webnovel

01 DEMAM

Setiap anak tidak ingin terlahir menderita,namun terkadang penderitaan menjadi cambuk bagi seorang anak untuk menjadi yang terbaik di masa yang akan datang.

-----------------------------------------------------------

...................................

di puncak bukit jauh dari keramaian pada malam yang teramat dingin seorang bayi mungil menangis dengan lirih terbungkus sehelai pakaian penuh darah,rasa dingin,haus dan lapar membuatnya teramat lemah dan pucat.pada lehernya terlilit sebuah benang merah dengan liontin bulat pipih yang mungil berhiaskan permata yang kusam dan menghitam

tidak jauh darinya terbaring jenasah seorang wanita muda ,rambut panjangnya menutupi wajahnya,tubuhnya dipenuhi darah,tangannya menyentuh tubuh bayi yang sedang menangis lirih.

waktu terus bergulir hingga malam bersembunyi dibalik cahaya mentari pagi,kicau burung mulai terdengar bersahut sahutan,bayi mungil telah kehilangan tangisannya terlelap bersama rasa lapar dan haus.

"srekk...srekk...srekk" terdengar langkah langkah ringan di atas dedaunan kering.seorang lelaki paruh baya menyusuri jalan setapak dengan senapan melintang di punggungnya,bahunya memanggul seekor rusa.tangan kanannya memangkas gesit belukar yang menghalangi langkahnya.

cahaya fajar mulai menyilaukan matanya,peluh mengucur lembut membasahi keningnya.

langkahnya semakin cepat menuruni bukit.

"buckk..."langkahnya terhenti saat kakinya menyentuh sesuatu yang lunak.matanya menatap kakinya.seketika matanya terbelalak menatap tubuh penuh darah dibalik belukar.tidak jauh darinya seorang bayi mungil tergolek lemah dan pucat.

lelaki paruh baya menjulurkan jarinya pada hidung perempuan penuh darah.

"hmm...dia telah meninggal,ibu dan anak mati menggenaskan" bathin lelaki itu sedih.

bukit tempatnya berdiri berada ditengah tengah hutan yang lebat.mustahil baginya untuk membawa kedua jenasah keluar dari hutan.rusa diletakkan di atas sebuah batu besar.dengan gesit lelaki itu menggali tanah membuat liang untuk menguburkan kedua jenasah.

matahari bertengger dipuncaknya.panasnya begitu menyengat membakar tubuh lelaki itu,peluhnya membasahi pakaiannya.

matanya menatap puas liang yang telah terbentuk berkat sebilah parang dan kedua tangannya.lelaki itu lalu keluar dari liang.lalu menghampiri tubuh wanita penuh darah.

"tubuhnya masih hangat dan lentur" bathin lelaki itu terheran.lelaki itu mengangkat tubuh perempuan itu menempatkan dalam liang dengan rapi lalu beranjak keluar dari liang lagi untuk mengambil jenasah bayi mungil.

saat mengangkat tubuh mungil itu bayi itu bergerak lemah,lelaki itu terkejut lalu wajahnya berlahan bercahaya.

"bayi kecil ternyata kamu masih hidup" bathinnya penuh dengan sukacita,lelaki itu meraba kening bayi mungil.

"demam" gumam lelaki itu,lalu meraih termos stainless kecil yang tergantung dipinggangnya,membukanya lalu menuangkannya pada cangkir penutup termos.mengusapkan air pada bibir mungil bayi itu.berlahan bibir mungil itu bergerak lembut,lelaki itu kembali mengusap air di atas bibir mungil bayi.lidah bayi terlihat mengusap bibirnya berusaha meraih air.

dengan lembut lelaki itu menyodorkan cangkir pada bibir mungil bayi.perlahan bayi mungil terlihat mulai mengecap air hingga terihat air mulai meleleh membasahi pipinya.

"cukup ya" bisik lelaki itu lalu membenahi kain agar terbungkus rapi pada tubuh bayi mungil.

meletakkan bayi di atas tumpukkan daun kering lalu beranjak menuju liang dan mulai menutupnya dengan tanah.

usai menutupnya lelaki itu mencari sebuah batu yang berbentuk bulat pipih lalu meletakkannya berdiri, bagian bawah batu tertanam dalam tanah.sehelai kain merah yang melilit lehernya dililitkan pada batu sebagai tanda.

lalu duduk disisi batu.

"ijinkan aku untuk merawat anakmu,semoga hidupmu damai disana" ucap lelaki itu lirih.menatap sejenak lalu berdiri menghampiri rusa,memanggul pada bahu kanannya,lalu menghampiri bayi mungil memeluknya dalam dekapan lengannya yang kokoh dan kekar.

