webnovel

Menonton dari Jauh

" apa kau baik-baik saja kozue jii ? "

    " ya, begitulah. Sekarang aku paham. "

    Sepertinya telah tercapai sebuah kesimpulan disini.

" Jiichan, kau baik-baik saja ?, aku heran kenapa kau bisa terpental seperti itu ? "

Semua orang tampak terkejut dengan ledakan tiba-tiba itu.

Semua pengawas yang ada disekitar mulai mendekati ruangan ini. Ada seseorang yang mulai berbicara.

" alasan Kozue Sama terlempar karena orang ini, ayo segera bunuh dia "

" benarkah itu kozue sama ?, kalau begitu yang terjadi kami akan membalas perbuatan ini. "

Sekarang situasinya mulai menyudutkanku.

Ada sebuah suara keras yang mulai memecah keramaian yang bertujuan untuk membunuhku.

" tunggu, apa yang kalian lakukan. Raven kun itu tamuku. Jika kalian berbuat seenaknya, secara langsung kalian telah mempermalukanku "

Kozue jii mencoba meredam amarah anak buahnya.

" tapi, kozue sama. Dia telah menyerang Anda. Kalau tidak, kenapa Anda bisa terpental hingga merusak tembok magis kita ? "

Seorang samurai muda mulai berbicara.

" kalau itu, kesalahanku. Aku mencoba mengendalikan aura yang bocor dengan paksa. Dan berakhir seperti ini. Meski begitu apa kalian sama sekali tidak takut dengan amarah Mizue saat ini ? "

Benar juga, aku sama sekali tidak memperhatikan mizue san. Sejak ada kekacauan ini. Aku terfokus ke arah lain. Hal yang kulihat adalah Mizue san dipenuhi aura hitam seakan-akan menjelaskan kalau jika ada yang menganggu acaranya, para iblis disini akan lenyap.

" Mizue sama, mohon maafkan kami. "

Semua pengawal yang tiba-tiba masuk langsung bersujud meminta maaf ke arah mizue.

" kalian pergilah, dan jangan ganggu kami... "

Suara ini, terasa sangat lembut. Namun, memiliki kekuatan mutlak yang bisa membuat setiap mahluk mengikuti perkataannya. Aku yakin bahkan kekuatan ucapannya bisa memerintah dewa utama.

" kami akan segera pergi, sekali lagi maafkan kami Mizue Sama "

Setelah mengucapkan hal itu, semua pengawal pun segera pergi. Mereka telah pergi ke tempat yang bahkan aku sama sekali tidak bisa merasakan keberadaan mereka.

" Mizue, kau terlalu kejam kepada mereka. "

Aura gelap mizue san mulai menghilang. Dan berubah ke aura cerah.

" tentu saja ini salah jiichan, itulah kenapa hal ini bisa terjadi. "

" tunggu sebentar, aku mau duduk dulu. "

Kozue jii pun berdiri sambil mengarahkan tangannya ke arah tembok yang berlubang. Beberapa detik kemudian, kondisi tembok itu kembali utuh.

Aku yang menyaksikan hal itu, segera kembali ke tempat dudukku. Dan kondisi kami sekarang telah kembali seperti sedia kala.

" pertama, tolong maafkan bawahan ku yang mau membunuhmu raven kun, mereka hanya khawatir dengan keadaan kami. "

" tidak usah dipikirkan, sebagian juga merupakan salahku. "

" jadi begitu, kedua. Aku akan menjelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Peristiwa tadi bisa dibilang corruption "

" corruption, aku tidak mengambil uang negara bukan ? "

" tentu saja tidak, gesekan antara kekuatan besar akan menyebabkan hal itu. dalam hal ini, normalnya jika sebelumnya kau bertarung dengan Mizue dengan sungguh-sungguh . Seharusnya dimensi ini tidak bisa bertahan. "

" yah, aku cukup mengerti hal itu. "

Aku sendiri masih kesulitan mengontrolnya.

