webnovel

Chapter 25 - Kyoto Study Tour 16

"Konoka dan Asuna dalam keadaan yang aman dan saat ini mereka sedang menuju ke pemandian yang tidak jauh dari tempat ini,"Kata Shirou."Kita akan bertemu dengan mereka berdua disana."

"Kalau begitu ayo kita pergi," Kata Negi."Kita harus segera melindungi Konoka-san!"

"Tapi kita harus berhati-hati,"Kata Rin."Sebab kita tidak tahu dimana keberadaan musuh dan kapan musuh akan menyerang."

"Oke,aku dan Negi mengerti,"Kata Shirou."Sekarang ayo kita pergi!kalau kamu ceramah terus kapan kita bisa menemui Konoka-san dan Asuna-san!"

"Oke!" Kata Negi.

"Hmmph baiklah!" Kata Rin sedikit merajuk karena dimarahi oleh Shirou.

Mereka bertiga keluar dari ruangan tempat teman-teman mereka menjadi patung batu dan mereka berlari menuju ke pemandian.

Setsuna berlari dengan pikiran yang penuh kekhawatiran dan rasa takut karena serangan dari musuh yang benar-benar mendadak.Dirinya bisa selamat dari serangan musuh,karena kebetulan ia sedang berada di toilet ketika serangan itu terjadi.Begitu Setsuna keluar dari toilet,ia sudah melihat orang-orang yang merupakan penghuni dari kuil Genbi.Tiba-tiba saja sudah berubah menjadi batu.Merasa khawatir dengan keselamatan teman-temannya terutama Konoka dan Shirou,Setsuna berlari secepat yang ia bisa menuju ke ruangan dimana anggota kelompok 5 dan 6 berkumpul.

Di salah satu persimpangan yang menuju ke tempat yang menjadi tujuan dari Setsuna dirinya bisa mendengar ada suara langkah orang yang sedang berlari menuju ke arahnya.

Setsuna menunggu di salah satu sisi persimpangan dengan pedang miliknya yang sudah siap ia cabut kapan pun dari sarungnya kalau orang yang sedang berlari ke arahnya adalah musuh.Dan ketika Setsuna bertemu dengan orang yang berlari ke arahnya yang ia temui adalah Shirou,Rin dan Negi.

Setsuna sudah siap mencabut pedang miliknya,sedangkan Shirou sudah bersiap menebas Setsuna menggunakan Kanshou dan Bakuya.Ketika Shirou dan Setsuna saling berhadapan.

"Setsuna-san!" Kata Shirou."Syukurlah kamu tidak ikut menjadi patung batu."

"Shi-Shirou-sama! anda selamat!"Kata Setsuna."Rin-san dan Negi-Sensei juga selamat!syukurlah!"

"Aku dan Rin berada di tempat lain ketika musuh menyerang makanya kami berdua selamat,"Kata Shirou.

"Setsuna-san saat ini aku,Shirou,dan Negi-kun akan pergi untuk bertemu Konoka-san dan Asuna-san,"Kata Rin.

"Nona Konoka dan Asuna-san selamat?untunglah,"Kata Setsuna.

"Setsuna-san tadi kamu tidak ada di tempat semuanya berkumpul,"Kata Negi."Tadi kamu kemana?"

"Ke toilet Negi-Sensei,"Jawab Setsuna dengan wajah yang memerah."Karena tadi toilet yang ada di dekat tempat berkumpul rusak,makanya aku pergi ke toilet yang lebih jauh."

"Ne-Negi-kun,Shirou-kun."Dari arah belakang tempat Setsuna berdiri Eishun yang nafasnya terengah-engah dan setengah dari tubuhnya sudah menjadi batu memanggil nama dari Negi dan Shirou.

"Eishun-Dono!"Kata Shirou dan Negi.

"Eishun-Sama!"Kata Setsuna.

"Ketua Eishun!" Kata Rin.

"Ma-maaf,"Kata Eishun."Tampaknya aku terlalu lengah,karena tidak memperhatikan ketika kekkai yang melindungi kuil ini diterobos."

"Masa damai yang terlalu panjang sehingga saat diserang aku sama sekali tidak sadar,"Kata Eishun."Padahal aku adalah teman seperjuangan dari Thousand Master benar-benar menyedihkan."

"Eishun-Dono!"Kata Shirou dan Negi.

Proses pembatuan dari Eishun menjadi semakin parah dan kini hampir seluruh bagian tubuhnya hampir menjadi batu.

"Berhati-hatilah pada pemuda berambut putih,"Kata Eishun."Dia adalah lawan yang berada di level yang hampir setara dengan Thousand Master.Maaf kalau aku membebani kalian semua,tolong jaga Konoka."

