"Ting.. tong…" Dewi membunyikan bel sebuah rumah beberapa kali setelah sebelumnya dipenuhi keraguan untuk menekannya atau tidak.Dia bahkan sampai berdiri sangat lama di hadapan pintu rumah tersebut karena terus ragu, namun karena sudah membulatkan tekad dan keberanian. Dewi akhirnya berani untuk menekan Bel rumah tersebut."Maaf.. Anda siapa?" Suara dari sebuah interkom membuat Dewi terkejut."Ah.. Saya Dewi. Saya kemari ingin membawakan barang yang ketinggalan yang dibawa oleh si kembar di restoran saya." Ucap Dewi dengan suara yang terdengar bergetar karena sangat gugup."Ah.. anda nona Dewi yah.. silahkan masuk." Ucapnya sudah mengenali siapa nama Dewi tersebut, karena si kembar memang selalu menceritakan sesuatu tentangnya dengan penuh semangat.Dewi bisa menebak kalau orang yang mempersilahkannya masuk itu adalah pembantu di dalam rumah tersebut. Setelah pintu gerbang terbuka, Dewi kemudian masuk dengan melangkah perlahan-lahan.
Capítulo Bloqueado
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com