Bara kembali ke apartemennya. Maya masih belum terlihat. Ia menduga Maya masih tertidur di kamarnya. Bara lantas meletakkan makanan yang ia bawa dan masuk ke kamarnya dengan membawa kantung belanja berisi pakaian untuk Maya.
Dugaan Bara tepat, Maya masih tertidur di kamarnya. Ia berjalan mendekat dan duduk di tepi tempat tidurnya. Sesaat ia memandangi wajah Maya sebelum ia membelainya lembut untuk membangunkan Maya.
Merasakan belaian lembut di wajahnya, Maya membuka sedikit matanya. "Udah beli semuanya?"
"Udah, nih," Bara menunjukkan kantung belanja yang sedang ia bawa.
Maya menatap lembut Bara yang duduk di sebelahnya. "Kalau di film-film, tuan putri bangun setelah dicium pangeran."
Bara tersenyum mendengar ucapan Maya dan segera mendaratkan sebuah ciuman di bibir Maya. "Nah, sekarang waktunya bangun. Habis ini lu harus kerja."
"Kayanya gue ngga perlu kerja lagi kalau udah punya lu," goda Maya.
"No, lu harus tetap kerja dan cari uang yang banyak," timpal Bara sambil tertawa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com