Earl berlindung di balik tembok dengan pistol di tangannya. Ia tidak perlu ragu lagi untuk saling membunuh dengan peluru sekarang. Mereka yang mati atau Earl yang mati. Semua bergantung ke arah mana peluru tembakan bersarang. Earl tersenyum mengerikan.
"Berapa sniper yang ada?" Tanya Earl pada anak buah Jason. "Lima belas," Earl mereload pistolnya.Earl agak takjub dengan orang-orang di dalam distrik K saat ini. Hal gila siang ini adalah Earl yang berusaha bertahan dengan puluhan anak buah Arthur. Media massa yang berusaha meliput kejadian langsung hilang sinyal karena Arthur telah menempatkan Jammer signal di berbagai tempat yang tersebar di seluruh penjuru kota. Untuk itulah kenapa Earl tidak bisa menggunakan jaringan sinyal mulai sekarang setelah menelpon ke pangkalan militernya. Situasinya sudah sangat kacau.Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com