webnovel

Bab 25 Seribu Tempa

Editor: AL_Squad

"Lihat tidak? Kemampuan jiwa pertamaku adalah pisau, aku mengeluarkan biaya tambahan sebesar 10.000 uang federal, meminta ahli jelmaan jiwa agung membantuku untuk memilih jelmaan jiwa. Jelmaan jiwaku juga pisau, langsung melekat dengan jiwa petarungku. Aku ini pisau, aku tidak terkalahkan."

Tang Wulin mengerutkan alisnya, "kenapa kau berbicara begitu banyak omong kosong."

Wan Yunchao memandangnya, "sekarang kau berani bilang aku bicara omong kosong? Aku takut akan menyakitimu, cepatlah, menyerah. Aku akan langsung meninggalkanmu, jika tidak, pisauku ini tidak memiliki kesabaran panjang." ia sambil berbicara sambil menaruh tangannya di belakang, dan ia memotong sebuah pohon berukuran seperti mangkok dengan pisaunya. 

Pandangan Tang Wulin membeku, "tanaman juga makhluk hidup, mengapa kau memotong sesuatu yang bahkan tidak menyinggung mu."

Ketika Wan Yunchao hendak membuka mulutnya, ia melihat di kaki Tang Wulin muncullah sebuah lingkaran cahaya putih, dan rumput perak biru muncul di telapak tangannya.

Rumput perak biru yang seperti tanaman merambat ini tidak langsung menerkamnya, tetapi naik ke udara, lalu, siulan keras terdengar di hutan kecil ini.

"pa… pa… pa…!"

"Aww! Sakit. Tang Wulin, apa kau bercanda. Kemampuan kemampuan mu mendekati titik vital ku."

"pa...pa… pa… !"

"Aww.. Aww.. Aku menyerah, apakah aku masih boleh untuk menyerah? Bagaimana kau bisa menggunakan rumput biru perak seperti itu!"

Ketika dua orang itu keluar dari hutan, hidung Wan Yunchao sudah biru dan membengkak, dan terdapat bilur-bilur di tubuhnya. 

Tang Wulin tidak terlalu bisa mengontrol rumput perak birunya itu, beberapa hari ini ia mencari Na'er, bahkan meditasinya terbengkalai. Tetapi ini tidak mempengaruhinya untuk mengarahkan rumput perak birunya ke arah Wan Yunchao. 

Keduanya masih anak-anak, dan mereka tidak memiliki keterampilan berkelahi. Rumput perak biru benar-benar berjangkauan luas dan kuat. Pisau pendek Wan Yunchao itu tidak bisa meninggalkan tubuhnya, ia tidak bisa berkelahi dengan keterampilannya sendiri, dan hasilnya tidak bisa dibayangkan. 

"kenapa? Kenapa bisa seperti ini. dengan memiliki keterampilan jiwa, seharusnya aku bisa mengalahkanmu dengan benar!" Wan Yunchao menangis sedih dan berkata kepada Tang Wulin yang membantunya. 

Tang Wulin berbicara dengan sedikit kesal: "Dulu Guru Lin pernah bilang, jiwa petarungmu cocok untuk berkelahi jarak dekat, dan juga cocok untuk jalur sistem serangan kelincahan, kau menjadi gemuk seperti ini, bagaimana bisa lincah?"

Wan Yunchao berkata dengan tidak yakin: "kalau begitu pisauku baru saja memotong rumput perak birumu, bagaimana cara memotongnya terus menerus?

Tang Wulin berkata : "ini adalah karakteristik rumput perak biruku, akan terus bertumbuh sampai energi jiwaku habis."

Wan Yunchao mendongak dan berkata, "aku ingin menguruskan badan, aku ingin menjadi lincah."

Tang Wulin, "Apa yang keluargamu makan di malam hari?"

"Punggung babi."

Wan Yunchao yang sedikit terluka diantar pulang, lalu Tang Wulin pergi ke studio penempaan Mangtian. 

Yang mengejutkannya yaitu hari ini Mangtian menunggunya di ruangan penempaannya. 

"Guru." Tang Wulin menyapa dengan sopan, karena ia tahu bahwa gurunya itu adalah orang yang kuat dengan tingkat empat tersandang di cincin jiwanya, dan ia menjadi lebih menghormati Mangtian.

Mangtian mengangguk, dan berkata : "sdh tamat?"

Tang Wulin berkata: "Hm. Sudah."

Mangtian berkata : "Melanjutkan studi kelas menengah di kota Donghai?"

Tang Wulin berkata : "iya! Aku hendak berbica kepadamu bahwa aku akan pergi ke kota Donghai untuk bersekolah, sehingga aku tidak bisa lagi melanjutkan belajar penempaan bersamamu."

Mangtian berkaga dengan pelan: "aku menyukai ketenangan disini, tetapi bukan berarti kalau aku tidak bisa pergi dari sini. Sebenarnya, pekerjaan yang kami ambil berasal dari kota Donghai. Kau tidak boleh berhenti belajar menempa, aku juga memiliki studio kerja di kota Donghai, aku bisa memberimu ruang penempaan, setiap waktu, aku bisa memberi pelatihan bagimu."

