Vella mendengus. "Aduh bagaimana sih Ayah ini? Kalau menyangkut pekerjaan pasti dia akan melupakan kita berdua. Tak bisa dibiarkan, kita harus mengatakannya pada Bunda."
Vendri tak mendengar ucapan sang saudari kembar. Perhatiannya tersita oleh hujan yang membasahi tangannya. Dia terus terdiam sampai sebuah mobil yang awalnya melewati mereka perlahan mundur ke belakang. Vella lantas menarik Vendri agar mundur, siapa tahu pengemudi mobil itu berniat buruk pada mereka.
Pintu mobil bagian pengemudi terbuka, begitu juga payung berwarna kuning dan si pemilik mobil berjalan mendekati keduanya yang waswas. "Kalian berdua, kenapa sendirian di sini?" tanya pengemudi itu yang adalah seorang gadis. Nadanya lembut sekali menimbulkan kesan bahwa gadis itu adalah orang baik.
"Ayah kami tak menjemput." kata Vella.
"Oh kasihan sekali kalian berdua.." Si gadis kemudian tersenyum.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com