Setelah mengucapkan kata-kata itu,akhirnya seluruh tubuh Eishun berubah total menjadi patung batu dan Eishun benar-benar berhenti bergerak setelah berusaha menahan petrification cukup lama.

"Kita sebaiknya cepat ke pergi ke tempat Konoka dan Asuna,"Kata Rin."Semakin lama kita berdiam diri kemungkinan besar Konoka diculik musuh akan semakin besar!"

"Rin benar," Kata Shirou."Setsuna-san,Negi!ayo kita pergi!"

"Baik!" Kata Setsuna dan Negi.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di dalam kantor Eishun,yang menjadi tempat tujuan dari Evangeline.

"Maga Nosferatu Dark Evangel,untuk vampir sekaliber dirimu bisa tertangkap semudah ini,kau benar-benar sudah menjadi lemah karena terlalu lama tersegel di Mahora."

"Arrrgh!sialan!" Kata Evangeline."Bisa-bisanya aku kena perangkap macam ini!"

"Lingkaran sihir itu memiliki kekuatan untuk menahan mahluk sekuat dirimu untuk beberapa lama,jadi diamlah disitu dulu untuk sementara.Sampai misiku disini selesai."

Selesai berkata seperti itu pada Evangeline,musuh yang berhasil menjebak Evangeline masuk ke sebuah portal sihir yang berbentuk genangan air dan menghilang ke dalam portal itu.

"Pemuda berambut putih sialan!"Kata Evangeline."Kalau aku berhasil lepas dari perangkap ini akan kubunuh kau!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Arturia,Chachamaru dan Yue saat ini sedang berlari di hutan setelah mereka bertiga selamat dari serangan pemuda berambut putih.

"Apa sebenarnya yang terjadi?"Tanya Yue."Kenapa semua teman kita bisa menjadi batu!"

"Aku tahu kamu punya banyak pertanyaan tentang apa yang tadi terjadi di depan matamu tadi,Yue-san,"Kata Arturia."Tapi aku hanya bisa bilang kalau di dunia ini ada banyak hal yang di luar akal sehat."

"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan sekarang!"Kata Yue.

"Tentu saja mencari bantuan,"Kata Chachamaru."Level kekuatan dari musuh terlalu kuat untuk dihadapi."

"Tunggu dulu Chachamaru," Kata Yue menyadari sesuatu dari kata-kata Chachamaru."Tadi kamu bilang kalau kita butuh bantuan bukan,mungkin aku bisa mendapatkan bantuan yang kita butuhkan!"

"Kamu bisa mendapatkan bantuan,"Kata Chachamaru."Tapi bagaimana caranya?"

"Aku akan menelepon Gu Fei dan Kaede,"Kata Yue."Mereka berdua bisa membantu kita!"

"Kalau mereka berdua bisa membantu kita itu hal yang bagus,"Kata Arturia."Kita membutuhkan setiap bantuan yang bisa kita dapat!"

"Kalau begitu biarkan aku menelepon mereka berdua dulu,"Kata Yue.

Penginapan Arashiyama,lobi hotel.

Kaede Nagase sedang memakan snack kesukaannya sambil duduk santai di sofa.Tapi tiba-tiba handphone miliknya berbunyi.

"piririri"

"Goodfarther!ringtone kesukaanku!"Kata Gu Fei yang ada di sebelah Kaede.

Kaede menjawab panggilan teleponnya lalu menjawab panggilan telepon itu.

"Nagase disini!lho?Yue?ada apa?"Tanya Kaede."Pertama tenangkan dirimu dulu!uhm,uhm,di tengah gunung?ooh begitu?uuuhm.Jadi?kamu butuh bantuan,ya,Yue?"

Mana Tatsumiya yang kebetulan lewat di dekat Kaede tanpa sengaja menguping kata-kata dari Kaede yang ditelepon oleh Yue.Karena penasaran dengan apa yang didengarnya ia lalu bertanya pada Kaede.

"Apa yang terjadi,Kaede?"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di dalam pemandian yang merupakan tempat bertemu yang sudah ditentukan.Asuna dan Konoka sudah berada di dalam pemandian dan saat ini mereka berdua sedang menunggu Shirou dan yang lainnya.

"Shirou-kun dan Negi belum datang juga,"Kata Asuna sambil memegang harisen miliknya.

"Aku benar-benar takut Asuna,"Kata Konoka."Apa yang akan terjadi pada kita kalau Shirou-kun tidak datang juga."

"Shirou-kun pasti datang!"Kata Asuna."Jadi tetaplah diam di belakangku agar kamu tetap aman."