Hati Tang Wulin menghangat, "Guru, kau…"

Mangtian menatapnya dengan berseri, "kota Donghai adalah kota yang benar-benar besar, tidak seperti kota Aolai. Sebelum kau pergi, kau harus menyelesaikan tesku terlebih dahulu, kalau tidak, kau tidak akan memenuhi syarat untuk terus belajar menempa denganku. 

"tes?" Tang Wulin tertegun, "guru, tes apa?"

Cahaya di mata Mangtian melintas, "seribu tempa!"

Tang Wulin berkata dengan kaget, "Guru, apakah pada akhirnya guru akan mengajariku untuk melakukan seribu tempa?"

Mangtian mengangguk, "setelah kau mengintegrasikan jiwa, kekuatanmu akan meningkat, seharusnya kau bisa melakukan seribu tempa. Jika kau menyelesaikan seribu tempa, maka kau bisa melewati tesku."

Ketika ia mengatakan hal ini, terdapat perasaan yang tidak biasa di hatinya. Ia masih mengingat dengan jelas, yaitu ketika dirinya mulai belajar seribu tempa, ia sudah berumur 15 tahun, dan tingkat kekuatan jiwanya juga sudah mencapai tingkat dua puluh. Terlebih lagi, jiwa petarung bawaannya dikenal sebagai palu bumi. Ketika ia telah menyelesaikan seribu tempa pada umur 15 tahun, ia sudah dikenal sebagai keajaiban dalam dunia penempaan. 

Sayangnya…

"Guru, apakah kita bisa memulainya sekarang?" suara gembira Tang Wulin membangunkan kenangan Mangtian. 

"Tunggu sebentar, aku ingin membawamu untuk menguji kekuatanmu terlebih dahulu. Dalam beberapa hari terakhir, kau telah gagal dalam beberapa hal, itu adalah karena pikiranmu sedang tidak benar, satu lagi, yaitu karena timbul masalah dalam mengontrol kekuatan." Mangtian menatapnya dengan dingin, dan ia telah menyadari dimana masalah muridnya itu. 

Benar, tidak hanya Mangtian, Tang Wulin sendiri juga merasakan, kekuatan dirinya seperti memiliki masalah. 

Setelah melakukan integrasi pada jelmaan jiwa di hari itu, ia melambaikan tangannya dengan keras, dan menyebabkan suara pecah di udara, dan kekuatannya menjadi jauh lebih besar. Akhir-akhir ini karena mencari Na'er, dan kesedihan akibat dari perginya Na'er, ia tidak terlalu banyak berpikir akan hal ini. Tetapi pada saat gurunya ini mengingatkannya, ia sendiri menjadi teringat kembali. 

Apakah benar, bahwa ketika menempa bagian dalam beberapa hari ini, beberapa kegagalan disebabkan oleh kekuatan yang berlebihan. 

Mangtian membawa Tang Wulin ke ruangannya, ruangannya jauh lebih berantakan daripada Tang Wulin, dalam kekacauan instrumen-instrumen itu, ia menemukan sebuah barang yang digunakan untuk menilai kekuatan ruang penempaan.

Alat Pengukur Kemampuan.

Instrumen semacam ini mudah dibuat, tapi sangat jelimet (membutuhkan ketelitian), dengan begini baru bisa menguji kekuatan ahli penempaan secara akurat. Penguji kekuatan terdiri dari dua bagian, bagian bawah adalah sebuah platform persegi dengan silinder diatasnya, bagian belakangnya terdapat tiang logam sepanjang 2 meter, dan ada kolom merkuri yang ramping di kolom logam. 

Saat menguji kekuatan ahli penempaan, ahli tempa hanya perlu menggunakan palu untuk memukul kolom logam di bawahnya, dan kolom merkuri di belakang akan naik sesuai dengan kekuatannya. Sehingga menguji kekuatan dari pengaruh pukulannya. 

Palu yang digunakan untuk pengujian secara seragam ditetapkan menjadi 100 jin, dan penguji kekuatan akan menahan kekuatan yang dibawa oleh palu itu sendiri.

Sejak Tang Wulin datang ke studio tempa Mangtian, ia melakukan tes kekuatan sekali dalam satu tahun. 

Pada saat tes pertama, kekuatan hantamannya adalah 140 kg, pada saat itu ia baru berumur 7 tahun. Ketika ia 8 tahun bertambah menjadi 200kg. Walaupun kekuatan yang diuji memiliki banyak kaitan dengan inersia palu, tetapi, sungguh menakjubkannya betapa kuatnya itu. 

Tes pada saat umur 9 tahun belum dilakukan, hari ini merupakan tambahan. 

"mulailah. Tangan kiri dahulu." Mangtian menyerahkannya palu tempa untuk pengujian. 

Siguiente capítulo