"Iya! Aku tahu ini rumahmu! Cepat cari sesuatu!" Teriak Arthur lagi. Taplak mejanya termakan kobaran api.
Earl sudah diambang kepanikan sampai tidak bisa lagi berpikir. Rumahnya, demi tuhan rumahnya. Earl menyumpah serapahi Arthur dan langsung melempar fishbowl di samping kulkas berisi pasir ke arah Arthur.
"Pakai itu! Cepat! Astaga rumahku!" Arthur pun mengisi fishbowl itu dengan air. Earl masih dengan komat kamitnya.
"Mana ikannya?" Dapur Earl sudah seperti hutan dengan satwa yang berteriak tidak karuan. Earl yang tidak mengerti mengangkat tangannya.
"Ikan? Ikan apa?" Arthur menunjuk fishbowl di tangannya. Earl langsung dengan isyarat satu tangannya di arahkan ke arah leher.
"Sudah mati! Astaga! Ini bukan saat yang tepat bertanya ikan! Dasar sial kau Arthur!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com