"Apaan?" sahut Aslan setelah ia mendengarkan apa yang disampaikan oleh Leon.
Leon berdecak pelan. "Kellan diam-diam udah bikin wasiat. Sebelum dia ngomong sama kita berdua, dia bahkan udah nyiapin wasiatnya. Dan sekarang adiknya dia kayanya tahu soal wasiat itu."
"Terus?"
"Adiknya Kellan itu ngga mau kalau perusahaan punya Kellan nanti dipimpin sama gue. Sebelum balik ke Amerika, dia sempet bilang ke gue kalau pengobatannya ternyata ngga berhasil, dia mau gue yang mimpin perusahaan itu," terang Leon.
"Kalau itu kemauan Kellan, kenapa adiknya malah keberatan?"
Leon menghela napas panjang. "Gue juga bingung ini harus gimana. Yang jelas, gue juga ngga mau mengkhianati kepercayaan Kellan."
"Lu mau tetap memimpin perusahaan Kellan?" tanya Aslan.
"Kellan wants me to do that," jawab Leon. "Kalau Kellan bahkan sudah bilang soal wasiat sama lu, berarti memang itu hak kita bertiga sebagai ahli warisnya nanti. Gue ngga mau ada orang lain yang mengusik itu."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com