Dari arah belakang Konoka,di lantai kayu yang tidak jauh jaraknya dari Konoka dan Asuna,muncul sebuah genangan air secara misterius.Dan dari dalam genangan air itu muncul pemuda berambut putih yang tadi menjebak Evangeline dan membuat semua penghuni kuil jadi patung batu.

Pemuda berambut putih itu mengulurkan kedua tangannya pada Konoka untuk menangkapnya,tapi Asuna yang merasakan adanya bahaya mendekat.Memukulkan harisennya ke arah pemuda berambut putih itu secara reflek dan membuat pemuda berambut putih itu mundur beberapa langkah.

"Hebat," Kata pemuda berambut putih."Reflek yang benar-benar terlatih."

"Tapi kelihatannya tidak ada orang yang melindungi nona muda itu selain dirimu,Kau akan kubuat tertidur."

Pemuda berambut putih itu mengucapkan mantra dengan bahasa yang tidak diketahui dan mengarahkan petrification kepada Asuna, di sekeliling Asuna muncul asap yang dengan cepat membuat yukata yang dipakai Asuna menjadi batu.

"Asuna!"Teriak Konoka.

Tapi sayangnya karena Magic Cancel yang dimiliki oleh Asuna petrification tidak mempan sama sekali dan petrification hanya membuat yukata Asuna menjadi batu.

Dan akibatnya yukata membatu yang dipakai Asuna menjadi retak,lalu hancur berkeping-keping.Membuat Asuna jadi telanjang bulat tanpa pakaian apapun.

"Kyaaaa!" Teriak Asuna.

"!?" Pemuda berambut putih itu merasa kaget,petrification yang ia gunakan pada Asuna sama sekali tidak mengubah Asuna menjadi batu,hanya yukata yang Asuna gunakan saja yang menjadi batu.

"Asuna!"Kata Konoka yang ingin segera berlari ke arah Asuna untuk membantunya.Tapi sayangnya sebelum Konoka sempat berjalan Konoka ditangkap oleh Shikigami berbentuk monster dari Eropa yang dipanggil oleh pemuda berambut putih.

"Nah,Nona Konoka akan kubawa."Kata pemuda berambut putih.

"Asuna!Asuna!"Teriak Konoka.

"Tunggu dulu!" Kata Asuna."Jangan bawa Konoka!"

"Shikigami pergilah!"

Shikigami yang menangkap Konoka terbang dan membawa pergi Konoka sesuai perintah dari pemuda berambut putih.

"Ah,Tunggu!"Kata Asuna.

Pemuda berambut putih itu lalu melayang di udara,mengeluarkan kertas mantra.Mengucapkan mantra dalam bahasa sansekerta dan membuat air panas yang ada di pemandian berubah bentuknya menjadi tangan yang banyak jumlahnya.

"Suiyoujin!"Pemuda berambut putih itu menjentikkan jarinya dan tangan-tangan yang terbentuk dari air panas itu mulai bergerak ke arah Asuna.

"Ehk,air panasnya!" Kata Asuna kaget.

Tangan-tangan itu mulai meraba-raba tubuh Asuna dan mengelitikinya Asuna dengan amat kencang.

"Ahahahahahaha,aduh apa-apaan ini!ahahahahahahahahaha!"Asuna tertawa terbahak-bahak akibat digelitiki oleh tangan yang terbuat dari air panas yang berasal dari sihir yang dilepaskan oleh pemuda berambut putih.

"Hmm,rupanya Suiyoujin sihir untuk menggelitiki seseorang,"Kata pemuda berambut putih."Rupanya aku salah baca mantra."

"Tadi kau sama sekali tidak terpengaruh dengan petrification yang kuarahkan padamu,itu bukan hanya kekuatan dari artefak milikmu,bagaimana kau bisa melakukannya?"Tanya pemuda berambut putih itu.

"Hah?" Kata Asuna."Mana mungkin aku memberitahu rahasia terbesarku padamu!"

"Ooh,kalau begitu kau akan kubuat mati tertawa,"Pemuda berambut putih itu menjentikkan jarinya lagi dan tangan-tangan yang menggelitiki Asuna,menggelitikinya semakin kencang.

"Gyaaa tunggu dulu!" Teriak Asuna.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Ah,Asuna-san!"Teriak Shirou.

Melihat Asuna sedang dalam keadaan terkapar di lantai pemandian dengan tubuh yang penuh keringat dan gemetaran akibat terlalu banyak tertawa dengan cepat Shirou berlari ke arah Asuna untuk menolongnya.

"Tampaknya ada seseorang yang membuat Asuna terlalu banyak tertawa,sampai-sampai Asuna jadi terkapar di lantai gemetaran begitu."Kata Rin.

"Kenapa kamu bisa menebak begitu Rin-san?"Tanya Setsuna.