" aku tidak akan menanyakan bagaimana kau mendapatkan kekuatan seperti itu, namun akan kuberitahu satu hal. Kemampuanmu telah melebihi kakekmu. "

" jadi begitu, aku sedikit terkejut "

" kau sama sekali tidak terlihat seperti itu, namun aku merasa aneh. Jika ada orang sepertimu, kenapa dewa dunia atas sama sekali tidak menyadarinya. "

" mungkin mereka terlalu sibuk untuk memenuhi ke egoisan diri mereka masing-masing "

Jawabku spontan

" hahaha, meski kami di identikkan ke dalam hal jahat. Ternyata kau bisa mengetahui kekurangan mereka, aku kagum padamu raven kun , hahaha. "

" aku tidak setuju jika Mizue San digolongkan ke dalam hal jahat, Kecantikan Mizue San adalah mutlak. Aku bertarung untuk melindungi para wanita cantik untuk memastikan masa depan mereka cerah. "

" Whoahahaha, kau berniat menjadi raja harem. Ku akui cucuku memang memiliki kualitas tinggi. Namun, sifatnya itu terlalu menakutkan bagi para pria dibawahnya. Aku sempat khawatir dengannya "

Mizue San yang sedari tadi memakan makanannya dengan nyaman, tiba-tiba tersedak. Dan batuk cukup lama.

" hahaha, namun sekarang aku tidak khawatir lagi. Tapi Mizue, kau akan dimadu lho ?. apa kau yakin ? hahaha "

" apa yang jiichan pikirkan, hubunganku dengan Raven adalah Partner sehidup semati. Tidak peduli berapapun istri yang dimilikinya, jiwanya tetap menjadi milikku. "

" sifat itu, mirip sekali dengan ibumu. Juga mirip dengan nenekmu. "

" tentu saja, karena aku keturunan mereka. Ketimbang membicarakan soal itu, apa jiichan telah menemui Obachan ? "

" ah, aku menginjak ranjau. Aku benar-benar melupakannya. Tehe "

Entah kenapa melihat seorang kakek-kakek yang melakukan gaya seperti seorang gadis imut. Rasanya aku ingin mual.

" Jiichan, jangan bertingkah aneh. Kau membuat Raven jijik "

Tampaknya Mizue cukup peka.

" hahaha, maafkan aku. Sekarang karena aku sudah tahu dasar kemampuanmu. Kira-kira senjata apa yang cocok untukmu. "

" jika Raven berasal dari negara yang pernah dikunjungi okaa sama, pakai saja itu. "

Mizue mulai mengusulkan sesuatu.

" oh benar juga, jika hal yang berkaitan dengan calon suamimu. Kau bergerak cepat ya, hohoho "

" jii chan "

Dia mengatakan hal itu sambil menciptakan shockwave kekuatan besar.

" kalau begitu, mari kita akhiri pertemuan ini. Jadi, apa yang kalian maksud dengan itu ? "

Aku mencoba menghentikan kekacauan.

" benar juga, tunggu sebentar. "

Kozue Jii mulai menciptakan gerbang dimensi seukuran tangan, dan dia memasukkan tangannya ke dalam celah dimensi. Kakek itu menunjukkan ekspresi kebingungan sesekali juga menunjukkan ekspresi lega. Pencarian itu cukup lama.

Aku pun berbisik ke Mizue

" apa yang sebenarnya kakekmu cari ? "

" ah, sebentar lagi kau akan tahu. "

" kenapa kalian suka sekali main rahasia "

" anggap saja salah satu hiburan atas kebosanan selama ini. Hehe "

" terserah saja lah. "

Beberapa saat kemudian, kozue jii menarik sebuah katana hitam dari lubang yang barusan dia ciptakan.

" bagaimana menurutmu raven kun ? "

" katana kah, cukup aneh jika aku melihatnya disini. Setidaknya menurut pandanganku ini hanyalah katana biasa "

" ini memang katana biasa,  ibunya Mizue membeli dari toko pernak-pernik di negara mu. Tapi aku suka warnanya catnya juga tampak begitu rapi "

" ternyata begitu, jadi kapan senjata itu dibeli ? "

" entahlah, itu sudah sangat lama. Aku sudah melupakannya, seingatku dia membelinya dari seorang penempa pedang yang bernama Muramasa ."

Pikiranku tiba-tiba kosong, apa yang barusan kozue jii katakan benar-benar membuat akal sehatku sebagai penggila sejarah jepang menghilang.

" tunggu sebentar, Anda bilang muramasa. Apakah umur pedang itu sudah ratusan tahun ? "

" seingatku begitu, benarkah mizue menurutmu ? "

" memang sudah ratusan tahun kok, kata okaa san. Kondisi saat itu dia melihat seluruh orang-orang jatuh miskin, dan banyak orang yang menanam padi "

" kalau begitu harusnya ini pedang legenda, apa kalian ini sama sekali tidak mengenalnya ? "

" tidak "

Kozue jii dan Mizue san menjawab bersamaan.

