Di dalam ruang tahanan yang ada di kantor kepolisian tempat Ella bertugas, Gunawan tidak bisa menahan tawanya ketika ia melihat orang yang selama ini bekerja untuknya tiba-tiba muncul di ruang tahanan tersebut. Seorang Polisi lalu memasukkan Rahmat ke dalam sel tahanan yang sama dengan Guntur.
"Lucu sekali," seru Gunawan. "Lama-lama saya bisa bikin arisan di sini."
Rahmat hanya bisa melirik Gunawan sambil menghela napas panjang dan masuk ke dalam sel tahanannya. Sementara itu, Guntur yang terlebih dahulu menghuni sel tahanan tersebut hanya bisa tertawa pelan. "Selamat datang di perkumpulan laknat ini."
Rahmat hanya terdiam, sementara Guntur beserta Gunawan dan Ari Wicaksana tertawa terbahak-bahak. "Sepertinya kita memang akan berakhir di tahanan yang sama," seru Ari Wicaksana.
Ari Wicaksana kemudian menatap Rahmat. "Apa yang membuat kamu ditahan di sini? Pasti karena ulah Gunawan kamu berada di sini. Karena saya tidak mengenal kamu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com