau adalah seorang hanyo?"

Bagi Setsuna kata-kata dari Evangeline benar-benar tepat pada sasaran, semua hal yang diucapkan oleh Evangeline, adalah hal yang menjadi kekhawatiran terbesar di hati dan pikiran Setsuna beberapa bulan terakhir. Dan itu semua jelas membuat Setsuna merasa amat sedih.

Asuna benar-benar merasa kesal pada Evangeline. Ia tidak bisa mendengar apa yang diucapkan oleh Evangeline, tapi ia tidak bisa terima ketika ia melihat wajah dari Setsuna menjadi sedih.

"Hei Evaaaaaaa-chan!" Teriak Asuna.

"Eh?" Kata Evangeline menengokkan kepalanya ke arah Asuna. Evangeline benar-benar dibuat kaget dengan teriakan Asuna.

"Aku tidak tahu apa yang kau ucapkan pada Setsuna! Tapi yang jelas aku tidak suka kalau kau membuat Setsuna menjadi sedih seperti itu!" Teriak Asuna. "Berhenti membuat Setsuna menjadi sedih! Atau kalau tidak kau akan kuhajar setelah pertandinganmu berakhir!"

"Asuna...?" Kata Konoka yang terkejut dengan teriakan Asuna.

"Asuna-san," Kata Setsuna yang merasa lebih lega ketika mendengar kata-kata Asuna. Sehingga ia bisa tersenyum sekali lagi.

"Asuna-san tenangkan dirimu sedikit!" Kata Negi sambil memegangi tubuh Asuna. "Kamu mempermalukan dirimu sendiri!"

"Lepaskah aku Negi!" Teriak Asuna. "Biar kuhajar dia!"

Shirou merasakan kekesalan yang sama dengan Asuna, apalagi ia bisa mendengara semua yang diucapkan oleh Evangeline berkat pendengaran super tajam yang dimiliki oleh tubuh Alucard yang dipakainya saat ini. Tidak mungkin ia menolak keberadaan dari Setsuna walaupun ia adalah seorang hanyo. Apalagi Setsuna salah satu orang yang berharga bagi dirinya, Shirou tidak tahu apa tujuan dari Evangeline berkata begitu tapi yang jelas walaupun ia ingin mengatakan sesuatu. Shirou tidak bisa melakukannya sebab penyamarannya bisa terbongkar, yang saat ini ia bisa lakukan hanya menghentikan Asuna yang sedang marah-marah. Karene bagi Shirou, Asuna cuma mempermalukan dirinya sendiri.

Shirou memperpanjang bayangan miliknya ke arah Asuna dan mengikat bayangan Asuna menggunakan bayangan miliknya. Sehingga Asuna tidak dapat bergerak sama sekali. Dan karena Magic Cancel milik Asuna hanya bisa menghentikan sihir dan ki. Tehnik mengendalikan bayangan milik Shirou yang tidak menggunakan energi sihir atau ki tidak dapat dibatalkan oleh Asuna.

Asuna merasa kaget ketika tubuhnya mendadak tidak dapat bergerak. Sedangkan Negi yang melihat kalau bayangan Asuna diikat oleh bayangan milik Shirou akhirnya bisa bernafas lega, sangat sulit menghentikan gerakan dari Asuna yang sedang mengamuk.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Gadis kecil itu terlalu berisik," Kata Evangeline sambil melihat ke arah Asuna lalu membalikkan kepalanya lagi ke arah Setsuna yang masih ia ikat. "Sekarang Setsuna tataplah mataku!"

"Eh?" Kata Setsuna yang bingung dengan maksud dari ucapan Evangeline.

"Tidak perlu bingung," Kata Evangeline. "Cukup tatap mataku!"

"Arena dari Mahora Budokai ada di depan sana," Kata Shaktee. "Kalian berdua bersiap untuk segala kemungkinan."

"Baik," Kata Kokone dan Misora.

Ketiga biarawati yang ditugaskan untuk mengawasi keadaan di Mahora Budokai oleh Touko Mizunoha guru berpedangnya Setsuna. Akhirnya tiba di depan kuil Tatsumiya, tapi agar kedatangan mereka tidak diketahui oleh Chao. Ketiganya berlari dengan cepat di atas atap untuk menuju kuil Tatsumiya.