" hadeh, mudahnya begini. Pedang itu ditempa oleh pembuat pedang terbaik di negaraku "

" APA !!! "

Kozue jii nampak kaget

Dan tentu saja ekspresi Mizue san tampak selalu tenang.

" jadi, apa Anda yakin menyerahkan pedang seberharga itu kepada saya. Normalnya itu termasuk ke dalam harta karun nasional lho "

" hahaha, bagi orang yang tidak tahu seberharganya senjata ini. Aku tidak mempunyai hak sama sekali untuk menyimpannya. Aku ingin kau membawanya "

" sekali lagi, Anda yakin ? "

" kubilang pakai saja, itu akan lebih baik ketimbang senjata ini hanya dipajang ditempat tanpa digunakan selama ratusan tahun "

" kalau begitu, saya sangat berterima kasih "

Aku berjalan ke arah kozue jii untuk mengambil senjata itu.

Saat pertama kali aku memegangnya tidak ada rasa unik sama sekali, warna cat dari sarung pedangnya juga masih sangat baik. aku pun menarik pedangnya keluar, kilauan pedangnya juga masih sangat indah. Tampak seperti pedang buatan khas muramasa.

Saat ku ayunkan pedang itu seperti biasa, ada sayatan shochwave yang terlempar dari arah tempatku menebas. Hasilnya tembok sihir kastil ini kembali robek.

" ahh, terjadi lagi. Sungguh maafkan saya Kozue Jii dan Mizue San "

Sambil meminta maaf, aku mengarahkan tanganku dan berkata back. Seketika bekas tebasan itu kembali normal.

" aku cukup heran, secara bersamaan kau telah melakukan hal yang cukup diluar akal sehat "

Kozue jii menyampaikan perkataannya

" bukankah eksistensi Anda yang jauh diluar akal sehat. "

" kami memang normal, namun aku melihatnya. Itu sama sekali bukan termasuk sihir. Bukankah itu dominasi Recreator ? "

" benarkah, aku sama sekali tidak mengetahuinya. "

" sepertinya individu sepertimu memanglah sangat langka di dunia ini "

" aku tidak berminat sama sekali berada di penangkaran. Jika seperti ini, sebaiknya saya lebih berhati-hati "

" itu harus, pertama kau tidak boleh sampai serius untuk mengeluarkan kekuatanmu. Perkiraan saja, batas maksimalmu hanya 2 % "

" jadi, jika lebih dari itu tubuhku akan hancur ? "

Aku sedikit bertanya

" tidak, yang akan hancur adalah dunia ini "

" heeee....., kukira apa "

" woi-woi, jika dimensi kedua saja bisa nyaris hancur apalagi dimensi manusia. Ragnarok akan terjadi lebih cepat. "

" eh, jadi Anda sedikit tahu tentang mitologi nordik ya kozue jii ? "

" aku tidak tahu itu, yang sering berkata seperti itu adalah Izue "

" jadi siapa dia ? "

" dia adalah ibuku "

Mizue meresponku.

" jadi begitu, tampaknya dia memang memiliki pengetahuan yang luas "

" jadi kau tahu arti Ragnarok Raven ? "

Dia menanyakan hal itu sambil memegang tanganku dengan kedua tangannya, dan matanya tampak berbinar-binar.

" ah, kalau soal itu. dapat dikatakan sebagai akhir kekuasaan para dewa di tanah manusia. Setelah itu manusia akan berjalan menuju ke arah masa depan yang mereka ciptakan sendiri. "

" ternyata artinya sedalam itu, aku sangat senang mengetahuinya. Terima kasih raven "

Dia tersenyum saat mengatakan itu.

" sekarang tujuan mu sudah terpenuhi, sekarang buatlah kontrak dengan mizue "

Kozue jii mencoba meluruskan tujuanku.

" ah, kontrak ya. Jadi apa yang harus saya lakukan ? "

" cukup berdiri saja, biarkan aku yang mengurus sisanya "

Kozue jii memejamkan matanya, dan dia mulai menciptakan Primordial Rune. Lingkaran besar tercipta diantara tempat aku dan mizue berdiri.

" sekarang raven kun pejamkan matamu. "

Kozue jii memerintahkanku, dan aku mengikuti instruksinya begitu saja. Saat aku memejamkan mataku. Rasanya ada sensasi yang aneh, terasa hangat dan juga nyaman. Rasanya aku ingin selalu berada di dalam posisi ini.

