webnovel

Terus Berjalan

Aku dan mizue berjalan tepat dibelakang kross, tentu saja kami berdua memakai jubah dan penutup kepala. Jika ada orang yang melihat kami, posisi kami bisa mudah terlacak.

Kroos tampak bersikap biasa dengan kami saat berjalan ke arah gerbang masuk benteng. Di depan kami ada banyak antrean yang mengular untuk bepergian ke kerajaan balbados. Jika mengikuti prosedur yang ada, tentu akan memakan waktu yang lama, berhubung aku bersama kroos, kami jadi cepat untuk pergi.

Seakan paham dengan kedatangan kross, pasukan penjaga mulai membukakan jalan untuk kami. Tapi tetap saja perhatian mereka tertuju padaku dan mizue.

Tapi kami berjalan dengan mengacuhkan perhatian mereka.

Sesampainya di pos pemeriksaan utama, kroos mulai melakukan tugasnya.

" hei kapten, siapkan ruang kami. "

" dimengerti, komandan kroos. "

Petugas yang berjaga langsung mempersiapkan apa yang diperintahkan kroos.

" mohon ikuti saya, kita akan membuatnya. "

Aku pun hanya mengangguk dan kembali mengikuti kroos. Saat ini kami hendak memasuki satu pos yang ramai, kroos mengarahkan kami ke sebuah ruangan terpojok, suasana disekitarnya cukup jauh dari keramaian.

Kami semua pun masuk kedalam ruangan ini. Dan duduk di tempat yang disediakan.

" tolong tunggu sebentar, bawahan saya sedang menyiapkannya. "

Dan seperti biasa aku hanya mengangguk.

Setelah beberapa menit menunggu, terdengar suara pintu diketuk.

Seorang petugas wannita berpakaian prajurit masuk.

" saya telah menyiapkannya kroos sama, izin masuk untuk 2 orang ya ? "

" itu benar. "

" kalau begitu, tolong tulis nama Anda disini, maka surat ini bisa dipakai. "

Aku dan mizue langsung menulis sesuatu, tapi nama ya aku belum kepikiran sama sekali.

" aku sudah selesai. "

Tiba-tiba mizue berkata seperti itu.

Sambil sedikit melirik nama dikertasnya, aku sedikit tertawa kecil, sudah kuputuskan untuk menggunakan nama apa.

Mochizuki Fukaya, itulah yang tertulis disitu. Sedangkan nama mizue adalah Miyaguchi Kaneru. Sepertinya mizue terpikir nama itu saat melihat penampilan kami berdua yang sama-sama berambut hitam.

" saya terima, ternyata kerabat kroos sama dari kekaisaran yamato kah, cukup langka ada orang yamato yang berkelana seperti kalian. "

" hahaha. "

Kroos tampak tertawa pasrah.

Setelah mencap beberapa dokumen, wanita itu memberi kami kertas yang cukup tebal.

" ini dokumen kalian, atas nama Mochizuki Fukaya dan Miyaguchi Kaneru. Kalian sekarang bebas keluar masuk ke negeri lain. "

" terima kasih. "

" kuterima. "

Aku dan mizue menjawab bersamaan.

" karena tugas saya telah selesai, saya pamit dulu. "

Wanita itu pun pergi meninggalkan ruangan ini.

Seakan menghadapi ujian besar, kroos mulai menghela nafasnya cukup dalam.

" apa kalian ini tidak bisa memilih nama yang sedikit lokal ? "

" jika aku memakai nama sembarangan kutakutkan jika kebetulan di satu tempat ada orang yang sama. "

" tapi cukup aneh Anda memilih nama dari kekaisaran yamato, apa Anda pernah kesana ? "

" tidak, aku bahkan baru mengetahui ada negara bernama kekaisaran yamato. "

" informasi tentang mereka masih sedikit, karena mereka negara tertutup. Bahkan invasi bangsa elf tidak mampu menyentuh tanah mereka. "

" sekuat itukah mereka ? "

" saya tidak mengetahuinya, saya hanya mendengar dari cerita orang. "

" begitukah, kalau begitu terima kasih kroos. Kau sangat membantu. "

