Erick merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur segera setelah sampai di rumah. Tidak ada siapa-siapa di rumah hari ini. Mama tidak pulang ke Bandung akhir pekan ini. Tubuh Erick lelah sekali sebenarnya, tapi tidak terasa karena hatinya bahagia. Selama tiga tahun, baru kali ini Erick menceritakan semuanya pada seorang gadis. Erick tiba-tiba teringat Erlina, apa adiknya itu setuju kalau nantinya dia bersama Luna. Kalau nanti dia menikahi Luna, maka Laras dan Todi akan menjadi iparnya, lalu berarti Erlina juga akan menjadi saudara ipar mereka.
"Aaah, belum pasti juga kenapa sudah pikir yang bukan-bukan sih?" ucap Erick pada dirinya sendiri.
Erick mengambil ponselnya untuk melakukan video call dengan Erlina.
"Halo Bang, tumben amat video call?" tanya Erlina.
"Lagi ngapain?" Erick balas bertanya. Erlina menggunakan riasan yang cukup tebal, dia pasti sedang bekerja.
"Biasa, MC acara di mal," jawab Erlina.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com