Beberapa saat kemudian, ada sebuah suara yang menganggu mimpi indahku.

" ehem, ritualnya sudah selesai lho. "

Tepat saat aku membuka mataku, aku melihat Mizue mencium bibirku dengan ganasnya. Aku sangat terkejut dengan situasiku saat ini. Jadi perasaan hangat yang selama ini kurasakan berasal dari bibir mizue, kepalaku benar-benar terasa nyaman saat mizue melakukannya. Aku pun segera menarik mizue menjauh dari bibirku, namun yang tercipta malah sebuah jembatan yang begitu tipis.

" sepertinya kau sangat menikmatinya raven kun, bagaimana keahlian mizue ? "

" saya akan jujur, rasanya benar-benar nyaman. Dan rasanya aku ingin melakukannya lagi, namun akal sehatku berkata aku harus segera berhenti. "

" hahaha, aku suka itu. sepertinya aku bisa menyerahkan mizue padamu. "

Saat kozue jii mengatakan hal itu, aku menatap mizue dan saat mata kami bertatapan, kami saling memalingkan muka satu sama lain. Sial, sekarang entah kenapa saat aku menatap mizue aku merasa malu-malu.

" ah, kalian ini. Kalau begitu mizue segera masuk ke senjata ini "

Kozue jii memberi perintah mizue.

Beberapa saat kemudian, tubuh mizue berubah menjadi aura gelap dan segera merasuki senjata yang kupegang. Setelah dirasuki Mizue, tampilan senjata ini menjadi Hitam berkilau, dan aku bisa merasakan satu tebasannya saja bisa berakibat fatal bagi musuhku. Namun kurasa senjata ini sangat cocok dengan tujuanku saat ini.

" kau juga bisa menyuruh mizue keluar lho raven kun "

" jadi begitu, keluarlah Mizue san "

Saat kukatakan hal itu, pedang itu terangkat sendiri dan perlahan sosok Mizue mulai tampak dari aura kegelapan yang berada disekitarku.

" apa yang Anda butuhkan master ? "

Itulah ucapan Mizue, sepertinya dia bisa membiasakan diri dengan cepat.

" ah, tidak apa-apa. "

Tetap saja, rasa malu ku masih belum hilang.

" kalau begitu saya akan kembali, jii chan aku pamit dulu. "

" ya, selamat menempuh hidup baru cucu kesayanganku. "

Beberapa saat kemudian, mizue kembali menghilang. Dan pedang itu kembali ke dalam genggamanku.

" sekarang tujuanmu sudah terpenuhi bukan ?, sebaiknya kau segera kembali ke duniamu. "

" benar juga, kalau begitu mohon maafkan segala kesalahan saya. Dan saya ucapkan terima kasih atas segala bantuan kozue jii "

" tidak apa-apa, sekarang kau sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Jika kau butuh bantuan jangan sungkan-sungkan. "

" akan kugunakan hal itu, lalu saya pamit dulu. Portal "

Saat aku mengatakan hal itu, sebuah portal terbuka. Dan aku berjalan melewatinya begitu saja.

Meninggalkan kozue jii dibelakang, tanpa sadar aku telah membentuk ikatan keluarga baru. Akan kulindungi hubunganku dengan mereka.

Setelah melewati portal, aku malah berada diatas benteng. Dan saat kulihat langit, mentari pagi sudah bersinar. Ah, sepertinya hari ini aku sama sekali tidak tidur. Kukatakan hal itu, sambil meratapi nasibku.

Situasi pun berpindah, tampaknya seluruh prajurit dibenteng ini telah bangun pagi. Mereka segera melakukan latihan fisik pagi, sepertinya seorang komandan mereka memanglah orang cukup disiplin.

" bertarung untuk menang "

Itu suara yang kudengar dari teriakan prajurit yang sedang berlatih, saat ini aku sedang bangun dari tidurku. Aku fredella, saat ini sedang bersiap-siap untuk membersihkan diri. Ada suara ketukan pintu.

" permisi fredella sama, saya membawakan sarapan untuk Anda. "

" masuk saja, tidak dikunci. "

Ada 3 maid wanita yang membawakan makanan diatas nampan kayu, mereka meletakkan makanan di mejaku. Namun, ada satu hal yang cukup mengganjal pikiranku.

