Setelah beberapa saat, Dewi akhirnya keluar dari kamarnya. Dia yang memakai baju tidur berbahan kaos berwarna putih dengan motif bunga merah dan hitam terlihat sangat cantik di tubuhnya. Dewi juga melipat tinggi rambutnya dan menjepitnya sehingga leher jenjangnya yang putih terlihat indah di mata Adith."Ummm… Aku.. Aku akan buatkan Teh untukmu." Dewi merasa belum sanggup untuk bertatapan langsung dengan Adith lagi, sehingga dia dengan segera mencari hal lain yang ingin dia lakukan agar bisa lebih tenang."Kamu tau kalau aku suka minum Teh dibandingkan dengan yang lain?" Tanya Adith memancing Dewi, sebab harusnya dia tidak tahu banyak mengenai dirinya.Sehingga hal yang harus dilakukan oleh Dewi adalah bertanya tentang apa yang ingin diminumnya, bukan langsung menawarkan."Anak-anak yang memberitahuku kalau kau suka minum Teh. Setiap kali bertemu dengan mereka, kamu selalu menjadi pembanding dalam segala hal." Ada sedikit nada kerinduan di suara Dewi ketika mengatakan hal tersebut.
Capítulo Bloqueado
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com