" ini memang tugas saya, apa sekalian saja saya melaporkan soal perintah Anda ? "

" itu tidak perlu, informasi yang kau dapat masih sedikit bukan, akan lebih baik mendapatkan informasi yang lebih detail agar tidak terjadi kesalahan bukan ? "

" Anda benar, mohon maafkan saya. "

" meski aku tahu kau sering bermalas-malasan. Tapi aku yakin kau tidak melalaikan tugasmu kok. "

" terima kasih telah percaya dengan saya. "

" oke, sekarang aku akan melanjutkan perjalananku, sampai jumpa lagi. "

" setidaknya biarkan saya mengantarkan Anda sampai ke gerbang keluar utama. "

" itu tidak perlu,oh ya, aku punya pesan untuk fredella, hampir saja aku melupakannya. Tolong sampaikan ini 3 hari lagi ya. "

" apa ini sebuah teka-teki lagi ? "

" ini fakta, katakan padanya persiapkan gabungan pasukan garis timur dan selatan untuk menahan gempuran pasukan utama kerajaan parthia, siapkan 50.000 pasukan. Karena aku yakin itu jumlah maksimal yang hanya bisa dikerahkan di waktu itu. tahanlah mereka selama mungkin. Itu saja. "

" apa saya baru saja mendengar perintah sangat rahasia ? "

" setidaknya kau bisa mengingatnya bukan ? "

" akan saya pastikan sambil menulis ulang perintah itu.. "

Beberapa saat kemudian, tampaknya perintah ku sudah dihapalkan seperti lagu kebangsaan negaranya.

" kerja bagus. "

" bolehkah saya bertanya ? ",

" tentu. "

" bagaimana Anda mendapat sumber nya ?,serta kenapa Anda tidak memberi perintah lebih awal agar jumlah pasukan yang disiapkan akan lebih banyak ? "

" kujawab saja sekalian, pertama bisa dibilang aku mempunyai unit khusus untuk mematai-matai berbagai negara di dunia yang mempunyai niat untuk melawan kekaisaran heavenly, yang kedua pihak musuh juga sedang memperhitungkannya jumlah maksimal yang bisa kita kerahkan, mereka pikir bisa menang hanya dengan kuantitas. "

" saya merinding, bagaimana Anda bisa mengatakan hal sepenting ini dengan santainya. "

" ini bukan apa-apa, kalau perhitunganku benar jumlah mereka setidaknya akan mencapai 450.000 orang. "

Saat mendengar kalimat itu, jantung kroos berdetak dengan kencang, yang jelas ini bukanlah karena rasa cinta.

" anu, bolehkah saya panik sekarang ? "

" silahkan. "

" ;lantas jika begitu, ini merupakan situasi gawat darurat yang pernah terjadi saat saya bertugas, 450.000 orang, bukankah biasanya kerajaan parthia hanya menggunakan ototnya saja, bagaimana bisa mereka secerdas itu ?.bisa menentukan langkah peperangan, dan juga kenapa Anda malah menyamar dan hendak pergi keluar wilayah kekaisaran ini ? "

Kroos yang biasanya acuh sekarang tampak khawatir.

" aku paham maksudmu, tapi apa kau pikir aku hanya pergi begitu saja tanpa melakukan suatu hal ? "

" Anda bukanlah orang seperti itu, tapi tetap saja 50.000 ribu orang melawan 450.000 orang, itu bukanlah lawan yang sepadan. "

" aku punya rencana, tapi itu tidak bisa kukatakan sekarang. Sekarang mungkin kau tidak bisa tidur hahaha. "

" lelucon Anda berada di level yang berbeda, perkataan Anda sangat benar sekali dalam 3 hari kedepan saya  mungkin akan sulit tidur. "

" makanya aku mempercayakan informasi ini padamu terlebih dulu, aku ingin memastikan apa pihak musuh telah bergerak atau  mereka akan menyerang dari arah lain. "

" tapi karena Anda merupakan panglima saat ini, jika Anda tertangkap akan tamat sudah riwayat kekaisaran ini ? "

" makanya sudah kubilang bukan, aku bersama dengan miyaguchi kaneru san, dia akan melindungiku. "

" akhirnya saya sedikit mengerti, tapi tetap saja ini pertaruhan yang beresiko."