" apa kalian telah membangunkan sekretarisku ? "

Ketiga pelayan tampak cukup gelisah, dan salah satu nya mulai berbicara.

" ano, tolong maafkan kami. Saat kami berniat membangunkan sekretaris Anda, sama sekali tidak ada jawaban. Bahkan saat kami mengetuk pintu, tidak terdengar suara dari beliau, sekali lagi mohon maafkan kami. "

" ah, tidak apa-apa kok. Kalian sudah bekerja dengan baik, hanya dia saja yang tukang tidur. Kalian bisa pergi sekarang, biar aku yang mengurusnya "

" kalau begitu, kami mohon permisi. "

Semua pelayan telah meninggalkan kamarku, aku pun segera bersiap untuk mandi. Beberapa menit kemudian, setelah selesai mengurus diriku sendiri, aku berjalan ke kamar orang itu. ke ketuk pintunya dengan keras.

" woi, raven bangunlah. Aku sudah bersiap "

Namun, sama sekali tidak ada jawaban dari dalam. Apa dia benar-benar menghayati dalam tidurnya. Saat kutempelkan telingaku di pintunya, aku tidak mendengar suara apapun dari dalam dan yang paling penting, aku tidak merasakan hawa keberadaan seseorang di dalam kamar ini. Sepertinya dia telah pergi duluan.

" ya ampun, kemana perginya orang menyebalkan itu. "

Aku menggumamkan hal itu. saat memikirkan berbagai kemungkinan, ada 2 orang penjaga yang sedang berpatroli. Dan mereka tampak sadar dengan kegelisahanku.

" mohon maaf menganggu waktunya, panglima fredella sama. Bisakah kami membantu Anda ? "

" aku ingin bertanya. Apakah kalian tahu kemana perginya orang yang ada di dalam kamar ini ? "

" saya tidak mengetahui siapa penghuni kamar ini. "

" kalau begitu, apa kalian tahu keberadaan sekretarisku ? "

" oh, sekretaris Anda. Saya melihatnya tadi, dia berada di atas benteng sambil bersandar di tembok. "

" orang itu...., terima kasih atas infonya. Aku pergi dulu ."

Aku pun segera bergegas ke tempat itu. semua orang di benteng ini menyapaku dengan hormat, namun aku sama sekali tidak mempedulikannya dan hanya fokus mencari raven.

Setelah berjalan beberapa menit, sampailah aku diatas benteng ini, dan pemandangan yang kulihat kali ini adalah seseorang yang tertidur sambil memegangi sebuah pedang yang agak aneh.

Tidak salah lagi, orang ini adalah raven. Tapi kenapa dia tidurnya terlihat sangat lelap sekali. Aku pun menggoyangkan pundaknya untuk membuatnya bangun.

" bangunlah, dasar tukang tidur. "

" Ah..... 10 menit lagi.... aku masih ngantuk.... "

Aku mendapatkan respon seperti itu.

" jika kau tidak bangun, aku akan menyeretmu kedalam kamarku lho.... "

Aku mengatakan hal itu tepat di daun telinganya. Dia pun terlihat menggigil, serta langsung membuka matanya dengan cepat.

" hei, apa yang kau katakan. Apa kau tidak lihat aku masih kelelahan dan masih mengantuk. "

" bukankah itu pertanyaanku, kau seharusnya sudah kusuruh tidur. Namun, kenapa kau malah berada disini ? "

" soal itu, aku mengigau hingga berjalan ke arah sini, mungkin. "

" apa-apaan itu, terlalu mustahil hal itu terjadi. Dan juga, pedang apa yang kau pegang itu ? "

" ah ini, aku membelinya dari pedagang pedang yang lewat tadi malam. kupikir aku memerlukannya untuk perlindungan diri. "

" ya, aku tidak mempermasalahkannya. Cuma bentuk pedang itu cukup unik menurutku. "

" hebat bukan, pedang pilihanku. Hehe. "

" iya,iya, sekarang segera mandi dan ayo kita rumuskan strategi untuk menghajar musuh yang akan datang. "

" he..., aku masih ngantuk. "

Pada akhirnya, aku menggendongnya untuk masuk kekamarnya sendiri. Semua prajurit yang melihat kami, seperti keheranan. Namun, terlepas dari setiap pandangan orang kepada kami, aku tidak akan mempedulikannya. Yang jelas aku bisa memastikan masa depan negara ini kepadanya.

