Earl kemudian langsung mengejar ketua mereka yang kini telah berdiri sempurna tetapi tidak siap dengan tonjokan di pipi kiri pria itu.
"Aku sedang terluka parah saat ini. Jadi aku terpaksa mengeluarkan kartu terbaikku sekarang. Maju," Earl kembali naik ke atas podium.
Sisa dua orang pria yang kini langsung berjalan cepat mengangkat satu kursi dan menghantamkannya pada Earl. Earl menghindar dengan cukup gesit dan kemudian menendang kuat tulang kering pria itu hingga ia terjatuh ke depan dengan kepala yang menghantam ujung meja. Keningnya sobek.
"Brengsek!" Teriaknya geram.
Earl masih berdiri dengan santai menunggu mereka berdua datang berlari ke arahnya seperti orang idiot. Kemudian ketika mereka hampir dekat, Earl berlari ke belakang dan melompat ke arah tembok.
Sett
Hanya tuhan yang tahu seberapa kuat Earl memusatkan kekuatan di kepalan tangan kirinya setelah ia melompat melayang selama dua detik dan kemudian menonjok ketua itu sampai terpental dan pingsan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com