Kepolosan 61

Su Qi memelukku tanpa daya, meminta maaf berulang kali.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi!"

Aku menangis lebih keras, berpikir, jika saja aku bisa memutar kembali waktu.

Tapi tidak ada obat untuk penyesalan di dunia ini, apalagi mesin waktu.

Saya tidak bisa kembali ke masa lalu, apalagi memulai dari awal lagi.

Tapi aku tidak menyalahkannya.

Karena akulah yang membawanya pada diriku sendiri.

Mungkin karena saya seorang ekstrimis. Walaupun aku tahu bahwa hubungan yang kuinginkan itu tidak mungkin, aku mencoba untuk mendorongnya, mempertanyakan dan mengujinya berulang kali, sampai pada akhirnya, aku dipenuhi dengan memar.

Su Qi juga menjadi korban. Apa hakku untuk menyalahkannya?

Malam itu, dia menemaniku pulang. Di masa lalu, dia hanya akan mengirim saya ke kaki blok. Namun, kali ini, saya mondar-mandir di lantai bawah, khawatir akan badai yang mungkin terjadi ketika saya melangkah ke dalam rumah.