Situasi saat ini di Kerajaan Balbados, pasukan utama sedang mempersiapkan logistik untuk invasi besar-besaran yang akan dilakukan seminggu lagi.

Tampak putra mahkota yang meninjau langsung proses tersebut. Sambil sesekali dia mengucapkan sesuatu.

" berapa lama lagi mobilisasi penuh kita ? "

Seseorang yang terlihat berpakaian seperti seorang jendral menjawab,

" jika dilihat dari waktunya kita membutuhkan 2 minggu untuk menggerakkan pasukan utama. "

" terlalu lama, percepat menjadi seminggu."

" itu mustahil, putra mahkota. Seluruh pasukan saat ini sedang menuju ke titik pusat. Jika kita memaksakan mereka bergerak cepat pasukan bisa cepat kelelahan. "

" cih, kalau begitu bagi pasukan menjadi 3 grup. Grup pertama akan menjadi pengintai, grup kedua akan kujadikan support, dan grup ketiga akan ditempati pasukan utama. "

" akan saya laksanakan. "

Saat jendral itu pergi, sang putra mahkota, kembali ke dalam benteng untuk mempersiapkan strategi serangan kejutan.

Disaat bersamaan ditempat lain, Istana Kerajaan Balbados. Sang raja dan menteri sedang merumuskan kebijakan baru tentang penyerahan wilayah di masa depan. Di dalam ruangan ini hanya ada orang kepercayaan raja.

" bagaimana kalau begini yang mulia ? "

" kau yakin mereka akan menerimanya begitu saja ? "

" seharusnya mereka akan menerimanya, karena keuntungan yang akan mereka dapatkan akan sangat besar. "

" kuharap begitu, jika tidak. Aku akan merelakannya pergi. "

Orang-orang yang berada di dalam ruangan dalam keadaan putus asa.

Setelah menyelesaikan persiapanku sebagai manusia yang meliputi, bab,mandi, dan sarapan. Aku pun berniat bersantai untuk melanjutkan tidur. Namun, seseorang mencegahku untuk melakukan hal itu.

" hei, raven. Apa yang kau lakukan, saatnya menyusun strategi. "

Fredella mencengkeram kerah bajuku

" ya, bukankah seharusnya kita mengistirahatkan mental untuk tugas seberat itu, hehe "

" semalaman aku sudah istirahat, sekarang saatnya serius. "

Dia menunjukkan ekspresi kau tidak akan bisa lolos dariku.

" baiklah, lebih baik kita susun saja dikamarku. "

" ini seperti alasan untuk bersantai, lakukan dengan serius."

" mungkin sambil minum teh akan meringankan tubuhku. "

" ah, teh ada di kastil utama. Kalau ditempat seperti ini aku tidak yakin ada. "

Aku seperti tersengat listrik.

" kau bohong bukan ?, jika tidak ada teh,kopi, dan coklat panas bagaimana kau bisa menikmati hidup ? "

Sekarang gantian aku yang bertanya kepada fredella

" teh hanya untuk bangsawan, coklat dan kopi minuman macam apa itu ? "

Dia mencoba meluruskan kesalahpahamanku.

" sekarang aku paham, ayah hidup dalam keadaan seperti ini. Sepertinya aku harus membawa perubahan ke kekaisaran ini. "

Kugenggam tangan fredella dan kami pun berjalan ke dalam kamarku.

" tunggu sebentar, kusiapkan pena bulu dan kertas "

" itu tidak perlu, ini cukup simpel kok. "

" kau yakin ? "

" tentu saja, meski baru kali ini aku benar-benar bertindak sebagai pemimpin. "

" sekarang aku sedikit khawatir dengan masa depan negara ini "

" bahas itu nanti, sekarang kita petakan kekuatan utama kerajaan balbados. "

" sejauh info yang kudapat mereka punya infanteri yang besar, dan beberapa wyvern serta para penyihir yang lumayan. "

" hoho, jadi begitu. Apa mereka selalu memenangkan perang ? "

" mereka hanya menaklukkan kerajaan kecil dan merampas sedikit wilayah kita, meski begitu penduduk kita menjadi korban kekejaman mereka. "

" seperti apa sifat pemimpin mereka ? "

" raja saat ini merupakan tipe orang yang banyak berpikir untuk memutuskan sesuatu, putra mahkota mereka sangat ambisius untuk ekspansi besar-besaran "