"Para penyusup yang mencoba menonton Mahora Budokai tanpa memiliki tiket," Kata Mana yang tiba-tiba saja muncul di depan mereka bertiga. "Kalian tidak diizinkan masuk!"

"Eh, Tatsumiya," Kata Misora. "Kenapa kamu berdandan seperti teroris begitu?"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Sebuah keanehan sedang terjadi!" Kata Kasumi. "Kedua peserta tiba-tiba saja menjadi diam dan tidak bergerak."

"Kenapa Setsu-chan jadi tidak bergerak begitu?" Kata Konoka.

"Hmm apa yang Evangeline-dono lakukan kepada Setsuna-dono?" Kata Kaede.

"Negi, apa yang terjadi?" Tanya Asuna. "Kenapa Setsuna dan Eva-chan jadi diam dan tidak bergerak begitu?"

"Evangeline, menggunakan phantasmorgia sihir ilusi yang membuat seseorang masuk ke dalam alam bawah sadar si pengguna sihir!" Jawab Negi. "Apa sebenarnya maksud dari Evangeline menggunakan sihir itu pada Setsuna-san?"

"Kemungkinan besar Evangeline-dono, ingin bertarung dengan bebas tanpa ada halangan," Kata Kaede. "Makanya ia menggunakan ilusi kepada Setsuna, supaya mereka bisa bertarung dengan bebas di dalam alam bawah sadarnya Evangeline-dono."

"Cara yang bagus supaya bisa bertarung sesuka hati!" Kata Kotaro.

"Negi! Aku ingin melihat pertarungan antara mereka berdua! Apa kau punya cara supaya bisa masuk ke dalam alam bawah sadarnya Eva-chan!" Kata Asuna.

"Aku bisa melakukannya, Asuna-san," Kata Negi. "Tapi kurasa tidak sopan rasanya masuk dengan seenaknya ke dalam alam bawah sadar seseorang."

"Ayolah Negi," Kata Asuna. "Aku benar-benar penasaran!"

"Tapi Asuna-san," Kata Negi. "Aku..."

"Zzzzzzzzzzzzzzz...grooook," Tepat sebelum Negi menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba saja Asuna mendadak tertidur di tempat duduknya.

'Asuna bersikap seperti anak berumur 5 tahun,' Kata Shirou yang membuat Asuna tertidur menggunakan telepati. 'Tidak baik mencoba masuk ke dalam alam bawah sadar seseorang dengan seenaknya.'

'Shi-Shirou-nii apa kau yang membuat Asuna-san tertidur?' Tanya Negi menggunakan telepati kepada Shirou.

'Ya, dengan menggunakan telepati,'Jawab Shirou. 'Aku menekan kesadarannya sedikit menggunakan telepati untuk membuatnya tertidur, karena kupikir dia akan mengganggu pertandingan antara Setsuna melawan Evangeline kalau dia memaksa masuk ke dalam alam bawah sadarnya Evangeline menggunakan bantuanmu.'

'Untuklah Shirou-nii membuat Asuna-san tertidur,' Kata Negi. 'Kalau tidak aku akan merasa tidak enak pada Evangeline dan Setsuna-san.'

"Ara kenapa tiba-tiba Asuna-dono mendadak tertidur begitu? padahal sebelumnya ia terlihat amat bersemangat," Kata Kaede.

"Mungkin dia masih kelelahan karena pertandingan sebelumnya?" Kata Kotaro.

'Ini pasti ulah Shirou,' Kata Rin ketika melihat Asuna. 'Dia tidak ingin Asuna mengganggu pertandingan antara Eva-chan dan Setsuna makanya ia membuat Asuna tertidur.'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ini dimana?" Itulah kata yang diucapkan oleh Setsuna ketika ia membuka matanya. Dan setelah ia melihat dengan baik tempat ia berada, Setsuna menyadari kalau ia ada berada di villa milik Evangeline. "Dan kenapa aku memegang pedang kesayanganku Yunagi?"

"Kita berdua berada di alam bawah sadarku," Kata Evangeline. "Yang kubuat tampak seperti villa milikku."

"Evangeline-san kenapa kau membawaku masuk ke dalam alam bawah sadarmu?" Tanya Setsuna.

"Supaya kita berdua bisa bertarung tanpa ada gangguan," Jawab Evangeline. "Di tempat ini kita bisa mengerahkan seluruh kemampuan kita dengan leluasa."