" kalau sudah mengerti aku pergi dulu, ayo kaneru chan. "

" dimengerti fukaya sama. "

Mengikuti perkataan kami, aku dan mizue serta kroos pergi gerbang luar.

Terlihat langkah kaki kroos yang tidak seimbang seakan syok menyimpan rahasia besar. Sepertinya dia memang perlu banyak diberi latihan.

Beberapa saat kami sampai di gerbang keluar utama, kroos tampaknya masih sangat khawatir.

" kalau begitu aku pergi dulu, kroos san. "

" ano Mochizuki Fukaya san, jika kau dalam bahaya langsung saja kembali ke benteng ini, keselamatan Anda saya jamin jika berada disini. "

" Anda terlalu berlebihan kroos san, saya hanya pedagang biasa. Tidak perlu pengawalan extra, kalau begitu saya permisi dulu. "

Aku dan mizue menundukkan kepala kami pada kroos. Dan kami pun melanjutkan perjalanan kami.

Saat melihat mereka dari kejauhan ini masihlah terasa seperti sebuah mimpi

Kapten penjaga gerbang mendekatiku.

" saya baru tahu kalau Anda punya saudara dari kekaisaran yamato, bukankah mereka agak sedikit ditakuti kroos sama. "

" ya, mereka sangat menakutkan. Mungkin bisa membuatku tidak bisa tidur. "

" apa yang Anda katakan, bukankah mereka kerabat Anda. "

" ya, tentu saja begitu. "

Setelah mengatakan hal itu, aku berjalan sempoyongan untuk kembali kedalam kantorku. Perjalanan terasa begitu lama, saat hendak melalui belokan pertama aku bertemu dengan nya lagi.

" sebenarnya apa yang kau lakukan ? "

" ah, ternyata kau. "

" aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, bagaimana bisa kau yang biasanya malas-malasan bisa bergerak secepat itu. "

" aku hanya menjalankan tugas. "

" jadi siapa kerabatmu itu, yang dari kekaisaran yamato. Aku baru pertama kali mendengarnya. "

" mereka kerabat yang cukup jauh, yang penting sekarang aku ingin istirahat dulu. Aku benar-benar lelah. "

Situasi berada didalam wilayah kerajaan balbados, tepat diperbatasan antara kerajaan balbados dan parthia. Kedua pasukan sedang menunggu ditabuhkannya genderang perang.

" seperti yang dikatakan raven dono, mereka benar-benar menyerang dengan jumlah yang lumayan besar. "

" tapi, jumlah mereka cukup sedikit. Apa ini hanya strategi lain, tapi bukankah kerajaan parthia hanya menggunakan ototnya saat bertarung. "

Pangeran dan jenderal saka saling berkomunikasi.

" aku tidak paham itu, yang jelas tujuan kita adalah menghentikan serangan mereka, jika aku bisa menang dalam panggung ini, kegagalan di heavenly tidaklah terlalu buruk, mereka tidak bisa kujadikan musuh. "

" pilihan kita saat bertarung dengan mereka hanya menyerah atau mati, hahaha. "

Pertikaian berdarah pun terjadi diantara kedua pasukan. Meski begitu kupikir tepat dengan hal yang kuprediksi.

50.000 pasukan yang menyerang wilayah balbados hanyalah pengalihan. 450.000 orang telah menyeberangi perbatasan untuk menuju ke wilayah utara.

Semua pasukan itu berisi orang-orang yang punya tubuh fisik kelas atas, bahkan pergerakan mereka sangat teratur dan cepat. Dan seorang pemimpin mereka hanya cengar-cengir disepanjang perjalanan.

Situasi saat ini, aku dan mizue sedang berjalan dengan santai menuju ke sebuah desa kecil yang berada diwilayah balbados. Disepanjang jalan, kondisi tanah sangatlah gersang dan rasanya cukup panas hanya berada disini saja.