"Karena aku juga pernah digelitiki oleh Shiroi sampai aku mengalami hal yang sama dengan Asuna,"Jawab Rin.

"Mengalami hal yang sama dengan Asuna-san!"Kata Setsuna yang sampai mimisan memikirkan hal yang terjadi antara Shirou dan Rin.

"Kyaaa Setsuna-san!" Kata Negi."Hidungmu mengeluarkan banyak darah!"

"Setsuna," Kata Rin."Tampaknya kamu salah paham mendengar perkataanku!"

"Kamu tidak apa-apa Asuna-san!apa yang terjadi!?"Kata Shirou.

"Maafkan aku Shirou-kun,"Kata Asuna."Konoka berhasil diculik."

"Kami semua yang harus minta maaf Asuna-san,"Kata Shirou."Kami terlambat tiba disini."

"Shi-Shirou-kun,kamu harus hati-hati!"Kata Asuna."Kemungkinan besar musuh masih berada disini."

Dan sesuai dengan perkataan Asuna,tiba-tiba saja Negi,Setsuna dan Rin terlempar ke arah belakang dan membentur tembok pemandian,mereka bertiga langsung tidak sadarkan diri akibat serangan mendadak dari musuh.

Dan Shirou berkat pengalamannya sendiri melawan servant dan pengalaman berlimpah milik Archer yang ada pada dirinya,berhasil menahan serangan super cepat dari pemuda berambut putih yang akan memukulnya tepat di dada.Walaupun Shirou mengalami kesemutan di tangan kanannya karena pukulan dari pemuda berambut putih itu amat keras.

"Bisa menahan pukulanku dalam sekejap,walaupun aku sudah menghilangkan hawa keberadaanku ketika aku akan memukulmu,"Kata Pemuda berambut putih."Levelmu benar-benar berbeda dari teman-temanmu yang tadi kubuat pingsan."

"Kaukah yang menculik Konoka dan membuat Asuna menderita?"Tanya Shirou sambil memegangi tangan kanannya yang masih kesemutan.

"Kalau aku yang melakukannya memangnya kenapa?"Kata pemuda berambut putih."Mau mengalahkanku?kau jauh lebih lemah dariku."

Selesai berkata begitu pemuda berambut putih itu masuk ke dalam genangan air yang merupakan gate miliknya lalu ia pun menghilang dari pemandian itu.

(Diriku,musuh yang kali ini kita lawan amat berbahaya.Kekuatan fisik dan energi sihir yang dimilikinya berada di level yang bahkan melampaui Berseker dan Caster!biarkan aku keluar menghadapinya,dengan level kekuatanmu yang sekarang kau tidak akan bisa melawannya!)Kata Archer yang berada di dalam pikiram Shirou.

(Aku akan mengeluarkanmu Archer,tapi nanti setelah aku menolong Rin dan yang lain.)Kata Shirou di dalam hatinya.

"Kamu baik-baik saja Asuna-san?"Tanya Shirou sambil memakaikan jaket miliknya pada tubuh Asuna yang telanjang bulat.

"I-Iya aku tidak apa-apa,"Kata Asuna dengan wajah yang memerah.

"Asuna-san aku akan mengobati Rin,Negi dan Setsuna-san supaya mereka cepat sadar,"Kata Shirou."Karena itu bisakah kamu mencari baju dulu untuk menutupi tubuhmu?kalau kamu terus dalam keadaan begitu bisa-bisa kamu nanti masuk angin."

"Ah,oke." Kata Asuna dengan wajah yang masih memerah.

Asuna berlari le luar pemandian hanya dengan mengenakan jaket milik Shirou untuk mencari baju.Sedangkan Shirou yang wajahnya jauh lebih merah dari Asuna mulai membuat Elixir menggunakan Denial of Nothingness untuk mengobati Rin,Setsuna dan Negi.

(Kau tahu diriku,benar-benar lucu rasanya melihat wajahmu jadi begitu memerah hanya karena melihat gadis itu telanjang bulat!)Kata Archer.

"Diam kau Archer!"Kata Shirou dengan wajah yang masih memerah.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kamu hebat orang baru!"Kata Chigusa." Bagaimana caranya kamu bisa menembus Kekkai dari kuil Genbi!"

"Aku punya caraku sendiri," Kata pemuda berambut putih itu."Daripada banyak bicara begitu,apakah kau sudah selesai mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk ritual?"

"Huhuhu,tentu saja,"Kata Chigusa."Kita tinggal membawa Konoka-sama ke tempat ritual,dan pemanggilan Ryoumen Sukuna no Kami bisa dimulai!"

Author Note:Sedikit Cliffhanger,chapter selanjutnya Selasa.

Siguiente capítulo