" bisakah kau data siapa saja anggota kerajaan ? "

" tentu saja bisa, tapi apa yang hendak kau lakukan. Jangan sampai kau bernegosiasi dengan mereka, itu percuma apalagi dengan sifat kepala batu yang dimiliki putra mahkota. "

" tentu saja aku tidak akan melakukan hal itu, meski begitu kelihatannya sang putra mahkota menyukai gadis cantik. Kau akan cocok dengannya , hahaha "

" menjualku tidak akan menyelesaikan masalah, dan lagi aku akan menghajarmu jika kau mengusulkan ide itu. "

" hehe, kalau begitu mari ke tujuan utama. Pertama pasukan mereka akan dibagi menjadi 3 regu "

" kenapa kau yakin mereka akan melakukan hal itu, padahal kita sedang minim informasi ? "

" entahlah, mungkin ini bisa disebut sebagai pengalaman atau firasat. Regu pertama akan berisi Pengintai, Regu kedua berisi support yang anggotanya penyihir, dan regu ketiga adalah pasukan utama. "

" jadi begitu, lantas apa yang bisa kita lakukan untuk menahannya. "

" cukup biarkan saja mereka memasuki wilayah kita, kita pusatkan pasukan kita diperbatasan dengan benteng ini. "

" kalau begitu, mereka akan mendapatkan keuntungan geografis. Moral pasukan kita bisa turun. "

" tenang saja, jika itu terjadi. Kita cukup tunjukkan apa yang disebut dengan kemustahilan. "

" apa yang kau pikirkan ? "

" saat ini, kondisi kita sangat menyedihkan. Akan sangat membuang sumber daya jika kita memobilisasi pasukan perbatasan. Bahkan dengan pasukan elit kerajaan, setidaknya kita bisa meminimalisir korban jiwa "

" tapi jika kita diserang diwilayah kita sendiri, rasanya akan sangat memalukan. "

" biar kuberitahu sesuatu fredella, jika para agresor menginvasi tanah kita. Apa mungkin kita akan diam saja ? "

" tentu saja kami akan melawan dengan seluruh kekuatan yang ada "

" kalau begitu percayalah dengan pasukanmu "

Sesaat aku mulai memikirkannya, perkataan raven. Aku sama sekali tidak menduga jawaban ini.

" jika memang begitu, apa yang akan kaulakukan jika hanya menaruh pasukan di depan benteng. "

" hmm...., biarkan mereka yang melihat keadaan yang terjadi nanti. "

" bukankah itu sama saja bertarung tanpa strategi ? "

" kenapa aku harus menggunakan strategi terhadap lawan yang sama sekali tidak bisa melawan. "

" kau terlalu meremehkan mereka raven. "

" bayangkan saja begini, jika ada situasi seseorang dari prajurit kita berhasil menangkap sang putra mahkota, kira-kira apa yang akan terjadi dengan medan perang ? "

" tentu saja, mereka akan merebut kembali pemimpin mereka dengan seluruh pasukan "

" jika kau memang berpikir begitu, teruslah belajar. Aku pergi ke toilet terlebih dahulu. Ah, ngomong-ngomong rapat kali ini sudah berakhir, lakukan saja apa yang sudah kita diskusikan. "

Akupun segera pergi dan meninggalkan kamarku.

" hei, tunggu ini sama sekali belum jelas. "

Fredella tampak marah-marah kepadaku.

Setelah 2 hari berpikir keras tentang perjanjian penyerahan, sang raja dan menteri utama tampak lega. Keadaan istana sudah kondusif karena pasukan utama kerajaan telah meninggalkan ibu kota. Sekarang, kita hanya akan menunggu kabar buruk. Itulah yang dipikirkan sang raja.

Namun, mereka yang ada didalam ruangan dikejutkan oleh seseorang yang datang tiba-tiba.

" ayah, aku mendapat surat merpati dari orang yang tak dikenal. "

" ah, Roselia. Apa itu ancaman nak ? "

" bukan, tampaknya ini ultimatum dari kekaisaran heavenly. Dan didalamnya aku diperintahkan untuk memberikannya kepada raja "

" berikan padaku nak "

Setelah membaca surat itu, sang raja dan menteri utama tersenyum lega.

" sepertinya kita tidak akan tamat, persiapkan dirimu roselia. "

Roselia Wegsburg, merupakan putri pertama kerajaan balbados.