**

matahari mulai turun ke peraduannya,semburat merah berpendar menyembunyikan matahari.

lelaki itu telah sampai pada sebuah bangunan kecil dengan halaman yang begitu luas.langkahnya sampai pada sebuah pintu kayu,tangannya memutar kunci lalu mendorong pintu agar terbuka.lalu menutup pintu kembali meletakkan topi dan senapan pada tempatnya,langkahnya memasuki sebuah ruang dibelakang ruang dapur meletakkan rusa di atas meja stainless.lalu beranjak keluar menuju kamarnya.meletakkan bayi mungil di atas kasurnya.

lelaki itu dengan cepat memasak air,terasa hangat menuangkan pada sebuah baskom,meletakkan ceret air untuk memasak air lalu meninggalkannya menuju kamar.

terihat sebuah bingkai foto di atas nakas berisi foto usang sepasang pengantin dbawahnya tertera nama lonna&bernant,lelaki itu memiliki wajah yg sama dengan wajah pengantin lelaki dalam foto usang.

dengan lembut bernant melepaskn kain yang membungkus tubuh bayi mungil."bayi perempuan" gumamnya.lalu matnya menatap benang merah tebal yang melilit leher bayi mungil,sebuah liontin mungil berada dibelakng leher bayi mungil.

kusam dan menghitam berbentuk bulat pipih dengan dua sisi yang berbeda,satu sisi berhias satu permata teramat kusam memenuhi hampir satu sisi.sisi lainnya memiliki ornamen timbul yang tak lagi jelas berbentuk bunga dengan inisial Q di ujung sisinya.

bernant melepas kalung benang bayi meletakkan di atas nakas lalu mulai membersihkan seluruh tubuh bayi,saat membersihkan tubuh belakang bayi bernant terpana dengan luka bengkak yang terdapat pada belakang leher bayi mungil.

usai membersihkan tubuh mungil bayi,bernant memberi cream antiseptik pada luka bengkak bayi mungil lalu membungkusnya kembali dengan kain bersih.

"nginggg....ngingggg...."ceret berbunyi,bernant bergegas membuat secangkir kopi untuknya lalu memanaskan susu untuk bayi mungil.

menanti dingin susu,bernant menghirup kopi dengan cecapan nikmat.

**

suapan suapan kecil susu berlahan mulai mengisi perut bati mungil,tubuhnya mulai memerah.merasa cukup bernant menghentikan suapan.meletakkan bayi mungil ditengah kasur lalu membatasi dengan bantal dsekelilingnya.

"sayang,pipi kebelakang dulu ya"bisiknya lembut sembari menyentuh lembut pipi mungil bayi.

lalu bergegas keluar kamar menuju ruang dibelakan dapur,dengan cekatn bernant menggantung rusa pada pengait lalu mengulitinya,memotongnya lalu memisahkan bagian perbagian sesuai jenisnya lalu mengemas rapi dalam plastik plastik tebal,memasukkannya dalam lemari pendingin yang besar.

membersihkan ruang lalu beranjak masuk ke kemar tidur memasuki lalu kamar mandi membersihkan diri.

lima belas menit kemudian bernant keluar dari kamar mandi,kulit kecoklatan,membalut tubuh tinggi kekarnya,rambut hitamnya yang panjang lebat,hidung mancung dengan iris mata coklat muda yang jernih.bibir tipis padat bersembunyi dibalik kumis yang lebat,dagunya yang lancip berselimut jaggut yang panjang.

tampan khas asia bercampur timur.

bernant menggunakan celana pendek biru bermotif bunga dengan kaos putih yang longgar.kakinya beralas sandal jepit mendekati bayi mungil memberikan kembali suap demi suap susu dalam gelas mungil tertutup.

"sayang,pipi akan membawamu ke kota membeli semua yang kamu butuhkan" ucapnya sembari menyuapkan susu pada bibir mungil bayi.

usai memberi susu,bernant membuka lemari,tangannya menarik selembar syal wol panjang lebar berwarna abu abu lalu mengikat tubuh bayi mungil pada dadanya.dirasa cukup hangat dan kuat bernant tersenyum lalu meraih dompet dan kunci mobil dari laci nakas memasukkan dalam saku celana pendeknya.lalu berjalan keluar kamar.

matanya menyapu meja berukir dibawah lemari kaca berisi senjata dari berbagai jenis.meraih kaca mata di atas meja berukir dan menggunakannya.berjalan keluar rumah menutup dan mengunci pintu rumah,langkahnya ringan menuju garasi mobil yang terletak dsudut belakang halamannya yang luas.

saat didalam mobil,bernant membuka syal wol yang menutup bayi mungil,terlihat bayi mungil masih terlelap.bernant tersenyum kecil lalu menyalakan dan menjalankan mobil dengan berlahan.

Siguiente capítulo