Namun, ini hanyalah jalan kecil sebelum menuju hutan perbatasan yang sesungguhnya. Di wilayah ini masih banyak monster yang berkeliaran, meski di kekaisaran heavenly juga sama saja, quest pembunuhan mosnter biasanya diberikan pada petualang sedangkan tugas prajurit kekaisaran hanya melawan ancaman dari kerajaan lain. Jadi kupikir tugas prajurit itu sendiri tidaklah efisien. Itu salah satu hal yang akan kurubah jika sudah dapat momentum yang tepat.

Sebenarnya aku hendak berlari dengan kecepatan tinggi seperti sebelumnya, tapi aku sedikit khawatir karena ini wilayah baru yang kukunjungi, aku harus terus berhati-hati.

Didalam perjalanan ini, aku dan mizue kebanyakan memlih diam, tentu saja penyebabnya bukan karena kami saling marah, tapi kami sedang mengawasi wilayah ini, meski pelacakan bisa menggunakan sihir atau otoritas, tapi akan lebih baik jika kujadikan triple pengawasan.

" mizue, sekarang bagaimana ? "

" kupikir, ini aman. "

" aku juga, tidak mendeteksi apapun. "

" akhirnya kita bisa bersantai. "

Sekarang setidaknya kami sudah menurunkan tingkat kewaspadaan, tetap curiga itu benar-benar menguras tenaga.

" beberapa saat lagi kita akan sampai dihutan lebat, sepertinya disana akan ada banyak bandit. "

" sepertinya kau mengenal tempat ini mizue ? "

" aku pernah lewat tempat ini ratusan tahun lalu. "

" sekarang sudah berbeda bukan ? "

" sedikit sih. "

Dalam hitungan detik tempat kami berada sudah didalam hutan, sepertinya bekas lintasan dari pasukan balbados sudah mulai menghilang, alam memanglah hebat.

" hei mizue, bisakah kita bertemu elf dihutan yang selebat ini ? "

" kau ini, pasti berpikir ingin melihat cewek elf cantik. "

" tentu saja ini harapan dari para lelaki diseluruh dunia. "

" muu..., biasanya sih memang ada elf ditempat seperti ini, kalau tidak berarti mereka sudah dijadikan budak oleh pemburu. "

" disetiap era yang ada elfnya pasti akan ada selalu hal itu. "

" karena mereka spesial, karena itulah sekarang mereka membenci umat manusia, dan memilih mengasingkan diri. "

" kalau begitu jika aku sudah mundur, aku akan ke pengasingan itu. "

" kau ini, mudah sekali terpikat dengan wanita cantik. "

" mhehehe. "

" lupakan itu, sekarang mari kita ketujuan utama. Sebentar lagi akan ada beberapa desa kau akan memilih desa yang keberapa ? "

" memangnya ada berapa desa disini ? "

" kupikir ada 4 atau 5 desa, salah satunya dipimpin bangsawan,satunya lagi dipimpin bandit penjaga bangsawan itu, sisanya hanya dianggap sapi perah saja. "

" ternyata begitu. "

" kau tidak marah jika manusia diperlakukan seperti itu ? "

" meski aku marah dan membunuh mereka , apa akan menyelesaikan masalah begitu saja ? "

" pemikiran yang cukup bijak. "

" aku ingin mereka sadar akan potensi kekuatan mereka, lebih baik aku memberi kemampuan bertahan hidup ketimbang memberi mereka makan gratis. "

Mizue hanya tersenyum setelah mendengar kalimatku.

" jadi, sudah kau putuskan ? "

" ya, kita akan ke semua desa. Mungkin kali ini perjalanan tanpa istirahat di satu desa, kau siap mizue ? "

" apa kau meremehkanku ?, itu pekerjaan yang enteng. "

" selagi kita berbincang, kita telah sampai di desa pertama. Mari kita lihat respon mereka pada orang asing, sebaiknya kita tidak melakukan kontak langsung. "

" siyap fukaya sama. "

Saat berjalan, disini tidak ada sama sekali pos pemeriksaan, jadi kami bisa lewat dengan mudah.

Kami berdua memasuki kawasan desa pertama, saat kami melangkah masuk pandangan orang-orang hanya sinis melihat kami. Tidak ada sapaan ataupun sambutan hangat.