"Evangeline-san kemampuanku berada jauh di bawahmu," Kata Setsuna. "Dan aku sendiri sadar kalau hampir mustahil bagiku untuk mengalahkanmu."

"Jangan khawatir," Kata Evangeline. "Aku akan menurunkan level kekuatanku menjadi sama denganmu, supaya aku bisa mendapatkan pertarungan yang menyenangkan!"

Evangeline melesat cepat ke arah Setsuna, dengan sihir petir tingkat tinggi di tangan kanannya.

Sihir petir itu langsung diarahkan ke tubuh Setsuna. Tapi dengan cepat Setsuna menghindari serangan dari Evangeline. Hanya saja shockwave yang muncul akibat serangan Evangeline membuat tubuh Setsuna terhempas ke udara. Dan tanpa Setsuna sadari, Evangeline sudah ada di belakangnya dengan sihir yang sama sekali lagi bermaksud menyerang Setsuna.

"Ada apa Setsuna!" Kata Evangeline. "Perlihatkan seluruh kekuatanmu!"

Serangan Evangeline tepat mengenai Setsuna dan membuat tubuhnya terlempar ke tanah.

'Evangeline-san menyerangku dengan serius,' Kata Setsuna. 'Kalau tadi aku tidak memakai ki untuk melindungi tubuhku, luka yang kualami akan lebih parah!'

Setsuna mengeluarkan sayapnya lalu ia terbang ke udara. Setsuna berniat untuk melakukan serangan balasan, tapi lagi-lagi ia kalah cepat dengan Evangeline.

Karena Evangeline tahu-tahu sudah berada di depan Setsuna dan memukulnya menggunakan tinju yang sudah diperkuat dengan sihir.

Serangan Evangeline membuat tubuh Setsuna terlempar ke danau buatan uanh ada di villa Evangeline.

"Emiya Shirou yang merupakan pujaan hatimu," Kata Evangeline. "Bisakah kau melindunginya dengan determinasi dan kekuatanmu saat ini!"

Evangeline membuat bola api super besar sambil melayang di udara, lalu ia melemparkan bola api itu ke arah Setsuna.

"Ini ujian dariku Setsuna," Kata Evangeline. "Apakah kau bisa menjadi pedang yang bisa melindungi Emiya Shirou atau tidak!"

"Pedang untuk melindungi Shirou-Sama?"

Kata Setsuna. "Tentu saja aku mampu!"

Setsuna memegang Yunagi menggunakan kedua tangannya di sebelah kanan tubuhnya. Lalu ia bersiap untuk menggunakan jurus terkuat yang ia miliki.

"Shinmeiryuu ougi! Raimeiken no Tachi!"

Bola api raksasa yang hampir mengenai Setsuna lenyap terkena sambaran petir yang muncul dari tebasan Setsuna. Ditambah sebagian dari sambaran petir yang muncul akibat serangan Raimeiken yang Setsuna lepaskan, juga mengenai tubuh Evangeline. Dan Evangeline yang juga sedang lengah karena ia memprovokasi Setsuna tidak menyangka kalau ia bisa terkena sambaran petir itu.

Karena serangan itu, Evangeline tidak bisa mempertahankan ilusi miliknya. Dan membuat Setsuna terlepas dari ilusi milik Evangeline.

Merasa kalau ia sudah tidak berada dalam ilusi, dalam sekejap dan dengan cepat Setsuna memukul Evangeline menggunakan tongkat sapu.

Evangeline yang sedang dalam keadaan sakit kepala karena ilusinya hancur. Tentu tidak memiliki kesempatan untuk menahan pukulan dari Setsuna. Dan Evangeline langsung pingsan karena pukulan dari Setsuna.

"Ooooh! Setelah peserta Setsuna dan peserta Evangeline ada dalam keadaan terdiam selama beberapa menit, akhirnya mereka berdua bergerak. Tapi peserta Setsuna bergerak lebih cepat, dan membuat peserta Evangeline pingsan dengan sekali pukul!" Kata Kasumi.

"Pemenang pertandingan ke -11 ialah Peserta Setsuna!"

Author:Sulit membuat adegan pertarungan di chapter ini, karena saya kekurangan bahan cerita.

Siguiente capítulo