Hari ke 5 pemberangkatan pasukan, ketiga regu telah dimobilisasi dengan cukup baik. baik para jenderal dan putra mahkota telah memikirkannya secara matang.

Kali ini, perang akan berlangsung cukup lama. Itulah yang dipikirkan para jenderal saat menginvasi wilayah kekaisaran heavenly yang begitu luas.

" bagaimana kabar pasukan pengintai ? "

Sang putra mahkota menanyakan dengan serius.

" baik,saat ini, tidak ada gerakan yang aneh dari pihak musuh "

" cukup aneh, bukankah mereka sadar bahwa kita berniat melakukan invasi "

" mungkin saja mereka sudah ketakutan setelah tahu kita menggerakkan pasukan. "

Jenderal bertombak mengatakannya

" bukankah seharusnya mereka memberikan sedikit perlawanan dengan sedikit memperlambat laju pasukan kita. "

" hal yang paling masuk akal adalah, mereka sedang menghimpun kekuatan dari seluruh negeri. "

Penasihat militer berbicara

"tentu saja, dengan 150 ribu pasukan. Mereka bukanlah tandingan kita. "

Tampaknya kepercayaan putra mahkota semakin tinggi.

Diselimuti dengan hujan deras langkah kaki para aggresor ditutupi oleh kejadian yang tak terduga.

Situasi kembali, fredella sedang mengumpulkan laporan dari pasukan pengawas.

" jadi, bagaimana dengan formasi pasukan musuh ? "

" baik, jumlah pasukan musuh sekitar 150 ribu pasukan. Dan mereka terbagi menjadi 3 regu "

Seorang pasukan melapor

" bisa kau jelaskan lebih detail ? "

" regu  pertama berisi kaveleri pengintai, regu kedua berisi penyihir, dan regu ketiga adalah pasukan utama. "

He, apa-apaan ini. Kenapa jalannya perang ini bisa sesuai dengan prediksi raven.

" kira-kira berapa lama mereka sampai ? "

" jika dalam kecepatan saat ini, mereka akan sampai dalam 2 hari lagi. "

" itu terlalu cepat, tapi biarlah. Terima kasih atas laporannya. "

Prajurit itupun segera keluar, dan fredella akhirnya bisa bersandar di ruangannya dengan santai.

Tiba-tiba saja, ada seseorang yang mengetuk pintu.

" permisi fredella sama, saya membawa kabar. "

" masuklah. "

Dengan segera dia memberi hormat

" melapor, pasukan elit kekaisaran telah sampai di benteng ini. "

"itu kabar bagus, beritahu mereka aku akan segera menemui mereka. "

" baiklah, saya permisi "

Prajurit itu segera keluar.

Saatnya aku menemui mereka bersama raven, saat aku berjalan ke kamar raven. Seperti biasa dia tidak ada disana. Sebenarnya apa yang dia lakukan selama ini, kenapa dia sering sekali menghilang.

Diriku yang sedang dibicarakan oleh fredella, saat ini sedang bersantai di tepi sungai sambil tiduran di rerumputan. Menikmati angin dunia yang begitu nyaman. Inilah nikmatnya hidup.

Kalau begitu, lebih baik kutemui saja mereka tanpa dia. Aku pun segera turun untuk menyambut mereka.

" terima kasih telah datang kesini para pasukan elit kekaisaran "

" tolong jangan terlalu memuji kami seperti itu fredella sama "

Pemimpin pasukan Elit kekaisaran, Emily Smith

" tapi, kalian tidak dibawah wewenangku. Namun, kalian tetap datang kesini. Aku sangat berterima kasih "

" sudah kewajiban untuk melindungi kekaisaran jika sedang terdesak. Panggilan bantuan Anda merupakan keharusan bagi kami. Namun, maafkan saya. Karena hanya bisa membawa 200 orang saja, 5 orang lain sedang sakit "

" kalian tidak perlu merasa bersalah, justru akulah yang sangat berterima kasih. Karena habis perjalanan jauh, segera istirahatkan diri kalian. "

" baiklah fredella sama, itu akan jadi perintah pertama Anda. "

Dia mengatakan hal itu dengan nada penuh hormat.

" ya, lakukan dengan serius. "

" kalau begitu, kami mohon permisi dahulu. "

Rombongan pasukan elit pun menuju ke arah tempat istirahat mereka. Sekarang apa yang sedang dilakukan si bodoh raven. Aku menggumamkan hal itu didalam hatiku.

Siguiente capítulo