Mereka acuh tak acuh melihat kedatangan kami, itu mungkin wajar karena kami memakai jubah panjang. Setelah beberapa waktu berlalu melintasi jalan-jalan desa, kamipun sampai dipintu keluar utama dan singgah dipohon yang jauh dari desa.

" sepertinya gagal. "

" mungkin karena mereka berpikir tidak mau berurusan dengan orang yang berbahaya. "

" meski kita sudah membuka tutup kepala kita ?, percobaan pertama sangatlah wajar jika gagal. "

" mari kita ke desa bangsawan itu. "

" oke. "

Kali ini, kami menggunakan teleport. Akan memakan waktu lama jika kami berjalan kaki.

Tepat saat sampai di desa kedua, perbedaan struktur bangunannya sangatlah terasa. Namun, jumlah orang yang berpakaian rapi dengan orang yang sangat kekurangan gizi sangatlah berbanding terbalik. Bahkan aku melihat budak-budak yang berjalan di tengah desa sambil disiksa, dan pandangan semua orang hanyalah tertawa serta melakukan kesibukannya masing-masing. Sepertinya rumor itu memang benar. Bahwa wilayah ini diacuhkan oleh kekaisaran balbados.

" sepertinya akan sama saja, ayo kita ke desa ketiga. "

" kita buat perkemahan ditempat yang jauh dari desa saja. "

" aku mengikutimu. "

Pundakku pun disentuh mizue dan kami pun berada cukup jauh dari desa ketiga. Keadaan langit sudah gelap, saatnya kami berhenti untuk saat ini.

Tepat saat ini aku berada disamping pohon yang cukup besar. Mizue pun memberiku perintah.

" raven siapkanlah api unggun, aku akan memasak sesuatu. "

" oke, bahan apa saja yang kau butuhkan mizue chan ? "

" tidak perlu, kau fokus saja membuat api, aku akan menangkap hewan atau mengambil tumbuhan disekitar sini. "

" kurasa kau wanita yang mandiri. "

" sudah sana pergi hus-hus.. "

" oke, aku pergi. "

Aku pun pergi ke utara untuk mencari ranting sedangkan mizue masuk kedalam hutan untuk mencari bahan.

Karena seumur hidup aku hanya pernah berkemah sekali, jadi aku cukup bingung apa yang harus kulakukan. Lalu, aku berpikir bahan apa saja yang dibutuhkan untuk menghidupkan api ?, ranting pohon mungkin cukup, jika kayu gelondongan mungkin akan membuat kebakaran besar.

Kukumpulkan banyak ranting kayu, saat terkumpul cukup banyak, ku ikat dengan rantai panjang yang kukeluarkan dari senjata pribadiku.

Sekarang kedua tanganku penuh dengan ranting yang siap dibakar.

Aku pun kembali ke titik kumpul kita sebelumnya. Sepertinya mizue belum kembali, sekarang apa yang diperlukan untuk membuat api. Kutaruh banyak ranting ditengah, kubuat garis lingkaran agar api yang tercipta tidak terlalu besar. Karena kupikir menggosok kayu akan memakan waktu yang lama, lebih baik pakai otoritas saja.

[mini super duper fire small]

Kubakar ranting itu dengan api sekecil mungkin, kurasa lebih efektif membakar sesuatu dengan api biru karena panasnya tidak terlalu tinggi. Saat api mulai menyebar, kutambahkan ranting sedikit demi sedikit, dengan sesekali kuberi kayu yang agak tebal agar apinya bisa bertahan cukup lama.

Api unggun pun mulai tercipta, aku duduk sambil memikirkan apa yang sedang dilakukan mizue sekarang.

10 menit berlalu, aku cukup bosan jadi aku bermain dengan smartphoneku, sudah kuduga didunia ini tidak ada sinyal, justru kalau ada aku akan sangat khawatir. Jadi aku memainkan game genre fps agar tidak bosan menunggu. Terdengar suara dari arah selatan, sepertinya mizue telah kembali.

