"Oke kita mulai Ijab Kabulnya yah…" ucap pak penghulu memberikan aba-abanya yang dengan cepat membuat semua orang jadi terdiam.
Mereka semua dengan khusyu ingin mendengarkan dan melihat seluruh prosesi pernikahan Adith yang tidak memakai Adat apapun namun cukup dengan cara yang islami dan tampak sederhana namun megah serta dihadiri oleh sanak kerbat serta orang-orang terdekat keduanya.
"Pertama kita coba latihan dulu sekali. Ayo pak silahkan." Ucap pak penghulu mengarahkan Alisya untuk berlatih terlebih dahulu.
Entah karena apa, bukan hanya Adith dan Alisya saja yang gugup namun Ayah Alisya juga tampak sangat gugup. Tangannya bahkan terasa sangat basah karena keringatan serta pupil matanya yang juga tak berhenti bergetar.
"Bapak ngapain ikut gemetar juga?" bisik Alisya mendekatkan diri kepada ayahnya.
"Wah.. si Bapak malah ikutan grogi." Suara pak penghulu yang sedang berbicara menggunakan mik membuat hal itu jadi terlihat jelas sehingga semuanya kembali tertawa dengan riuh.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com