Setelah menutup telepon, Chai Xiyang pun pergi bekerja. Tetapi entah kenapa dia merasa agak tidak tenang.
Sosok Qiao Ning yang tadi dengan tegas pergi meninggalkannya terus muncul dalam pikirannya tanpa bisa dihentikannya.
Dia menyadari kalau Qiao Ning benar-benar sudah berubah.
Qiao Ning yang dulu sangat penakut dan lemah. Qiao Ning yang sekarang sepertinya masih begitu mungil, namun tidak lagi lemah.
Terutama sorot matanya yang berubah menjadi semakin tegar, tidak lagi malu-malu seperti dulu.
Sepertinya penderitaan selama beberapa tahun ini benar-benar telah mengasah pikirannya.
Chai Xiyang melamun dan menyadari kalau dia tidak sanggup bekerja lagi. Dia pun berdiri lalu keluar dari ruang baca dan hendak beristirahat.
Papa Chai kebetulan juga akan beristirahat. Kedua ayah dan anak itu saling berpapasan di koridor.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com