" tada, aku membawa banyak bahan. "

" apa tidak terlalu berlebihan, sini biar kubantu. "

" tolong ya, terima kasih. "

" tidak apa-apa, justru aku yang merepotkanmu karena perlu makan "

" kau ini, api unggun ini cukup besar juga. "

" aku hanya bisa membuat ini, karena sebelumnya aku sangat jarang keluar dihutan seperti ini. "

" tidak apa-apa, aku paham. Akan kusiapkan sesuatu. "

Setelah menaruh bahan-bahan didekat pohon, mizue mulai mengeluarkan otoritas pengendaliannya. Tanah liat muulai dia bentuk seperti kompor kotak untuk memanggang, sedangkan untuk meja, dia menciptakan kayu kotak dari kemampuannya. Sepertinya hidupnya sangat efisien.

Saat kulihat bahannya, sangat bervariasi. Ada daging kelinci,ikan sungai, sayuran, serta berberapa jamur. Serta berbagai bumbu lain, sepertinya dia tidak berbohong soal berbakat memasak.

" raven, tolong bawa semua bahan itu kesini. "

" oke. "

Aku pun membawakan barangnya kesana, kulihat mizue mengeluarkan otoritasnya untuk mengeluarkan air tawar disekitar kami.

Tangan kirinya membuka portal, diapun mengambil kotak yang sepertinya itu untuk wadah pisau dapur.

Saat dibuka ternyata benar, mizue pun mengumpulkan air tawar bersih dari tanah, lalu membuat air tawar jernih  melayang dan dia bentuk lingkaran. Ikan sungai itu pun dia bersihkan sisiknya dan dimasukkan ke air tawar yang mengambang untuk dibersihkan sekalian kotorannya. Dia melakukan itu dengan cepat.

" anu, apa ada yang bisa kubantu ? "

" raven cukup duduk dan diam saja. "

" bailah, kalau butuh sesuatu aku berada dipojokan. "

" hmm... "

Saat melihatnya memasak, serasa aku melihat koki professional, dia mencincang berbagai bumbu bahkan daging kelinci itu potongannya sangat sesuai dengan poster yang kulihat di restoran mahal.

Saat ini mizue telah sampai ditahap memasak, dia mulai menarik wajan dan berbagai alat lain dari dimensi pribadinya. Dikeluarkannya dua buah piring kayu serta 2 gelas kayu, dia mulai memasak air dengan metode yang bisa kuanggap ekstrim, mula-mula dia menciptakan gumpalan air tawar diudara, setelah itu dia menaruh tangannya dibawah gumpalan itu, dan mengeluarkan sihir api biru untuk membuatnya matang dan steril, aku baru pertama kali melihat cara memasak seperti itu.

Seakan ada alarm didalam pikirannya, dia terus memasak banyak hal dalam waktu bersamaan. Karena aku merasa tidak berguna, kuambil tikar didalam dimensi pribadiku, dan kupasang sebagai alas kami didekat api unggun serta kubuat medan sihir agar angin malam yang dingin tidak melewati area kami bermalam. Lalu kuberi sihir ilusi agar keberadaan kami tidak diketahui orang lain, asap dari api pun kusamarkan warnanya agar orang/mahluk lain tidak menyadari keberadaan kami,jadi sistemnya bisa keluar tapi tidak bisa masuk sembarangan. Bukankah ini sudah setara sihir pengolah dimensi 3d.

" ara, kerja bagus raven. Aku jadi tidak terlalu kedinginan hihihi. "

 " jika itu untuk mizue sama, apa yang enggak buat kamu. "

" tunggu sebentar tukang penggoda, masakannya sebentar lagi matang. "

Entah kenapa dengan melihatnya memasak mengingatkanku pada seseorang dimasa lalu, meski masakannya pada awalnya tidak terlalu enak, tapi dia terus berusaha agar menjadi enak. Kurasa jika terus berusaha dia bisa menjadi setingkat mizue.

Beberapa menit berlalu, ada banyak piring kayu yang dibawa mizue kesini.

Dalam waktu singkat, kami sudah siap berpesta.

" maaf menunggu lama, ini teko kayunya. Aku membuat jahe panas untuk melawan rasa dingin ini. "

" aku tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah melihat semua ini. "

" meski aku tidak menemukan nasi ataupun gandum, setidaknya aku menemukan cukup banyak daging agar raven tidak kelaparan. "

" mizue, kau wanita terbaikku. "

" sudah-sudah, cepat makan. Sebelum dingin. "

" kalau begitu ittadakimasu. "

Kugigit ikan sungai yang dimasaknya, saat kulihat warnanya berwarna agak coklat, pasti ini dibumbu manis.

