"Bang, kita masuk yuk, tidur. Udah kelamaan disini" Erlina mengingatkan Yudha untuk segera masuk ke dalam kamar.
"Oh, iya." Yudha melonggarkan pelukannya.
"Maaf" ucap Yudha lagi.
"Yuk," ajak Erlina lagi. Melepaskan pelukannya.
Mereka berjalan bergandengan menuju kamar mereka masing-masing. Yudha mengantarkan Erlina sampai ke depan kamarnya.
"Oh iya, aku mau tanya satu hal" ujar Erlina, sebelum masuk ke kamarnya.
"Apa?" tanya Yudha.
"Apa Abang rencanakan ini semua sama Laras?" Erlina baru teringat, dia ingin menanyakan hal ini pada Yudha.
Pria itu mengangguk, mengiyakan tebakan kekasihnya.
"Aku bertemu Laras waktu mau beli kalung yang sudah kamu tolak waktu kencan pertama kita" jelas Yudha. Erlina mencubit pinggang pacarnya.
"Bukan aku tolak, aku hanya minta Abang simpan dulu saja" protes Erlina.
"Iya deh" Yudha mengalah, mencubit hidung Erlina karena gemas. Gadis itu mengelak sambil memukul tangan Yudha dengan manja. Mereka lalu tertawa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com