" ENAAAAK, ini benar-benar lezat. "

" syukurlah, ini masih banyak kok. "

" ryoukai, tapi kenapa mizue tidak ikutan makan ? "

" jika aku ikut, porsi untuk mu akan kurang, jadi lebih baik tidak usah. "

" apa yang kau katakan, kau harus makan, meski itu mengurangi jatahku, jika wanita yang bersamaku tidak bahagia, maka aku juga ikutan sedih."

" kau ini, sudah tahu aku tidak perlu makanan, tapi kenapa selalu memaksaku makan. "

" tentu saja kau juga harus menikmatinya, itu saja sudah cukup untuk membuatku senang. "

" baiklah, aku ikut makan. Tapi satu porsi saja. "

Kuambilkan satu tusuk untuk mizue.

Dia pun memakannya dengan perlahan berbanding terbailik denganku yang menghabiskannya hanya dalam beberapa detik.

" kurasa rasanya tidak terlalu berubah, jika ada garam mungkin akan lebih baik. "

" aku bisa nyetok jika kau mau. "

" akan kubuat daftar bahannya. "

Aku pun terus makan karena memang makanan ini lezat, tidak kusangkan dewi iblis penghancur bisa menjadi koki yang mengubah makanan biasa jadi makanan mewah hanya dengan bahan-bahan yang terbatas, dia pantas untuk jadi pemegang kursi nomor 1.

" jangan terburu-buru, ini jahenya. "

Dia memberikanku gelas berisi jahe panas.

" kau sudah sempurna mizue, untung aku sudah mendapatkanmu duluan. "

" apa yang kau katakan, aku masih perlu belajar banyak hal. "

Dia mengatakan hal itu dengan muka memerah.

Setelah beberapa waktu menikmati hidangan mizue, kami berdua pun membersihkan peralatan makan dengan sihir air seperti biasanya.

Sampai tiba pada akhirnya.

" aku kekenyangan, terima kasih atas makanannya. "

" ini masihlah belum seberapa kok. "

" oh ya, aku melupakan sesuatu. "

Kutarik dua bantal guling serta 2 selimut dari dimensi pribadiku untuk kami berdua.

" bahkan sampai mempersiapkan hal seperti ini, kau ini benar-benar aneh, hihihi. "

" dengan ini, kita bisa tidur dimanapun. "

Aku pun lekas berbaring untuk bersantai, sedangkan mizue meski malu-malu dia mulai mendekatiku dari samping.

Saat melihat langit, aku melihat dua bulan yang satu besar sedangkan satunya agak kecil.

" bulannya terang sekali. "

" bahkan dengan ini, sudah cukup untuk penerangan malam hari. "

" aku tidak memiliki mata malam sepertimu mizue. "

" kalau begitu, kau bisa mengandalkanku."

Diapun langsung tiduran disampingku, lalu dia memiringkan tubuhnya ke samping kiri untuk memelukku dari samping, kurasa dia memang senang dalam posisi seperti ini.

" bagaimana malam ini mizue ? "

" kurasa sangat menyenangkan. "

" aku ikut senang mendengarnya. "

" hei raven, aku mulai mengantuk. "

" tidurlah duluan, aku akan berjaga. "

" itu tidak perlu, kau juga harus tidur. "

Setelah mengatakan hal itu, mizue menjentikkan jarinya, lalu terciptalah 10 golem yang punya elemen yang berbeda. Meski kukatakan itu golem tapi mereka semua punya ukuran tubuh yang berbeda.

" ini... "

" setidaknya kekuatan mereka setara dengan semua raja iblis saat ini. "

" kau bercanda bukan... "

" kalau begitu selamat tidur. "

Dia pun segera hilang kesadaran, entah kenapa ketika dia tidur disampingku, selalu saja berakhir begini.

Malam ini, kami berdua tidur bersama dengan didampingi 10 golem yang entah mereka itu memiliki nafsu atau tidak.

Siguiente capítulo